Tuan Muda Gila 19

2.9K 199 1
                                    

POV: Author.

"Dina? Dina?!" Lamunan Dina langsung buyar saat mendengar panggilan dari Denis meninggi.

"Jawaban dari pernyataanku mana?" Denis langsung menyipitkan matanya melihat ke arah Dina.

Ternyata semua yang dipikirkan Dina hanya halusinansinya semata saat ia menangis mengatakan kebenaran kepada Denis.

"Anu tuan, hehehe Anu." Dina begitu gugup saat ingin menjawab pertanyaan Denis tak tau harus menjawab apa.

Dina menghembuskan napas kasar menatap lekat manik mata Denis yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Tuan tak perlu tau aku ini siapa? Apa hubungan kita? Tapi cukup kau tau Nama ku saja," ucap Dina yang langsung berlalu pergi meninggalkan Denis.

"Dan tuan jika nanti kau jatuh cinta kembali, pastikan lah yang kau pilih adalah pilihan yang benar bukan kembali salah." Air mata Dina langsung mengalir membasahi wajahnya.

"Dina.." Dina tak menghiraukan panggilan dari Denis ia terus melangkah dengan air mata yang sudah mengalir deras.

'Brukkk' Dina langsung menutup keras pintu kamarnya bersandar sembari memegangi dadanya yang begitu sesak akibat menangis.

"Hiks hiks, maafkan aku Denis." lirih Dina yang langsung memeluk kedua lututnya menenggelamkan wajahnya.

"Aku melakukan ini karna aku sungguh sangat mencintainya lebih dari apapun," Tangis Dina langsung pecah seketika.

"Aku mulai sadar diri bahwa diriku hanya seorang pembantu yang tak memiliki apa apa dan hanya seorang anak yatim piatu," ucap Dina diiringi isak tangis.

Terdengar ketukan pintu dari luar.

"Dina buka dulu pintumu, saya ingin bicara sebentar. Saya tidak mengerti dengan ucapanmu tadi," ucap Denis.

Dina menutup matanya menarik napas dalam dalam dan memegang dadanya yang begitu sesak.

"Dina buka pintunya," pintah Denis dari luar.

"Saya lelah Tuan, sebaiknya tuan pergi saja." elak Dina.

"Saya ingin berbicara sebentar,"

"Sudahlah tuan, anda pergi saja. Saya ingin istirahat," kata Dina.

Sejenak Dina menutup matanya, memegang erat ujung hijabnya. Menangis tanpa suara memang begitu sakit apalagi luka yang diderita kembali kambuh karna hanya satu pertanyaan.

"Hiks hiks," Dina terus saja terisak entah kenapa hatinya begitu rapuh.

Sedangkan disisi lain Denis bingung dengan sikapnya dan sikap Dina.

"Apa ini? Diriku kenapa?" Denis memukul mukul kepalanya bingung dengan perubahan sikapnya kepada Dina.

"Dan Dina kenapa? Apa maksud kata katanya?" tanya Denis pada dirinya sendiri.

"Sebenarnya aku ini siapa?! Dulu dimasa lalu apa yang terjadi padaku?!" Semua barang barang Denis hancur dilemparinya ke dinding.

"Kenapa hatiku sakit saat melihat Dina menangis dan kenapa hatiku begitu bahagia saat melihatnya tersenyum? Kenapa?!" Denis mengacak ngacak rambutnya frustasi dengan hidupnya.

Napas Denis terengah enggah, pandangannya mulai kabur dan sakit kepala yang begitu sakit menyerangnya.
Membuatnya langsung ambruk di lantai kamarnya.

"T-olong," Mata Denis hampir tertutup hingga ia tak sadarkan diri lagi.

Tuan Muda Gila [COMPLETED]Where stories live. Discover now