Chapter 20

27.3K 1.6K 255
                                    

From: Drew :$

Lima menit lagi aku sampai di rumahmu;)

Aku memekik kecil ketika menerima pesan dari Drew itu,Grace menatapku bingung,mungkin ia bingung karena aku yang tiba-tiba memekik tadi.

"Jesus,D. Kenapa kau berteriak?" Tanyanya bingung,aku tak mengiraukan ucapan Grace dan menatap bayanganku di kaca.

Wow...


Grace benar-benar seperti penyihir yang merubah itik buruk rupa menjadi angsa yang cantik.

"Bagaimana? Keren kan hasil karya ku?" Tanyanya,aku berbalik dan memeluknya erat.

"Ya,Grace!! Kau benar-benar hebat! Tidak sia-sia kau jadi model!" Seruku agak gak nyambung,ia hanya tertawa mendengar ucapanku.

Well...
Jika kalian lupa,maka aku akan mengingatkan nya.

Hari ini hari Jumat,dan hari kencanku yang kedua dengan Drew..
Grace dan semua temanku jadi melakukan pesta barbecue,tapi Grace menyempatkan diri untuk datang ke rumah dan membantu 'persiapan ku' untuk kencan nanti.

Geez,Grace benar-benar ahli dalam hal make up seperti ini.


"You're welcome,bitch. Aku yakin malam ini Drew akan memintamu untuk jadi pacarnya. Jika dia tidak melakukan itu,maka aku akan menendang bokong si pengecut itu." Ucap Grace dengan muka yang serius.

Sejak kapan dia bisa serius seperti ini?

"Woah.. Kau terdengar seperi preman." Ucapku,ia tertawa.

"Yeah aku belajar dari preman wanita yang dekat denganku." Jawabnya santai.

"Asshole." Gumamku pelan agar ia tidak mendengar umpatan ku. Aku tidak mau kena jentikan nya.

"Ayolah kita turun. Jangan biarkan seorang lelaki menunggu lama!" Aku mengangguk setuju dan mengambil tas kecil ku,tapi sebelumnya,aku sekali lagi melihat bayanganku di cermin.

Gila.. Aku kok jadi cantik begini?

-----

"Mum,dad. Aku pergi dulu ya!" Pamitku pada kedua orang tua ku,juga adikku yang sedang berkumpul di ruang keluarga. Ayah yang sedang bermain game bersama Edward mendongak menatapku,begitu pula ibu yang asik membaca,mereka semua menghentikan kegiatan mereka dan menatapku sambil melongo.


What the hell?


"Ya ampun kau cantik sekali,Cappie!" Seru ibu sambil mendekatiku dan menangkup pipiku,aku hanya nyengir sedangkan Grace tersenyum bangga.

"Dia jadi cantik kan,aunty Fay? Itu semua karena sulapku." Ucap Grace banga,ibu tertawa dan kemudian mengecup pipiku dan Grace bergantian.

"Tidak pakai make up pun kalian berdua sudah cantik!" Ucapan ibu membuat aku dan Grace tersenyum lebar. "Tunggu sebentar ya,aku mengambil kamera ku dulu. Kejadian ini mesti di abadikan!" Serunya dan kemudian ia meninggalkan ruang keluarga,mungkin dia mengambil kamera kesayangan nya di kamar.

Kemudian,pandanganku terjatuh ke ayah dan Edward yang menatapku sambil melongo,membuat aku dan Grace terkikik geli.

"Oh god... Tutup mulut kalian,nanti lalat masuk." Candaku,ayah dan Edward langsung tersadar dan menutup mulut mereka.

"Siapa kau dan apa yang kau lakukan pada kakakku?" Ucap Edward sambil menatapku tajam,whats wrong with this kid?

"Ha-ha itu cukup lucu." Jawabku sambil memutar mata.

Little Fairy: How To Be a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang