1.

5.7K 211 10
                                    

(( Peringatan: Bacaan dewasa. Selain bahasanya, mungkin bagi sebagian orang tidak akan menangkap maksudnya, bahkan rancu. Mohon dimengerti untuk tidak melanjutkan, jika bingung. Ada adegan kekerasan seksual di bawah umur dan pelecehan sesama jenis. Harap bijak memilih tindakan. Masih keras kepala? Ya, tanggung sendiri akibatnya. Terima kasih. /Bukan untuk penggemar soft Kim Taehyung. ))

°
°
°
°
°

Desah napas berat, udara panas yang lembab karena di luar hujan, gesekan antar kulit dan kulit yang licin oleh keringat dan air mani, aroma pekat yang khas memenuhi sekitar, perlahan membuatnya kehilangan kewarasan.

Hentakan demi hentakan mengirim semburat putih kemabukkan yang sialnya begitu nyaman. Tubuh terayun, terbanting dan tertindih, tetapi dengan pasrah tidak melawan banyak. Percuma. Dirinya lemas dan hanya bisa mengerang seksi karena pria yang sedari tadi menggoyang pinggulnya sudah mencekokinya pil putih kecil.

"Ah. Lubang remaja memang tidak ada dua. Kau punya bokong bagus, manis." Pria itu memuji dari atas tubuh tanpa memelankan tusukan penis. Walau respon yang didapat tetap sama. Mendesah dan meremas lemah kain jendela di bawah mereka. "Jadi, rumor itu benar, eh? Kau hanya depannya saja polos dan pendiam, tapi ternyata kau sudah terbiasa dimasuki begini. Katakan, manis. Dante dulu membelimu berapa? Tiap malam pasti kalian main di ranjang, 'kan? Heh. Si berengsek itu memang serakah ingin menguasaimu sendiri. Ikut aku saja. Kau bisa kubuat kaya dan enak. Tak perlu kerja jadi pelayan lagi. Bagaimana?"

Oh, benar. Taehyung hampir lupa jika dirinya tadi diculik dari gang kecil saat berjalan ke tempat Dante, tapi sialnya ia bertemu dengan pelanggan yang kali lalu diusir paksa dari klub Dante itu karena melecehkannya. Siapa nama si berengsek ini? Dart sesuatu? Kedengarannya seperti Dirt--kotoran di telinga Taehyung, apalagi setelah disetubuhi begitu.

Taehyung melengkungkan punggung begitu dirasa penis yang menusuknya semakin masuk karena pinggulnya diangkat naik tiba-tiba, lengan keras melingkari dadanya dan penis Taehyung diremas alih-alih membuat tubuh mereka semakin erat.

Dart membisikkan kembali tawarannya. Taehyung yang hanya bisa mengerang, dianggap menerima. Ia kehilangan tenaga karena obat tadi, yang mana rasa panas dengan jelas berpusat di perut bagian bawah juga yang sangat menganggu, berputar-putar di penisnya. Entah sudah berapa lama diperkosa, Taehyung belum mendapat klimaksnya.

Hanya sensasi nikmat sodokan di lubang yang berkali-kali membuatnya pingsan lalu bangun lagi dan lagi, tanpa bisa melepaskan klimaksnya sendiri. Ini mengerikan.

Belum pernah lagi ia merasa begitu tersiksa dan nyaman dalam waktu bersamaan.

Lama sekali. Dulu pernah. Entah kapan itu.

Hal yang diterima kini, membangunkan sensasi lapuk dalam kepalanya. Sesuatu yang membuatnya tambah ingin mati.

"Oi. Katakan sesuatu. Kau terlalu keenakan, eh? Pelacur kecil ...." Dart menjilat panjang dari leher sampai telinga Taehyung. Sensasi itu membuatnya tersengat dan mengetatkan lubang naluriah. Dart menggeram puas.

Jemari lentik mencakar lemah. Perutnya mulas karena sekali lagi Dart keluar di dalam. Air mata mengalir turun sederas liur. Dalam hati Taehyung menjeritkan nama Dante. Berharap ia ditemukan atau minta agar bisa klimaks dan selesai.

Namun, mulut yang cuma bisa megap-megap dengan gerakan kacau tangan yang menarik-narik lengan agar dilepas, dinilai menggairahkan. Dart tersenyum miring dan menaikkan tempo permainan panas itu. Taehyung memekik, naluriah memundurkan bokong.

Sinting. Penis Dart yang ujungnya bengkak sempurna menumbuk tepat di titik lemah Taehyung yang lama tidak tersentuh.

Dart meremas gemas penis Taehyung sampai empunya terisak. Salah satu puting yang sudah mencuat dan memerah itu, dicubit keras sekalian daun telinga Taehyung dijilat basah. Jika bisa memakannya secara harafiah, Dart mungkin melakukannya saat itu. Taehyung hanya mengerang, tubuhnya bak boneka yang bisa diapa-apakan sesuka hati Dart. Setelah puas menyodok dengan posisi duduk membelakangi, Taehyung dibuat menungging lagi. Kemeja yang sengaja dibiarkan tetap menempel tak keruan, ditarik ke atas sampai punggung Taehyung yang mengilap keringat terlihat. Kulit sewarna madu itu sangat menggoda Dart untuk segera dicicipi. Lidahnya menjilat panjang dari pinggul menuju tengkuk Taehyung. Meninggalkan jejak dingin basah di sepanjang tulang punggung Taehyung yang melekuk nyaman. Kembali, penis yang terlepas untuk mengambil kuda-kuda sebentar, menusuk masuk. Kuat, cepat dan seluruhnya tanpa sisa. Dart seperti kesetanan ingin memasukkan seluruh kelaminnya ke dalam lubang Taenyung yang panas dan basah. Dua daging sintal bokong Taehyung dipijat nakal, sesekali ditampar sampai lubang analnya mengetat refleks, lalu direntangkan hanya untuk melihat bagaimana lubang itu menelan penis dengan lahapnya.

to die for | vottom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang