Suda hampir satu bulan
Sejak jemari ini mulai enggan
Merangkai kisah tentang angan
Karna harapan sudah tak di tanganTapi semesta terus memanggil
Berharap jiwa kembali stabil
Memaksa diri untuk terus tampil
Walau rasanya, ini semua mustahilSemakin rekah, semakin resah
Apa hati ini, harus teru dipijaki amarah?
Atau sedih, juga hilang arah?
Membawa jiwa pada jurang paling bawahApa tak ada, satu orang saja
Yang mau menerima
Bahwa aku, hanya manusia biasa
Yang pada nyatanya, harus terus berdiri dengan tongkat asa nya
Yang harus tetap tegar, karna tau, bahwa mati tak disuka sang penciptaLalu, untuk apa kaki ini tetap berdiri?
Tangan ini tetap menari?
Mata ini tetap berani?
Mungkin sudah saatnya aku berhentiMenjadi orang yang sok mengerti
Dan lebih baik diam, lalu tak peduli12 desember, sebuah catatan, untuk sebuah diary.
YOU ARE READING
Kata Semesta
PoetrySebuah cerita bersama Semesta, banyak orang menyukai senja, tanpa sadar, senja adalah bagian dari semesta. Senja punya banyak cerita, tapi semesta punya alasan nya. Tidak salah kamu menyukai senja, tapi aku hanya ingin memberi tahu. Bahwasanya, seme...