Dua Pagi

224 11 3
                                    

Malam itu, matamu terusan terusan terjaga
Entah, sudah berapa gelas kopi habis dalam teguk nya
Tiap gelas tertuang semua rasa, yang berbeda dalam tiap seduh nya
Pahitnya merebak rata memenuhi rongga dalam tenggorokan nya

Dua Pagi
Lentera cahaya kota, menemani diri dalam kotak jendela sunyi
Memandang riuh sepi, sebuah cahaya warna warni
Sepi sunyi ini, rasanya tak asing bagi kepala yang terjaga hingga pukul dua pagi
Beriringan dengan selimut dingin mensuruk tulang bagai duri

Dua pagi
Tak habisnya kepala ini terus dirasuki
Oleh semua hal buruk yang terjadi dalam memori
Rasa kantuk yang begitu dalam, dijegal oleh rasa yang begitu murni
Penyesalan, atas hal yang pernah aku pilih untuk jalani

Dua pagi
Tempat terbaik dalam hati untuk istirahat memaafkan diri
Segala gejolak penuh benci, meminta damai dalam nurani

Dua pagi
Terdiam dengan gelas kopi menatap kota sedari tadi
Melihat kejora yang tetap menari dengan seri
Bahagia atau sedih, dua pagi selalu punya cerita sendiri
Dalam tangis atau tawa, dua pagi, selalu ada dalam ruang nya

Kata SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang