17. Perasaan Aneh

11.4K 745 27
                                    

Putri Xue Yue tidak percaya, semalaman dia tidur dengan sangat nyenyak. Di dalam pelukan Kaisar Han, yang masih belum bangun juga dan masih dengan tangan kekarnya yang melilit di tubuh Putri Xue Yue dengan begitu erat dan setia. Seolah jika dilepas, gadis itu akan menghilang ketika dirinya membuka mata.

"Jangan bergerak terus, Xue Yue..", Gumam Kaisar Han menarik dan mengenggam kedua tangan milik Putri Xue Yue yang bergerak, mendorong dan menekan tangan-tangan kekarnya.

Gadis itu terdiam, berdoa pada dewa agar dia terlepas dari posisi berbahaya ini secepatnya. Tapi tidak, karna Kaisar Han justru mendekatkan wajahnya, menyangganya pada leher bagian kiri milik Putri Xue Yue. Mengesekkannya pada permukaan leher gadis itu, menciptakan sensasi aneh baginya.

Hangat, Geli, dan menenangkan. Bercampur menjadi satu, "Xue Yue..", Bisik Kaisar Han pada telinga Putri Xue Yue yang menegang dan memerah. "Aku egois tidak..? Aku menginginkanmu, tapi juga menikmati percintaan dengan Wei Lin. Aku harap kau tidak marah..",

Tangan kekarnya merambat, menurunkan setengah dari selimut yang menutupi tubuh Putri Xue Yue. "Tapi kau tidak perlu khawatir, aku akan bersikap adil. Semalam dengan Wei Lin, hari ini denganmu..bagaimana? Aku adil bukan?", Bibirnya menciumi bagian belakang daun telinga yang masih memerah milik Putri Xue Yue.

"Oh iya, Aku sudah memerintahkan pembebasan Kakakmu dan juga Pangeran Wei Jin. Tidak perlu khawatirkan mereka, cukup tetap bersamaku seperti ini setiap hari..", Ujar Kaisar Han beralih menciumi rambut indah Putri Xue Yue yang terurai.

Tok..tok..

"Maaf, Yang Mulia. Ibu Suri ingin bertemu..", Terdengar suara khas pria paruh baya dari arah luar kamar setelah terdengar bunyi ketukan pintu. Kaisar Han terdengar berdecih kesal, melepaskan seluruh tangannya dari tubuh Xue Yue dan beranjak bangun sambil membenarkan pakaian serta rambutnya yang berantakan.

Langkah kakinya dengan cepat namun malas berjalan menuju ke pintu, membukanya dengan kedua tangan kekarnya. Dari sebalik tubuhnya terlihat seorang wanita paruh baya ditemani beberapa dayang yang berjajar dibelakangnya dan juga seorang pria paruh baya yang sedikit membungkuk dan menundukkan kepalanya yang dihiasi dengan topi khas seorang Kasim.

"Hormatku pada Ibunda..", Ujar Kaisar Han pada wanita paruh baya itu. Dari raut wajahnya, jelas tersirat kemarahan. Namun wanita paruh baya itu bisa menutupinya dengan sebuah senyuman, yang mana justru membuat siapapun takut dan merinding. "Tidak tau ada masalah apa, hingga Ibunda mengunjungiku pagi-pagi begini..",

Entah itu Kaisar Han yang tidak tau atau sebenarnya pura-pura tidak tau, tapi yang jelas pria itu tengah mencoba meredahkan kemarahan Ibu kandungnya, sang Ibu suri kerajaan Han, mantan permaisuri sebelum akhirnya ketika suaminya, Kaisar Han terdahulu, ayah kandung dari Kaisar Han yang sekarang menyerahkan tahtanya kepada sang putra mahkota, Pangeran Han Liu Heng.

"Kau cukup hebat, Yang Mulia Kaisar Han. Mengangkat selir tanpa mendengar pendapat ibu kandungmu terlebih dahulu..", Ibu Suri tertawa dengan sinis.

Wanita paruh baya itu menyeringai, "Lupakanlah soal Ibu kandungmu sendiri. Kau sejak dulu tidak peduli dengan ibumu bukan? Paling tidak tanyakan pendapat Wei Lin tentang ini..", Sinisnya lagi membuat Kaisar Han memutar bola matanya dengan malas. Kemudian menutup kembali pintu kamar dimana dia semalam tidur bersama selir barunya, Xue Yue.

"Ayolah, Ibunda. Aku hanya mengangkat seorang selir, lalu apa masalahnya? Ayahanda bahkan punya 5 orang selir dan 2 orang istri tanpa status. Termasuk Ibunda juga tentu saja, lalu kenapa mempermasalahkan aku yang hanya mengangkat satu selir??", Pria itu protes besar-besaran kepada sang ibu. Membuat wanita paruh baya itu mengepalkan tangannya,

Tidak bisa dipungkiri, memang benar yang di katakan oleh Kaisar Han. Jika ayahandanya dulu memiliki banyak istri, namun keturunannya sampai sekarang hanya ada satu yaitu dia. Kenapa, jawabannya adalah karna itu adalah syarat dari Permaisuri Han dulu, yang telah menjadi seorang Ibu Suri.

Dia mengijinkan suaminya bercinta dengan wanita manapun, tapi syaratnya adalah membuat mereka meminum obat pencegah kehamilan. "Jangan coba-coba menyamakan dirimu dengan ayahandamu itu!!!", Seru Ibu Suri tegas. Alisnya sedikit mencuram, namun tidak mengurangi sedikitpun kecantikannya.

"Masalahnya bukan pada berapa banyak kau mengangkat selir, tapi siapa yang kau angkat. Bagaimana kau bisa mengangkat gadis rendahan seperti itu hah? Bagaimana pandangan orang-orang padamu nanti..?",

Kaisar Han kesal, mengepalkan tangannya menahan semua emosi yang nyaris meluap. "Hentikan Ibunda! Xue Yue sama sekali bukan gadis rendahan, dia itu juga seorang putri. Dia tidak pernah berbuat jahat atau mempermalukan dirinya ataupun keluarganya, dia hanya gadis lugu yang terlalu baik..",

"Terlalu baik katamu?", Ibu Suri lagi-lagi tertawa sinis. Kembali memposisikan pandangan ke arah Kaisar Han, "Jika dia baik, kenapa dia menjebak kakak kandungnya serta tunangannya? Jangan kira Ibunda tidak tau, semuanya telah di katakan oleh orang suruhan Ibunda..",

"Itu karna Ibunda tidak tau!!", Pekik Kaisar Han semakin mengepal kuat tangannya. "Ibunda tidak tau apa yang terjadi, akulah yang--",

Klak..

"Hormat saya pada Yang Mulia Ibu Suri..", Putri Xue Yue tiba-tiba saja keluar. Memberi hormat pada sang Ibu Suri, ibu kandung dari Kaisar Han dengan membungkuk dan juga menundukkan kepalanya dengan begitu anggun.

Wanita paruh baya itu memalingkan wajahnya, terlihat muak menatap wajah cantik Xue Yue. "Jangan menyebutku dengan mulut kotormu itu, gadis rendahan..", Sinis dan Cibir Ibu Suri pada Putri Xue Yue yang diam saja dan justru masih tersenyum mendengar hal itu.

Kaisar Han tidak mau diam lagi, dengan cepat meraih dan mengenggam tangan munggil Putri Xue Yue. Kedua matanya menatap lurus pada Ibunya, memberi wanita paruh baya itu tatapan percaya diri dan penuh keyakinan. "Lalu apa Ibunda bukan? Aku masih ingat bagaimana Ibunda mengunakanku untuk mengikat ayahanda, menjadikan semua milik ayahanda menjadi milikku tapi sebenarnya adalah untuk diri ibunda sendiri bukan? Agar hidup Ibunda terjamin kelak..",

"Kau--", Ibu Suri hendak memekik marah. Tapi demi menjaga kewibawaannya, dia harus menahan diri. Sebisa mungkin wanita paruh baya itu akan tersenyum, melemaskan tangannya yang mengepal. Menghela napas dengan lembut, hingga bahkan tidak ada yang sadar jika wanita paruh baya itu baru saja menghela napasnya.

"Jika bukan karna Ibunda, Kau juga tidak akan bisa mendapatkan semua ini. Jika kau tidak menjadi Kaisar, maka kau tidak akan bisa mengangkat gadis rendahan itu selirmu. Mengingat dia sendiri telah bertunangan dengan Pangeran dari istana Wei..",

Kaisar Han terlihat acuh, membuat sang ibu hendak meluapkan kemarahannya begitu saja disana. Tidak peduli lagi dengan tata krama seorang wanita kerajaan yang sebenarnya, tidak peduli juga dengan citranya sebagai wanita paling berkuasa di istana Kekaisaran Han. Karna dia adalah Ibu Suri, bahkan Permaisuri sendiri harus mendapat ijin darinya terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.

"Baiklah, Tidak mau berbicara terlalu banyak denganmu. Selama kau tau batasan, Ibunda tidak akan mencampuri urusan pribadimu. Tapi ingatlah, kau tidak boleh menganggurkan Permaisuri. Bagaimanapun juga dia harus secepatnya memiliki anak, memberikan keturunan untuk kerajaan Han ini..",

Tetap sama, Kaisar Han sama sekali tidak bergeming. Dan justru menarik Putri Xue Yue ke dalam pelukannya, "Maaf, Ibunda memang suka berbicara kasar pada orang yang tidak disukainya. Jadi aku harap kau tidak memasukkannya ke dalam hati..", Lirih Kaisar Han mengusapi puncak kepala Putri Xue Yue.

Gadis itu diam saja, entah kenapa tangannya bergerak dan membalas pelukan sang kaisar pada dirinya, melingkarkan kedua tangan munggilnya pada pinggang lebar Kaisar. Hidung mancungnya menciumi aroma tubuh Kaisar Han yang sangat menenangkan diri,

Harum..

Tbc.

[COMPLETE] Being Emperor MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang