Chapter 11 | Jaket Farhan Hilang

38.2K 6.5K 818
                                    

NOW PLAYING | BCL - WANITA TERBAHAGIA

SELAMAT MEMBACA CERITA INEFFABLE

Aagam + Tica

***
CHAPTER 11 | JAKET FARHAN HILANG

Kamu memang pintar mengambil kesempatan dalam kesempitan.

***

TRISHA membongkar seluruh isi lemarinya. Dia begitu yakin kalau jaket Farhan kemarin dia masukan dan digantung di lemarinya, namun entah mengapa sekarang tidak ada. Padahal, dia berjanji kepada Farhan. Bukan masalah bagaimana nanti mengganti jaket Farhan, hanya saja Trisha tidak mau di cap sebagai cewek yang tidak bertanggung jawab.

Ponsel Trisha  menyala, menandakan pesan masuk dari Farhan. Farhan memberitahu kepada Trisha kalau dia sudah di depan komplek perumahan mereka, Farhan juga bertanya rumah Trisha di blok dan nomor berapa, namun Trisha hanya mengatakan dia akan segera menemui Farhan.

Trisha mengambil tas selempangnya, mematikan lampu kamarnya dan keluar dari dalam kamar. Dia melihat Aagam yang tengah menonton tv sambil memeluk toples camilan. Semenjak hari itu, mereka tak pernah berbicara satu sama lain lagi. Yang selalu diperlihatkan Aagam hanya tatapan sinis ke arah Trisha, bahkan Aagam enggan satu meja saat sarapan atau makan malam dengan Trisha.

Berlebihan? Memang. Itulah Aagam.

Namun kali ini, Aagam memperhatikan Trisha dan ujung kaki sampai ujung kepala secara berulang kali.

Seolah mengerti akan tatapan itu, dia langsung bersuara, "Aku mau pergi sebentar, ya."

Sebenarnya Aagam ingin menanyakan, kemana Trisha akan pergi, namun dia hanya diam saja. Bahkan merespons ucapan Trisha saja tidak, dia malah kembali menatap layar televisi dan menguyah camilannya.

Hari ini Trisha libur bekerja paruh waktu di kafe, biasanya malam hari dia habiskan untuk belajar. Tetapi karena niat awal untuk mengembalikan jaket Farhan dan Farhan sudah mengiyakan meskipun jaket itu hilang entah kemana. Tanpa Trisha sadari, ternyata Aagam mengikuti Trisha sampai keluar rumah. Dia melihat Trisha berjalan menuju gerbang komplek. Sepertinya dia akan pergi dengan seseorang.

Siapa? Atau mungkin cowok yang malam itu mengantarkan Trisha? Pikiran Aagam benar-benar dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan seputar Trisha, sampai akhirnya sadar bahwa dia tidak seharusnya peduli kepada Trisha, dia kan sedang marah kepada Trisha.

"Nyebelin banget sih itu orang, segala pergi pas malam minggu lagi." Aagam terus mengomel, bahkan saat dia kembali menonton dia tidak fokus, dia hanya mengecek handphonenya beberapa kali, siapa tau Trisha memposting sesuatu. Tapi percuma, nihil. Trisha bukan orang yang senang memposting kehidupan pribadinya di sosial media.

INEFFABLEWhere stories live. Discover now