heartbeat and tomato cheeks

2K 271 22
                                    

Hari semakin sore, cuaca semakin dingin. Mereka berdua memutuskan untuk mencari tempat untuk bermalam, mungkin untuk selama nya.

--------------------

[Name]'s POV

Aku berada di kiamat, bersama seorang lelaki seumuranku, awal nya aku merasa takut jika lelaki ini akan berbuat macam-macam padaku. Tapi, kelihatannya tidak juga, Five lelaki yang baik sekali. Bahkan saat kami mencari sesuatu untuk di makan tadi, ia malah memberikan nya pada ku. Aku terkejut, karena aku tahu ia juga lapar sekali karena perutnya terus berbunyi sedari tadi kami mengobrol.

Dia pria yang lucu dan baik.. tampan- EH? Kenapa aku bisa berpikir seperti itu?

Pada saat yang bersamaan, aku merasa takut akan keadaan ku sekarang, dan juga merasa aman karena ada Five disini. Aku tidak benar-benar sendirian.

"[Name]? Kenapa melamun? Bantu aku menyusun kayu kayu ini dong." Kata Five menghentikan lamunanku.

"Ya?" Kataku saat tersadar dari lamunan.
"Maaf, aku tidak melamun kok"

"Oke, sekarang bantu aku." Katanya.

Kami berdua pun menyusun kayu-kayu untuk memasang api nanti, kebetulan aku menemukan sebuah korek di reruntuhan bangunan tadi. Api adalah sesuatu yang sangat aku dan Five butuhkan, karena mulai dingin disini.

Kenapa aku merasa di awasi ya?

Aku menengok dan kulihat Five sedang memperhatikan ku. Ya ampun, kenapa ia seperti itu?

Mata kami bertemu, dan aku merasakan jantungku berdebar sangat kencang dan aku rasa pipiku mulai memerah sekarang.

[Name]'s POV end

--------------------

Karena merasa canggung, Five pun tersadar dan segera membuang pandangan nya dari [Name]. Pipinya sangat merah sekarang, dan ia tak mau [Name] melihat itu.

--------------------

Five's POV

Bodoh, kenapa aku seperti itu? Argh bodoh sekali. Aku sangat malu.

Mana mungkin seorang Five menatap orang seperti itu. Tidak-tidak jangan seperti itu Five.

Tapi, kulihat-lihat [Name] cantik juga. Aku jarang melihat dia tersenyum, senyumnya manis sekali padahal- ADUH FIVE kau mikir apa sih?!

Five's POV end

--------------------

Keheningan menyelimuti mereka berdua, tak ada yang berani untuk memecahkan suasana. Yang mereka berdua lakukan hanya lah menyusun kayu masing-masing.

Mereka berdua tak tahu, bahwa mereka saling memikirkan satu sama lain.

------------------------
Guys aku mau tanya, kalian lebih suka [Name] karakternya gimana?

Minggu, 27 Desember 2020

It's About Time (five hargreeves)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang