2. Sulut kalut

918 249 177
                                    

🍃🍃🍃

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

🍃🍃🍃

Jevan mengamati motor besar yang terhenti cukup jauh dari area rumah Haikal. Matanya menangkap sosok perempuan yang ia kenali turun perlahan dibantu dengan laki-laki si pemilik motor tersebut. Sejak beberapa hari ini Jevan melihat adanya interaksi di antara Haira dan Sandika yang agak tidak wajar. Mungkin bukan dari pihak perempuan, tapi pihak satunya. Jevan mengerti bagaimana cara pandang laki-laki pada perempuan yang disukai. Jelas terlihat jika Sandika menyukai Haira dan mencoba untuk mendekati perempuan itu.

Haikal pernah bercerita tentang Sandika, cinta pertama Haira yang tak terlupa. Haira sendiri tidak pernah bercerita apa-apa soal Sandika, namun Haikal pernah menemukan satu buku penuh puisi dan kata-kata untuk Sandika. Yang setelah dicari tahu ternyata adalah teman sekelas kekasihnya. Dan entah kebetulan atau takdirnya, Jevan diterima di Universitas yang sama dengan Haira dan Sandika.

Terkadang Haikal jadi begitu posesif dengan meminta sahabatnya itu untuk mematai Haira di kampus. Tetapi Jevan belum bercerita soal apa yang ia lihat akhir-akhir ini. Bukan tidak mau, tapi Jevan masih memantau.

Kakinya melangkah ke luar gerbang rumah Haikal saat melihat Sandika sudah pergi.

"Anjir!" Haira terkejut karena Jevan mengejutkannya yang terlihat seperti sedang celingak-celinguk. Belum lagi ekspresi Jevan yang dingin.

"Jangan coba-coba menyulut api."

Mata Haira membulat mendengar ucapan Jevan barusan. Seketika ia berpikir apa laki-laki itu melihatnya dibonceng oleh Sandika tadi? Napasnya langsung tertahan lantaran khawatir Jevan akan mengadukannya.

"Van...," desis Haira.

"Haikal udah nungguin lo di dalam." Jevan meninggalkan Haira begitu saja setelah bilang begitu.

Hatinya terasa kacau saat ini, merasa bersalah. Menyesal menerima tawaran Sandika tadi, yang ternyata malah diketahui Jevan. Dalam hatinya dia bersumpah untuk tidak lagi terlibat perasaan dengan Sandika. Mungkin ia akan menjelaskannya pada Jevan nanti. Perempuan itu terus meyakinkan dirinya bahwa dia sangat mencintai Haikal, dan hanya Haikal.

Kakinya mendadak berat untuk melangkah lebih dalam ke rumah Haikal. Tapi karena ingat kekasihnya minta dikeroki akibat masuk angin, Haira memantapkan dirinya dan mengumpulkan keberanian. Saat masuk, rumahnya nampak sepi dan gelap. Lagi pula kemana juga Jevan? Cepat sekali menghilang.

"Kal?" Haira bersuara ragu-ragu.

"Jevan?"

Tidak ada suara yang menyahutinya.

Buana | Sungchan✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن