Chapter 2 | Prioritas Trisha

19.8K 2.8K 106
                                    

NOW PLAYING : MYTHA LESTARI - HALUSINASI

NOW PLAYING : MYTHA LESTARI - HALUSINASI

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SELAMAT MEMBACA CERITA INEFFABLE

AAGAMDANTICA

CHAPTER DUA | Prioritas Trisha

Meski banyak hal yang penting untukku, tetap bagiku kamu adalah prioritas utamaku.

***

"CA jam tangan gue yang biru di mana?" tanya Aagam

Trisha menunjuk laci nomer dua yang ada di depan mata Aagam, dan benar saja jam tangan yang Aagam cari ada di sana.

"Ca kaos kaki gue?"

"Di laci bawah," jawab Trisha

Tidak hanya sampai disitu, Aagam terus bertanya kepada Trisha perihal menyimpan barangnya. Padahal Aagam sendiri yang menyimpannya tapi dia akan bertanya kepada Trisha, seolah Trisha yang mengetahui semua barang-barang Aagam disimpan di mana.

Perlu diakui jika Aagam tidak akan bisa melakukan apapun tanpa Trisha, namun dia terlalu gengsi mengakuinya dan hanya menganggap Trisha sebagai lelucon yang harus dia suruh-suruh.

Trisha yang kali itu tengah mengerjakan essaynya, membuat Aagam berdecak sebal. Cewek itu tak pernah menyia-nyiakan waktunya dan selalu belajar. Terkadang Aagam merasa gumoh melihat Trisha yang begitu.

"Kenapa lo mau banget jadi nomer satu?" Tanya Aagam penasaran

"Buat diri gue sendiri, Ayah Bunda di surga dan orang tua lo."

"Oh iya lo kan numpang di rumah gue, ngerebut kasih sayang orang tua gue, harus tau diri ya Ca." Aagam berkata dengan nada sinis namun hal itu sudah biasa untuk Trisha.

Awalnya Trisha akan marah, sedih dan murung seharian. Namun sekarang tidak lagi, dia tidak terlalu memikirkan perkataan Aagam, Aagam masih mengizinkan tinggal di rumahnya saja Trisha sudah bersyukur.

Trisha menutup laptopnya, lalu dia berdiri menghampiri Aagam yang tengah berdiri di depan cermin besar. Trisha mengambil jaket Aagam, lalu menyempirkan dibahu Aagam.

"Cuacanya gak nentu, nanti Aagam sakit," ucap Trisha

"Terus kalau gue sakit kenapa?" Aagam menatap tajam ke arah Trisha, namun begitu Aagam tetap mengenakan jaket yang diminta Trisha.

Dengan senyuman lembut dan merapihkahkan penampilan Aagam, "Nanti gak ada yang sakitin Tica."

"Disakitin aja lo mau! Aneh!" Cibir Aagam

"Aagam mau pergi ke mana? Main sama temen-temen?"

"Apaan sih lo nanya-nanya," ketus Aagam, "iya sama Farhan, Reynald dan Tito."

INEFFABLEWhere stories live. Discover now