33. Perempuan terkutuk! Pt. 2

6.9K 524 37
                                    

BGM : 彭佳慧 & F.I.R - Fire of the Heart 心之火 [Ost. The Journey Of Flower]

Xue Yue merinding, suara berat itu seolah adalah bisikkan dari iblis, mengerikan. "Yang Mulia, Terima kasih telah mempersatukan kami berdua..", Jendral Qian bersuara. Tapi Wei Jin tidak beranjak, dia hanya tersenyum tipis pada Jendral Qian lalu kembali mendekatkan dirinya pada Xue Yue.

'Sepertinya, suami baru-mu sudah tidak sabaran. Aku menantikan berita malam pertama---atau haruskah kubilang malam pertama yang kedua? Heh~ sayang sekali Jendral Qian tidak bisa merasakan bagaimana rasa dari seorang gadis perawan, melainkan janda. Jika aku jadi dia, cik, aku tidak akan sudi..',

Bisikan itu membuat air mata Xue Yue tidak dapat dibendung lagi, bukan karna dia merasa marah dan hina, melainkan karna dia sudah tidak tahan, berada di dekat Wei Jin, dia mulai membayangkan untuk meraihnya, memeluknya dengan erat dan tidak akan melepaskannya. Tapi, siapa dia? Bukan siapa-siapa, pria itu membencinya, kenyataan ini tidak dapat dirubah. "Karna upacara telah selesai, baiklah. Jendral Qian, perlakukan Xue Yue dengan baik, jika tidak, Roh Raja Jing dan Ratu Jing tidak akan mengampunimu..",

Pangeran Jing Ke mengepalkan kedua tangannya, menahan emosi agar tidak melampiaskannya pada Wei Jin yang dicintai adiknya, meski hatinya sudah sangat setuju untuk membunuh Wei Jin kapan saja. Mengunakan nama kedua orang tuanya untuk menghina leluhur keluarga Jing, Wei Jin sangatlah keterlaluan! Dia tidak bisa berkompromi lagi, ini sudah diluar batas. Namun, dia harus ingat. Dia bukan lagi Pangeran Jing Ke, melainkan pengurus kandang kuda Jing. Menyerang Raja, paling buruk dia akan dihukum mati. Tapi tidak masalah, meski dia mati paling tidak dia harus dapat melukai pria itu, yang menjadi masalah, adiknya juga akan mendapatkan masalah.

"Saya pasti akan menjaga Xue'er dengan baik..", Jendral Qian membalas dengan berujar lembut.

Wei Jin, sekilas dia terlihat tidak suka dengan kalimat yang diucapkan Jendral Qian. Bukan dia, seharusnya dirinya yang mengucapkan itu. Kenapa, kenapa harus pria lain lagi? Apakah takdir akan terus mempermainkannya? Baru saja langit memberikan kesempatan kedua padanya, dan kini dia---baik dia mengerti ini semua ulahnya sendiri, jangan salahkan langit. Dia sendiri yang mendorong pernikahan ini terjadi, sekarang dia sendiri yang menyesalinya. "Baik, Karna Jendral Qian sudah mengatakan begitu. Maka---pergilah..",

Sakit, tapi dia harus menahannya. Dia tidak akan berpaling, yang jelas selanjutnya harus berjalan sesuai rencananya. Dia akan merebut kembali apa yang menjadi haknya, miliknya. Jing Xue Yue, cepat atau lambat akan jatuh dalam perangkapnya.

***

Kedua pasangan baru itu baru sampai di kamar pengantin, Jendral Qian terlihat binggung karna ini bukanlah keahlihannya. Dia tidak mengerti harus memulai darimana, dia tidak sempat belajar. Untuk itu dia menuangkan arak pengantin ke dua cangkir, mengangkatnya dan mengiringnya ke arah ranjang dimana Xue Yue tengah duduk di tepiannya.

"Xu---Xue'er..", Panggilnya.

Xue Yue hanya diam, sebenarnya dia menangis. Tidak bersuara, menahannya mati-matian karna dia tidak ingin terlihat lemah. Jendral Qian ragu untuk memanggil wanita itu lagi, untuk itu dia langsung membuka kerudung merahnya menyibaknya turun dari kepala Xue Yue yang berhiaskan berbagai hiasan pernikahan termasuk buyao pemberiannya.

Hal ini membuat Jendral Qian sangat senang, "Kau---menangis?", Tanyanya ragu.

Xue Yue tidak dapat membendungnya lagi, dia menangis. Kencang, histeris dan berlinang air mata. Jendral Qian berlutut di depannya, dengan raut wajah sedih dia membantu Xue Yue mengusap pergi air mata itu. Dia bahkan mencoba memberanikan diri memeluknya, mendekapnya dengan erat. "Menangis-lah Xue'er, menangislah jika itu dapat membuatmu merasa sedikit lebih tenang..",

[COMPLETE] Being Emperor MistressWhere stories live. Discover now