Chapter 19

26.1K 1.8K 536
                                    

"Darcy... Ada yang mencarimu nih." Aku mendengar teriakan ayah dari lantai bawah. Aku pun meletakkan pensilku dan menutup buku pelajaran yang tadi sedang ku pelajari,lalu berjalan keluar kamar.

Yeah... Aku belajar.. Begini-begini aku rajin belajar,tau.

"Siapa?" Tanyaku ketika aku sudah di lantai bawah,ayah tidak menjawab dan hanya menunjuk ke arah pintu,tempat dimana ada sahabatku tersayang sedang berdiri.


Tersayang,my ass.

"Well well well... Ada apa kau kemari,Lucas? Merindukan ku karena sudah tiga jam tidak bertemu?" Ucapku,kulihat ayah tertawa ketika mendengar ucapanku tadi,sedangkan Luke tersenyum kecut.

"You sound like my mother when you called me Lucas." Ucapnya.

"Ah,young love.." Aku mendengar ayah berbisik pada dirinya sendiri,membuatku memutar mata.

Apanya yang young love? Dasar ayah..

"Son,kau sudah makan malam atau belum?" Tanya ayah pada Luke.

"Dad,kau tidak perlu menanyakan hal itu padanya. Dia pasti akan makan malam bersama kita,kayak dia baru kesini sekali saja." Ucapku,ayah tidak menghiraukan ucapanku dan malah menjulurkan lidahnya kepadaku.

Oke...
Sebenarnya berapa usia mu,dad?

"She have a big mouth,didn't she? Aku sampai heran kenapa kau bisa tahan bersahabat dengannya hingga sekarang ini." Ucapan ayah membuat tawa Luke meledak,sedangkan aku menatap ayah sambil menggerutu pelan.

"Percayalah,uncle Harry. Aku juga sering menanyakan hal itu pada diriku sendiri." Jawab Luke,aku memutar mata.

"Wow Luke,aku merasa bahwa kau sangaaat mencintaiku." Ucapku sarkas,ia tersenyum.

"Aku memang sangaaat mencintaimu." Ucapnya sambil tersenyum manis,aku memutar mata. Dari ujung mataku aku bisa melihat ayah yang tengah tersenyum puas. Mungkin dia puas pada dirinya sendiri karena ia sudah berhasil mempermalukan aku.

"Baiklah. Ayah akan tinggalkan kalian berdua dulu, Jika kalian mau ngobrol di kamar,pastikan pintu nya terbuka." Ucap ayahku.

"Dad,kalaupun aku menutup pintunya,kami tidak akan melakukan apapun yang kau pikirkan." Ucapku sambil memutar mata,ayah hanya mengedikkan bahu.

"Yeah aku hanya tidak mau jadi kakek diusia mudaku." Ucapnya santai seolah tak berdosa,berbeda dengan reaksi ku dan Luke ketika mendengar ucapan ayah tadi.

"DAD!"

"UNCLE HARRY!"

Aku dan Luke berteriak bersamaan,membuat ayah menutup telinganya. Tapi tetap saja,senyuman puas nya tidak menghilang dari wajah nya itu.

Oh dear god ampuni dosa ayahku..


"Uncle Harry,kau membuatku geli. Tolong jangan bilang kalau kau kehilangan kepercayaanmu padaku.." Ucap Luke dramatis,aku jadi tak tahan jika tidak memutar mata.

"Aku percaya padamu,Luke. Kau sudah seperti anakku sendiri." Ayah menepuk-nepuk bahu Luke,lalu merangkul bahu kami berdua.

"Pokoknya jangan lupa.. Use protection." Aku dan Luke menggerutu ketika mendengar ucapan ayah barusan.

"You know what? Aku akan membuka pintu kamarnya. Jadi tolong berhenti mengucapkan hal-hal seperti itu,kau membuatku ngeri,dad." Ayah hanya tertawa,aku memutar nata dan menarik Luke untuk segera menjauh dari ayahku yang berjiwa muda ini.

"Aku akan memanggil kalian jika masakan ibu mu sudah matang." Seru ayah ketika aku dan Luke sudah menaiki tangga,aku menyerukan kata ya dan kami berdua masuk kamar,dengan membuka pintu nya tentu saja.

Little Fairy: How To Be a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang