10 : Jesicca

4.3K 764 206
                                    

"Ada hal yang lebih menyedihkan dari pada kematian."

👻👻👻

"Jadi hantu yang lo liat di belakang sekolah itu–"

"Hai!"

Omongan Devo dipotong oleh seruan dari Jesicca yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Hana dan Devo yang sedang berbincang-bincang langsung terdiam tak melanjutkan obrolan.

"Oi kok pada diem?" tanya Jesicca bingung.

"Eh, anu, lo tiba-tiba dateng padahal gue lagi promosi skincare keluaran terbaru ke Hana," ucap Devo sedikit canggung.

Dengan polosnya Hana berkata, "Skincare itu apa?"

Beruntungnya bel masuk segera berbunyi melenyapkan segala kecanggungan di antara mereka, Hana dan Devo juga bisa bernapas lega.

👻👻👻

Kring kring kring

Bunyi yang sudah menjadi musik favorit bagi setiap murid akhirnya berbunyi. Semua siswa berhamburan ke luar kelas termasuk Hana, dia keluar kelas terlebih dahulu karena Jesicca mengatakan bahwa dia ada urusan. Ia melangkah menuju parkiran di mana di sana tampak Devo sudah duduk di atas motornya.

"Eh, Na. Lo ngapain? Mau pulang bareng gue?" tanya Devo dengan nada percaya diri.

"Halo, Dev. Nggak, hari ini aku pulang bareng Jesicca, dia lagi ada urusan sebentar tadi."

Omongan Hana langsung membuat harapan Devo pupus seketika, tetapi hanya sebentar karena tiba-tiba Devo menyambung percakapan mereka yang sempat terputus tadi.

"Hmm, oke, jadi selama ini yang lo liat itu kakaknya Garda?"

Reaksi Hana? Biasa saja. Karena dia sudah menduga hal itu sejak lama, dari mata mereka yang sama. Namun, ada satu pertanyaan yang tiba-tiba muncul.

"Kok kamu tau kalo yang aku liat itu kakaknya Garda?"

"Lo yang bilang sendiri kalo namanya hantu Antonio," ucap Devo.

"Nama Antonio banyak, 'kan?"

"Lo sendiri yang bilang mata mereka mirip."

"Tapi kamu la–"

Belum sempat Hana menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba insting indigo Hana berfungsi tanpa ia tahu apa pemicunya.

Dua laki-laki satu wanita. Adu mulut. Salah satunya pergi. Gelap.

"Na! Hana!" seru Devo yang sedari tadi mengguncang-guncangkan tubuh Hana sampai Hana tersadar dari bayangan masa lalu yang ia lihat. Ia langsung merasakan pusing di kepalanya.

"Lo kenapa?"

"Insting indigoku tadi tiba-tiba berfungsi." Hana menjawab sambil memegangi kepalanya.

"Kok lo gak pingsan?" tanya Devo yang notabenenya memang kurang paham perihal kekuatan yang Hana miliki.

"Ga–"

"Oi Na! Ayo pulang!"

Lagi, Jesicca kembali memotong percakapan mereka.

👻👻👻

Gemerlap bintang menyinari langit malam ini. Setelah selesai mengerjakan tugas sekolahnya, Hana hanya memandang keluar jendela. Beberapa kali ia melirik ke arah buku diary miliknya, ingin menulis sesuatu pun nampaknya membingungkan, terlalu banyak kejadian yang sulit untuk dituliskan. Akhirnya ia kembali menatap dan terbuai terhadap kecantikan angkasa malam ini.

"MEREKA" ADA ✔️Where stories live. Discover now