| CHAPTER 38 | CAKRAWALA SAKIT

Mulai dari awal
                                    

"ALAAAAA! SEMANGAT!" Teriak Moa dari tribun.

"ALAAA! SEMANGAT!!!" Teriak Cakrawala, mengikuti Moa.

Moa menoleh pada Cakrawala yang duduk di sampingnya, lalu mereka tertawa.

Dari lapangan, Galaksi tersenyum, ia mengedipkan mata genit pada Moa dan memberikan ciuman jarak jauh.

Moa sedari tadi berteriak-teriak, ia juga senyum-senyum sendiri melihat Galaksi yang saat ini sedang bertanding di lapangan.

Cakrawala melihat badan Galaksi, lalu ia melihat badannya sendiri. Membandingkannya.

Cakrawala menyentuh dadanya, kemudian sentuhannya itu turun sampai ke perut.

"Aku kerempeng, Ala berotot. Pantas saja Moa melotot." Cicit Cakrawala.

"Woaah!" Seru Moa sampai tidak sadar ia membuka mulut lebar-lebar seolah takjub dengan keindahan tubuh Galaksi.

Cakrawala sontak menutup kedua mata Moa dengan telapak tangannya.

"Eh! Cakra, kamu apaan sih, aku nggak bisa lihat..."

"Biarin!"

Moa melepaskan telapak tangan Cakrawala yang menutupi kedua matanya.

"Ayo, kita pulang." Ajak Cakrawala tiba-tiba.

"Lho, kok pulang? Kan pertandingannya belum selesai, Cak." Protes Moa.

"Aku mau pulang."

"Iya, nanti kita pulang, tapi setelah pertandingannya selesai, ya?"

Cakrawala menggeleng-gelengkan kepala. "Nggak mau, aku maunya pulang sekarang..."

"Tapi Ala—"

"Moaaaa..... ayo pulang... Aku mau pulang..." Cakrawala menarik-narik tangan Moa.

"Nanti, ya?"

"Pokoknya aku mau kita pulang sekarang!" Cakrawala berdiri.

Moa mengembuskan napas panjang. Ia mendongak menatap Cakrawala yang berdiri menjulang di sampingnya.

"Memangnya kamu mau ke mana? Hem?" tanya Moa.

"Kemana aja, asal jangan di sini."

Moa terkekeh. Ia lantas berdiri. Cakrawala menggandeng tangan Moa sangat erat, membawa gadis itu keluar dari area pertandingan voli.

Moa sedang bersama Cakrawala, cowok itu usianya tujuh belas tahun, tapi kelakuannya terkadang seperti seorang balita. Contohnya saja sekarang. Cowok itu tiba-tiba rewel minta pulang, padahal pertandingan masih setengah jalan.

Cakrawala berjalan dengan sangat  cepat, sampai-sampai Moa kesusahan mengikutinya.

"Cakrawala berhenti."

Cakrawala tidak mendengarkan.

"Cakra jalannya pelan-pelan, aku nggak bisa nyusulin kamu."

Cakrawala masih tidak mendengarkan.

Moa berhenti. Ia menghela napas panjang.

"CAKRA BERHENTI! AKU ITU CAPEK! KAMU NGERTI NGGAK SIH?!" Teriak Moa, sudah hilang kesabaran.

Sepertinya Cakrawala lupa jika Moa Jatraji itu adalah seorang devil, gadis itu orangnya tidak sabaran. Mudah meledakan amarah.

Cakrawala menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan mendapati Moa tertinggal di belakangnya.

2. NOT ME ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang