3. GRAZE

80.8K 1.5K 22
                                    

Main cast : Annabelle, Anastasia, Simon, Bastian

===================

Annabelle POV.

"Aku ingin uang dan kau ingin anak dariku, lalu?"

Kunaikkan satu alisku menjawab pertanyaannya.

"Apa kau sama sekali tidak memperdulikan anak yang akan kau berikan pada kami?"

"Bukankah sudah ada kau yang akan memedulikannya?"

Dia terdiam menerima pertanyaan alih-alih jawabanku.

Dia tampak berusaha mencerna perkataanku dan aku bisa melihat keraguan dalam matanya.

"Apa lagi yang kau ragukan Anastasia?"

Aku mengubah posisi dudukku. Kaki bersilang dan tanganku melipat didepan dada.

Jujur kukatakan jika aku sudah sangat lelah membahas perihal yang sama berulang kali. Anastasia selalu ingin membahasnya. Selalu mencari kesempatan sekecil apapun untuk membicarakannya. Dia benar-benar membuang waktuku. Sedari awal kami sudah sepakat tentang semua hal. Lalu apa lagi yang ingin dia diskusikan?

"Aku hanya tidak ingin jika ditengah jalan kau berubah pikiran Annabelle. Bagaimana jika tiba-tiba kau tidak ingin memberikan anak itu pada kami."

Yang benar saja.

Apa dia benar saudariku?

Seingatku kami sudah hidup bersama selama belasan tahun. Bagaimana bisa Anastasia masih tidak mengenal kepribadianku.

"Aku bukan wanita seperti itu Anastasia, apa kau lupa?"

Anastasia menggigit bibir bawahnya. Masih banyak keraguan terpancar dalam bola matanya yang bisa kulihat jelas. Sepertinya memang sangat sulit untuk meyakinkan Anastasia jika dia tidak perlu mencemaskan apapun.

"Tapi Anna, aku.... Jika aku ya-."

"Dengar Anastasia." Kusela perkataannya dan kuhirup udara sebanyak-banyaknya kemudian berdiri dari posisi dudukku dan duduk disisi kiri tubuhnya.

"Bisakah kau berhenti berpikir terlalu keras? Bisakah kau berhenti untuk menyamakan persepsimu denganku? Apa lagi yang ingin kau dengar dariku agar kau berhenti ragu dan menjalani semuanya dengan tenang? Apa kita benar - benar perlu mendiskusikan semua dari awal? Apa kau tidak bosan? Tidak lelah?" Dalam satu tarikan nafas panjang aku berbicara tanpa berhenti.

Anastasia kembali terdiam.

Sunyi menaungi ruangan kami. Hanya ada suara deru nafasku dan suara isakan kecil Anastasia yang mulai terdengar.

"Maafkan aku." Ucap Anastasia. Suaranya parau dan dia berusaha keras menahan diri untuk tidak menangis keras.

"Jika saja aku tidak seperti ini. Aku tidak akan merepotkanmu."

Kubelai bahunya dan dia menyenderkan wajahnya pada lekuk bahuku.

"Tidak ada yang salah Anastasia, kau tidak perlu meminta maaf. Aku sama sekali tidak merasa direpotkan. Bukankah ini hubungan mutualisme? Kita sama - sama di untungkan. Aku akan mendapatkan uang darimu dan kau akan mendapatkan anak dariku dan kita berdua tidak rugi apapun."

Aku menangkup wajah Anastasia, menyeka tetesan air mata yang mengalir di kedua sudut matanya dengan jemariku.

"Tenanglah Anastasia, semuanya akan baik - baik saja."

Tubuhnya semakin berguncang dan tanpa berpikir panjang kudekap dia dengan erat.

Saudariku satu - satunya. Saudara perempuanku. Dia begitu menderita dan akupun sama.

Romance Suspense Short Story Collection [END]Where stories live. Discover now