Chapter 4 | Gosip yang Beredar

19.7K 2.8K 122
                                    

NOW PLAYING | COLDPLAY - YELLOW

SELAMAT MEMBACA CERITA INEFFABLE

***

CHAPTER EMPAT | GOSIP YANG BEREDAR

Tau gak perbedaan lo sama anjing? Kalau Anjing itu nurut, kalau lo banyak nuntut.

***

KEDUA mata Aagam sibuk menatap layar ponsel yang ada di genggaman tangannya. Hari ini salah satu temannya berulang tahun, jujur saja Aagam tidak terlalu menikmati pesta ini. Karena banyak orang yang mendekat dan mengajak ngobrol dengannya. Aagam benar-benar tidak suka akan hal itu. Apalagi yang mendekat ke arahnya adalah cewek, Aagam muak dia ingin segera pergi dari ruangan ini.

Disentuh, di rangkul, benar-benar menjijikan. Aagam harus mandi dan bersih-bersih lagi setelah pulang dari pesta ini. Menyebalkan sekali cewek-cewek kecentilan itu.

"Gam, muka lo kok bete?" tanya Farhan yang menyadari raut wajah Aagam benar-benar ditekuk.

Aagam mendelikan matanya ke arah Farhan, lalu menepuk-nepuk pundaknya. "Banyak kuman disini."

"Yaelah Gam, cuma dipegang belum dicium, lebay banget sih lo jadi laki," cibir Tito

"Lo gak hombreng kan Gam?" tanya Reynald hati-hati dan langsung mendapat pukulan keras dari Aagam.

Bisa-bisanya Reynald bertanya seperti itu dan meragukan kejantannya. Kreteria Aagam masalah cewek begitu tinggi, masa dianya saja sudah keren terus dapat cewek yang biasa aja kan memalukan.

"Kira-kira kalau gue deketin Trisha, dia mau gak ya? Gak tau kenapa, ngeliat dia jutek-jutek gitu, jadi gemes aja," ujar Tito dengan senyum sumringah.

"Kayanya lo langsung di tampar sebelum deketin dia, tau kali si Trisha gimana? Dia bahkan bilang kalau di hidupnya dia gak butuh cowok, cowok itu menyusahkan," kata Reynald.

"Jangan-jangan lo pernah deketin Trisha lagi Rey?" pancing Farhan

Raut wajah Reynald mendadak merah. Aagam yang melihat itu langsung menatap Reynald dan Reynald jujur, bahwa dia pernah mendekati Trisha saat mereka kelas satu, namun belum saja maju ke tahap selanjutnya Trisha sudah menolaknya mentah-mentah dan mengatakan jangan mendekat apalagi mengganggunya lagi karena Reynald menyusahkan.

"Gimana kalau kita jadiin Trisha bahan taruhan?" ajak Tito

"Gak!" tegas Aagam

"Yeee, siapa yang ngajak elo." Tito membalas delikan Aagam sebelumnya.

"Gak ya! Kalau kalian jadiin Tica bahan taruhan, gue bilang ke orangnya langsung." Aagam tak terima.

"Ada angin apa Aagam belain cewek?" Farhan menaikan satu alisnya.

"Bukan masalah belain, tapi harga diri kalian rendah banget sampe jadiin cewek bahan taruhan."

Bisa diperkirakan kalau Aagam sudah mengatakan itu bahwa dia sudah final. Dia tidak akan bisa dibujuk, kalau rencana ini terus berjalan bisa-bisa mereka kalah sebelum berperang. Kali ini Aagam bersikap keren lagi, meski dia terlalu sering menolak cewek tapi dia tidak pernah menjadikan cewek sebagai taruhan atau apapun. Aagam akan mengatakan kalau dia tidak suka.

"Udah ah, gue balik, anjing gue belom dikasih makan." Aagam bangkit berdiri dan menyimpan ponselnya di saku.

"Aagam kok balik, pestanya kan masih belom selesai." Sania mendekat ke arah Aagam, dengan refleks Aagam menghindar dan enggan disentuh.

INEFFABLEWhere stories live. Discover now