KOP-01

313K 16.2K 1K
                                    

Calgary, Canada.

Mereka duduk dengan rapih di sebuah ruang pertemuan. Mereka menatap pintu itu, menunggu kedatangan tamu penting. Begitu pintu itu terbuka, mereka lantas berdiri. Suara langkah kaki memecahkan keheningan disana. Pria bersetelan formal yang beraura dingin itu berjalan dengan gagahnya. Biola elegan tak asing berada ditangannya, pria bermata cokelat tajam itu selalu membawanya kemana-mana.

Adexe Leopold, nama lengkap yang dimiliki oleh violinist ternama itu. Usianya 25 tahun. Dia tampan, nyaris melewati kata sempurna. Selain publik mengenal dirinya adalah pemain biola, dia juga seorang billionaire. Pesona dan kekayaannya mampu menarik perhatian kaum wanita. Bukan perusahaan, melainkan sekolah yang dia pimpin. Adexe Leopold pendiri sekaligus pemimpin di sebuah sekolah biola terbesar di dunia.

"Mr. Adexe."

Orang memanggilnya begitu. Dia pria berdarah Italian. Prince of violin, julukan yang selalu terucap dan tertera ditiap pemberitaan tentang dirinya. Keahliannya dibidang jenis musik gesek itu sangatlah jenius. Bahkan ia mampu menciptakan melodi-melodi yang menyatu menjadi alunan yang sempurna. Permainannya membuat mereka yang mendengarnya berfantasi mengikuti alunannya. Akan tetapi, alunan ciptaannya bisa menjadi boomerang. Dia bisa mengendalikanmu, bahkan membunuhmu.

Fabio Joshcosta, pria paruhbaya yang bekerja padanya itu membuka tas biolanya dan melihat bagaimana Tuannya meletakan biola itu dengan hati-hati. Fabio hanya memegang tasnya saja, tetapi rasa takutnya muncul. Bagi orang lain pekerjaannya itu hal yang sepele, akan tetapi itu bisa menjadi resiko besar. Jika Fabio sampai menjatuhkan biolanya, maka ia pasti akan mati. Fabio memundurkan langkahnya dan memegang tas berisi biola itu dengan baik.

Pria tampan dengan aura dinginnya itu menyorotkan tatapan tajamnya kepada 10 guru biola profesional lainnya, mereka adalah guru yang turut mengajar di Leopold School of Violin. Para guru itu menatap pemimpin mereka dengan tatapan sebaik mungkin. Mereka takkan duduk sebelum Adexe duduk, itu salah satu bentuk penghormatan mereka. Setelah semuanya kembali rapih, Adexe mengawali pembicaraan. Ada peraturan tersendiri, siapapun dilarang keras untuk bicara sebelum Adexe selesai bicara.

Mereka berada di ruang pertemuan yang berada di dalam gedung sekolah. Adexe mengajak mereka untuk membahas perihal audisi yang diadakan oleh Leopold School of Violin satu bulan mendatang. Sekolah milik Adexe Leopold itu memang bukan sembarang sekolah. Selain belajar menggeluti dunia alat musik biola, murid-murid yang beragam usia disana bisa mengikuti audisi. Mereka yang lolos audisi akan di latih langsung oleh Adexe Leopold dan yang terbaik bisa masuk ke dalam orkestra ternama milik Adexe.

Adexe beranjak lalu berdiri di dekat layar monitor. Layar monitor itu menunjukan visual suatu kota Los Angeles, California. Adexe menggerakan alat seperti pensil yang berteknologi itu pada layarnya. Ia membuat garis dari titik utama hingga titik akhir tujuan. Titik utama tersebut adalah sebuah hotel, sedangkan titik akhirnya adalah sebuah gedung tempat dimana audisinya. Sudah setengah jam membahas mengenai audisi.

"Kalian dan para peserta harus datang tepat pada waktunya. Berkumpulah di aula pertama gedung audisi dan lakukan pengaturan yang sering kita lakukan. Apa perlu ku bahas lagi tentang pengaturannya?" Adexe menatap para guru itu.

"Kami masih ingat, Tn. Adexe," kata salah satu dari mereka.

"Harus! Aku tidak mau mengulang apa yang sudah terjadi," kata Adexe.

Adexe pun menyuruh mereka pergi. Tinggallah Adexe dan Fabio disana. Fabio menatap Tuannya dengan horror, Adexe tampak terdiam menatap layar monitor itu.

"Los Angeles," desis Adexe.

Adexe memegang kuat tepi mejanya. Tatapannya menajam, kebencian begitu menggebu dalam hatinya. Api amarah mendidihkan darahnya dan dendam menguat dalam jiwanya. Peristiwa bertahun-tahun yang lalu telah merampas pikirannya, menyita pikiran jernihnya hingga mengubah pikirannya penuh dengan pembalasan dendam. Fabio tahu jelas apa yang ada dipikiran Adexe.

King Of PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang