KOP-44

88.6K 8.4K 606
                                    

Knock!

Knock!

   Osiel mengetuk pintu kamar Allcia, ia juga memanggil nama gadis itu. Tidak ada jawaban. Osiel pun menekan handle pintunya dan masuk. Dilihatnya Allcia, gadis itu masih dalam posisi yang sama. Berbaring miring di atas kasur.

"Nona," panggil Osiel. "Nona, aku ingin memberitahumu sesuatu."

Hening. Osiel berjalan lebih dekat lagi dan ternyata Allcia tidur. Matanya kelihatan membengkak.

"Sepertinya Nona banyak menangis. Aku jadi tidak tega memberitahunya soal Berta," gumam Osiel.

Ponsel Osiel berbunyi. Syklar menelfonnya. Osiel pun mengangkat telfonnya.

"Aku sudah dijalan sekarang," kata Skylar dengan nada yang bergemetar.

"Aku akan menyusul dengan Nona Allcia," balas Osiel tanpa melepas pandangannya dari Allcia.

Panggilan pun terputus. Osiel sedikit membungkuk dan menepuk tangan Allcia dengan pelan, ia mencoba membangunkannya. Allcia pun bergerak, ia membuka matanya dan menatap pria tampan di depannya dengan menyipitkan mata.

"Osiel," gumam Allcia dan mengambil posisi duduk. "Ada apa?" tanyanya.

Osiel diam sejenak, "Nona, kau harus segera ke mansion Berta."

Allcia menggeleng, "Tidak... tidak. Lagipula untuk apa aku kesana?"

"Skylar sekarang sedang menuju kesana," kata Osiel.

"Skylar yang menyuruhku kesana?"

"Ya, Nona. Sesuatu telah terjadi pada.. Berta."

Mendengar hal itu, Allcia lantas menatapnya serius.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Allcia dengan nada yang agak tinggi.

"Dia tewas," jawab Osiel dengan berat.

Allcia tertawa dan menggeleng, "Tidak mungkin! Berta tidak akan meninggalkan aku. Itu tidak mungkin."

"Untuk membuktikannya kita kesana, Nona," kata Osiel.

Allcia lantas beranjak, ia mengambil ponselnya dan melangkah pergi seraya mengaktifkan ponselnya. Osiel mengekorinya. Allcia sudah dimobil bersama pengawalnya. Osiel yang mengendarai mobil sport-nya. Allcia fokus menatap layar ponselnya. Ada lima pesan dan sepuluh panggilan tak terjawab dari Bestie 1, nama kontak yang ia berikan untuk Berta Ivanova.

Bestie 1

Cia

I'm so sorry.

Please, forgive me.

Cia, aku benar-benar menyesal.

Bisa kita bicara? Aku tidak mau kita bertengkar. Maafkan aku.

"Lebih cepat lagi, Osiel!" perintah Allcia.

Osiel melirik kecepatan laju mobilnya, baginya udh sangat cepat. Dan ia tidak bisa menambah kecepatan, sebab banyak pengendara lainnya. Allcia mencoba menghubungi nomor Berta, namun selalu tidak terjawab. Allcia semakin tidak sabar saat ia mulai memasuki komplek mansion Berta. Allcia semakin cemas melihat banyak orang diluar mansion Berta. Begitu Osiel berhenti, Allcia lantas turun dan ia menatap beberapa mobil polisi, satu ambulan dan mobil lainnya di depan mansion Berta. Matanya berkaca-kaca, ia menggelengkan kepalanya.

Tidak. Berta baik-baik saja, batin Allcia.

Allcia berlari lebih dekat, menembus kerumunan orang. Disana ada Skylar dan dua teman Berta yang juga sesama supermodel. Allcia berhenti tepat di depan garis polisi, polisi melarangnya untuk mendekat. Skylar dan teman Allcia menghampiri Allcia. Allcia menatap para polisi yang sedang mengerumuni sesuatu. Hanya satu orang yang Allcia kenal diantara mereka, salah satu pelayan pria yang bekerja di mansion Berta. Pelayan itu tampak mengobrol dengan seorang polisi. Samar-samar Allcia melihat sesuatu yang terbungkus koran di kerumunan polisi. Saat angin berhembus, selembar koran terhempas dan Allcia sangatlah terkejut.

King Of PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang