08 - Dalam Bahaya

1.1K 128 41
                                    

Saat senja mulai tenggelam berganti gelap, pemuda itu masih berada di perjalanan menuju ke kediamannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat senja mulai tenggelam berganti gelap, pemuda itu masih berada di perjalanan menuju ke kediamannya. Gatra dengan santai mengemudikan sepeda motornya. Di balik helm full face-nya senyum terukir jelas di wajahnya. Harinya penuh dengan Tania. Gatra cukup menikmati harinya bersama Tania.

Namun sialnya, motor yang dikemudikannya tiba-tiba berhenti. Entah karena apa Gatra pun tak tahu. Meskipun dia laki-laki tapi hebatnya Gatra memang, dia tidak tahu sedikitpun mengenai onderdil motor.

Pemuda itu turun dari motornya yang mati mendadak itu. Dengan raut wajah kebingungan, Gatra mencoba mencari tahu permasalahan mengapa motornya mati mendadak. Di tengah gelap pula. Jalanan begitu sepi membuatnya celingukan tak tahu harus bagaimana.

Ah sial! Ternyata bensinnya habis. Tengki minyak pada motornya pun kering tak bersisa. Tak ada setetes air di dalamnya. Mau tak mau, Gatra harus mendorongnya sampai pertigaan depan sana. Seingatnya disana ada pertamini.

10 menit sudah Gatra lalui dengan mendorong motornya. Ternyata melelahkan. Dan lebih sialnya lagi penyakitnya ikut andil menyerang tubuhnya yang sudah bermandikan keringat.

Humpptt ....

Gatra berontak sebisanya. Tiba-tiba, dari arah belakang seseorang membungkamnya dengan selembar kain tebal. Baunya begitu menyeruak masuk ke dalam paru-parunya dengan paksa.

Pasokan oksigen jadi enggan memenuhi rongga dadanya karena kain tersebut. Entah siapa. Gatra tak tahu. Yang jelas, dia hanya mencoba lepas dari kungkungan sosok yang jelas lebih kuat dari dirinya.

Motornya ambruk begitu saja, tak dihiaraukan lagi oleh sang penculik. Gatra diculik, entah oleh siapa itu. Pasalnya sang pelaku begitu rapat menutup identitasnya dengan masker hitam juga hoodie hitamnya yang tebal.

Setelah tubuh Gatra luruh ke tanah. Langsung saja dibawanya tubuh Gatra pergi dari tempatnya. Meninggalkan begitu saja motor milik Gatra. Bukan harta yang penculik itu butuhkan melainkan memang Gatra lah yang ia incar.

......

"Belum pulang juga lho, Mama. Nggak mau coba cari, apa? Perasaanku nggak enak," panik Niana. Gadis itu sedari tadi hanya mondar mandir sembari tatapnya terus mengarah ke pintu utama rumah besar itu.

Windy duduk di sofa ruang tamu bersandingan dengan sang suami, Surya yang beberapa menit yang lalu juga baru sampai dari kantornya. Raut keduanya tak berbeda jauh dengan milik Niana.

Semuanya cemas, pasalnya Gatra belum juga pulang dari sekolah dan ponselnya susah dihubungi. Terlebih lagi kini jarum jam sudah menunjuk angka 10 malam.

"Mas, kita coba cari di luar aja, ya. Perasaan aku juga nggak enak," ujar pelan Windy mengarah ke suaminya.

Surya mengalihkan pandangannya menatap sang istri dan putri sulungnya bergantian. Surya tahu keduanya cemas, begitupun dia sendiri.

Same (End)Where stories live. Discover now