Part 19

2.7K 374 14
                                    

Apa yang orang lakukan kalau punya kesalahan? Jelas sekali jawabannya.

Minta maaf.

Apa yang orang lakukan kalau dia dianggap gay, suka pada sahabatnya, lalu kerasukan dan main cium sembarangan? Bingung?

Pilih satu jawaban yang paling tepat di bawah ini.

1. Bilang saja tidak sengaja. Entah karena kepeleset atau didorong setan. Kalau memang itu yang terjadi, orang tidak bisa lama-lama marah. Namanya juga tidak sengaja. Masalahnya tidak mungkin orang duduk di kasur bisa kepeleset. (Dalam kasus Bimo, dia juga sudah mengaku kalau Bimo suka kepada Loveyna dari dulu. Lagi pula, kalau memang tidak sengaja, Bimo tidak mungkin mencium bibir Loveyna selama itu).

2. Bilang itu semua hanya bercanda. Yeah, anggap saja aksi cium bibir adalah candaan yang kelewat batas. Termasuk kata-kata dari dulu Bimo suka kepada Loveyna. Kemungkinan paling besar ditampar, lalu semuanya kembali seperti dulu. (Bimo kembali jadi sahabat sementara dalam hati guling-guling menangis meratapi nasib).

3. Tidak usah bilang apa-apa karena korbannya menatap seram dengan ekspresi ingin membunuh. (Ini pertama kalinya Bimo melihat Loveyna semarah itu. Loveyna cantik. Dia cantik eksotis dengan rambut bergelombang dan kulit mulus sempurna. Wajahnya yang ramah membuat orang senang berlama-lama di dekatnya. Semua itu tidak berguna. Percayalah, perempuan secantik apa pun saat marah sangat menyeramkan. Termasuk Loveyna).

Kepala Bimo pusing. Kemarin malam, Bimo tidak bisa tidur. Bimo menatap foto Loveyna yang dia pasang di langit-langit. Ekspresi Loveyna menari-nari. Sebagian dirinya berharap waktu bisa diputar balik dan Bimo menahan diri. Bimo merasa bersalah. Loveyna tampak sakit hati.

Sebagian diri Bimo yang lain puas dengan apa yang telah terjadi. Sekemayu apa pun Bimo, ego laki-laki tidak bisa dibantah. Sejak Bimo sadar menyukai Loveyna, Bimo tidak akan pernah bisa bertingkah biasa di dekatnya.

Bertemu dengan Loveyna di kantin membuat segalanya lebih runyam. Dia duduk di kursi favorit yang sering mereka pakai. Hanya ada Loveyna. Saat tatapan Bimo beradu dengan tatapan Loveyna, keberanian Bimo untuk mengajak Loveyna bicara mengempis.

Ia memberi Bimo tatapan jijik. Samar-samar, Bimo lihat ada ketakutan. Bimo sesak. Semarah-marahnya Loveyna, dia tidak pernah menatap Bimo hina. Loveyna serius ingin menguliti Bimo hidup-hidup. Menghabiskan sisa keberaniannya, Bimo melangkahkan kaki ke arah Loveyna. Loveyna melempar ekspresi coba saja kalau berani, aku akan buat kamu malu.

Bimo diam. Kantin ramai.

Beberapa saat Bimo menimbang-nimbang, apakah Bimo akan nekat saja mendekati Loveyna? Pikirnya, kredibilitas Bimo sudah jelek di sekolah ini. Bimo tidak mungkin mendapat gelar yang lebih buruk lagi. Lagi pula, masa SMU tinggal sebentar lagi. Setelah Prom dan ujian masuk perguruan tinggi, Bimo tidak akan bertemu dengan alumni SMU ini selamanya.

Loveyna tetap memandang Bimo ganas. Bimo tidak punya pilihan lain selain mundur. Bukannya Bimo tidak berani. Bimo sudah siap hancur. Tapi dia tidak mau membuat Loveyna histeris seperti orang gila. Bimo bisa tahan orang mengejekku. Dia tidak sanggup mendengar orang menjelek-jelekkan Loveyna. Apalagi gara-gara Bimo.

Bimo memilih satu bangku di ujung kantin, lalu mulai makan. Matanya tidak pernah lepas dari Loveyna.

"Boleh aku duduk?"

Bimo mengalihkan pandangan. Fran. "Tidak perlu minta izinku. Kamu sudah duduk."

Luar biasa. Persis yang Bimo butuhkan. Rasa tidak nyaman Bimo begitu meluap. Situasi akan bertambah buruk. Di mejanya, Loveyna mengernyitkan muka. Yeah, Bimo bisa membaca pikiran Loveyna. Sehari setelah menciumnya, Bimo malah berdekatan dengan musuh bebuyutannya.

Lo Dan Mo Dan Segala KemungkinanWhere stories live. Discover now