satu

1.9K 155 1
                                    

"Mir, dicariin Chika tuh tadi di kantin."

Mira yang lagi asik push rank langsung naikin pandangannya ke arah Zahran, teman satu kelas juga clubnya. "Asli lo?" Tanyanya yang dibalas anggukan oleh pemuda asal Garut itu. "Anjir, gue lupa ada janji sama dia." Lanjut Mira sambil menepuk dahinya pelan yang tanpa membuang waktu lagi langsung berdiri dan berlari keluar dari ruangan club.

Zahran yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Nyari masalah mulu tuh orang ya gue liat-liat." Ucapnya sambil menyenderkan kepalanya pada kursi dan mulai fokus pada game di ponsel pintarnya lagi.

Sesampainya di kantin, Mira langsung duduk dan menggenggam jemari Chika yang mukanya udah bete banget, nungguin pacarnya yang malah asik-asikan push rank. Baru saja Mira ingin membuka mulutnya, Chika langsung menyambar.

"Maaf yang, gue lupa. Asli deh, gak niat buat lupa, tapi emang kelupaan. Ya gimana ya, namanya juga lupa, enggak inget." Ucap gadis itu sambil memajukan bibirnya.

Mira langsung tertawa renyah melihat ekspresi wajah Chika saat berbicara. Kemudian mengelus pipi gadisnya itu dan mencubitnya pelan. "Maafin gue ya." Ucap Mira pelan.

Chika mendengus malas, namun tetap mengangguk. Hal ini yang lagi-lagi membuat Mira tertawa dan mengusap rambut Chika, sangking gemasnya. "Jadi, mau makan apa?"

Chika berpikir sebentar. "Lagi pengen bakso." Ucapnya yang dibalas anggukan oleh Mira. "Minumnya es jeruk ya kak."

"Iya, tunggu sini ya. Gue pesenin dulu."

Setelah Mira berlalu pergi, tiba-tiba saja notif dari ponsel Mira berdering. Membuat Chika refleks melihat ke arah layar dan langsung menyesali keputusannya untuk menoleh. Karena setelah membaca pop up pesan itu, ternyata dari Ratu.

Iya, Ratu.

Mantannya Mira yang sejak pertama ketemu udah ngibarin bendera perang sama Chika ditambah sikap resenya yang kebangetan.

Kenapa rese? Soalnya sampai sekarang masih suka gangguin Mira dengan alih-alih minta diajarin main game. Cih, padahal Chika tau banget, cewek modelan kayak Ratu gak bakal suka main game. Emang itu cuma alasan dia aja biar bisa deket sama Mira.

Dasar ular.

Asik dengan pikirannya sendiri, sampai dia gak sadar kalo Mira udah ada di depan dia sambil bawa nampan yang berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es jerus.

"Eh, nanti pulang bareng gak?" Tanya Mira sambil menuangkan kecap manis ke mangkuk baksonya.

Chika menoleh sebentar kemudian mengangguk. "Iya. Udah titip pesen sama mang Diman buat gak jemput hari ini." Jawabnya.

Mira mengangguk. "Tapi tar ada rapat Osis nih, gapapa nunggu bentar?" Tanyanya yang dibalas anggukan oleh Chika.

"Gapapa, tar juga mau kumpul sama anak PMR bahas soal ganti ketuanya." Jawab gadis cantik itu.

"Ohiya ya, jadi mau daftar ketua PMR?"

Chika menggeleng. "Skip deh, nanti gue sibuk PMR trus mbak pacar nyari cewek yang lebih perhatian." Dengusnya yang dibalas tawa renyah milik Mira.

Iya, sejak pacaran sama Chika, Mira hobinya kalo gak ngangguk ya ketawa.

"Mana nyari yang lebih perhatian sih, gue mah cukup sama lo aja." Ucapnya sambil mencubit pelan pipi Chika.

Chika memajukan bibirnya. "Ya pacarannya mah, emang sama gue doang. Tapi gebetannya itu loh," ucapnya sambil mendelik pada Mira, "Dimana-mana."

Mira menggenggam tangan Chika. "Mau kemana pun gue menel, tapi kalo rumah buat hati gue itu lo, ya bakal tetep ke lo juga akhirnya." Ucap gadis berbehel itu sambil menyunggingkan senyumnya.

Pipi Chika memerah, tapi dengan gak manusiawinya dia malah nampol muka Mira sambil bilang. "Dih, karon."

Hehehehehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hehehehehehe.

Ada yang sama hancurnya kayak gue karena pengumuman semalem?

CHIMI | ENDWhere stories live. Discover now