Vote dulu, biar nggak lupa. Jadilah pembaca budiman yang rajin komen, biar Caaay cepet updatenya.
Happy reading!!!
———
—————
Tin Tin Tin
Di depan Cakrawala, lampu sebuah motor ninja menyorot terang. Cakrawala tidak sadar jika saat ini ia masuk ke dalam jalur balap motor.
Tin Tin Tin
Tiga buah motor ninja melaju sangat kencang ke arah Cakrawala.
BRAAAK!
Sruuuuut!
Galaksi mengerem mendadak dan seketika ia terpelanting jatuh dari atas motor. Kerasnya hantaman ke aspal membuat jaket kulit yang dikenakan Galaksi sobek dibagian lengan. Perih.
"BANGSAT!" Seru Galaksi.
BRAAAAK!
Sruuuuut!
Wicak serta Manji yang berada di sisi kanan dan kiri Galaksi pun ikut-ikutan terjatuh. Motor mereka bertiga ambruk secara bersamaan. Kencangnya tarikan gas membuat motor ketiganya masih melaju di atas aspal meskipun sudah dalam keadaan ambruk. Bisa dibayangkan, body motor mereka bertiga pasti lecet sangat parah.
"Akh.... ANJIIING!" Teriak Wicak. Ia meringis, telapak tangannya lecet dan mengeluarkan darah.
Cakrawala masih duduk di atas sepeda kuningnya, napasnya terangah-engah. Dia terkejut, beruntung sekali dia masih diselamatkan oleh Tuhan. Jika Cakrawala tertabrak ia bisa saja meninggal atau mungkin cacat seumur hidup.
"Akh..." Manji merintih, ia melepas helm dan seketika darah mengalir dari kepalanya. Sialan! Kepala Manji membentur aspal dengan sangat keras.
Manji, Wicak dan Galaksi melihat motor mereka masing-masing yang terjatuh di aspal bagaikan seonggok barang bekas. Lampu depan motor Wicak pecah, dan spion motor Manji lepas serta hancur. Sementara motor milik Galaksi terlihat lecet dimana-mana.
"ELO!" Ujar Galaksi seraya menunjuk Cakrawala, rahangnya mengeras dan sorot matanya emosi.
Manji dan Wicak seketika menatap tajam Cakrawala yang masih duduk di atas sepeda kuningnya.
Apa Cakrawala tidak punya otak sampai masuk ke jalur balap motor?!
Ini bukan kesalahan Cakrawala, tidak ada rambu-rambu apapun di jalan yang menunjukan ini adalah jalur balap motor serta tidak boleh dilintasi.
YOU ARE READING
2. NOT ME ✔️
Teen FictionCakrawala Agnibrata, dia selalu menebar senyum ke semua orang meskipun dunianya sedang hancur berantakan. Sampai pada akhirnya kepura-puraannya untuk bahagia justru merenggut kewarasannya. Ia sakit mental. "Setelah sekian bulan saya mengamati peril...