19. TRAPPED IN A BOX

10.2K 350 15
                                    

Main Cast: Thalia Weasley

Genre: Self-Center

====================

AUTHOR P.O.V.


Terkadang berpura-pura jika diri ini baik-baik saja terlihat begitu menyedihkan, sama sekali tidak hebat atau bisa dibanggakan. Tersenyum sedangkan di dalam hati menggerutu ingin mendiamkan tuturan orang lain mengenai diri. Tertawa sedangkan di dalam hati ingin menangis karena sudah tidak bisa menahan rasa kelu yang menjepit dihati.

Thalia. Thalia Weasley wanita berusia 36 tahun itu hanya bisa tersenyum pahit mendengar cerita para sahabatnya mengenai kehidupan rumah tangga mereka. Mengeluh tentang kelakuan suami dan sibuknya mengurus anak, dan disaat topik pembicaraan sudah mulai habis dan para teman yang sama sekali tidak termasuk dalam kategori manusia yang disukai Thalia akan mulai membombardirnya dengan pertanyaan yang menyakiti hati.

Jika hanya sekali atau dua kali maka pertanyaan itu tidak akan begitu terasa menusuk, namun melihat prospek tingginya pertanyaan itu diajukan disetiap pertemuan mereka, Thalia mau tak mau merasa tertekan dan terbebani.

Seperti sekarang. Dia hanya tersenyum malu menyembunyikan bibirnya dengan punggung tangan. Wajahnya menunduk menatap lantai restoran tempat dia dan para sahabatnya melakukan acara kegiatan kumpul bersama di setiap akhir pekan pada akhir bulan.

"Aku tidak tahu. Tolong kalian doakan saja." Hanya seperti itu dia menjawab dan kemudian para sahabatnya akan menggodanya.

"Kau terlalu pemilih Thalia. Cobalah membuka diri."

Thalia terkekeh dan kemudian senyumnya menghilang tanpa ada yang menyadari. "Yah, aku terlalu pemilih."

Itu hanya alasan klisenya. Alasan yang membuat dia tegar dan bisa mengelak agar tidak terlihat terlalu menyedihkan.

"Apa kau mau kukenalkan dengan sahabatku?" Wanita disudut kiri bertanya memainkan alisnya mencoba menggoda Thalia.

"Tidak perlu." Sahutnya mengayunkan telapak tangan. "Aku bisa melakukannya sendiri begitu aku menginginkannya."

Lagi-lagi dia berbohong.

"Ck, kau ini benar-benar. Memangnya umur berapa kau ingin menikah Thalia? Kau sudah 36 tahun. Wanita seumuranmu harusnya sudah memiliki 3 orang anak." Wanita di sudut kiri itu kemudian tertawa diikuti yang lainnya.

Thalia hanya mengangguk. Dia sudah bosan mendengar wanita itu mengatakan kalimat yang sama pada setiap pertemuan mereka. Tinggal di desa kecil disudut kota Inggris dengan penduduk yang seluruhnya saling mengenal dan kultur yang masih kolot, Thalia menjadi sasaran cemoohan karena keterlambatannya menikah.

"Aku masih ingin merasakan kebebasan."

"Apa kau sama sekali belum puas hidup bebas selama 30 tahun lebih?" kali ini pertanyaan itu muncul dari sahabatnya yang duduk tepat di depannya.

Thalia mendongak dan masih dengan senyum palsunya dia menjawab.

"Aku masih belum puas."

Sahabat-sahabatnya mendengung tidak setuju dan mulai memberikan nasihat membosankan yang hampir dia hafal isinya.

Dari masalah Thalia yang terlalu pemilih hingga dia yang terlalu sibuk mencintai kebebasannya.

Seandainya saja dari mereka ada yang tahu seberapa keras sudah dia berusaha. Melakukan semua nasihat mereka secara diam-diam bahkan dibantu oleh kedua orang tuanya. Mungkin mereka akan sedikit mengerti tentang rasa sesak yang mendiami hatinya beberapa tahun belakang setelah dia menginjak usianya yang ke 27 tahun.

Romance Suspense Short Story Collection [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang