[COMPLETE] Being Emperor Mistress

24. Pernikahan Siasat

Disini Pangeran Jing Ke berada, di kandang kuda istana Jing. Tempat dimana dia dulu sering merawat kuda kesayangannya yang telah terbunuh dalam perang beberapa bulan yang lalu, kini dia tetap sama harus menjaga para kuda di tempat itu. "Oh ya ampun, apa kau lihat? Putri AnYu sangat cantik..",

Pendengaran Pangeran Jing Ke menajam, dua orang prajurit terlihat berjalan sambil bergosip. Dasar tidak normal, batin Pangeran Jing Ke. Baginya membicarakan seseorang di belakang bukanlah hal yang bagus, apa lagi untuk seorang pria karna hal itu biasanya di lakukan oleh para perempuan. Terutama yang sejenis dengan Putri AnYu yang mereka bicarakan,

Kalau Jing Ke tidak salah ingat, gadis itu adalah gadis yang pernah mengodanya namun berakhir dengan penolakan yang kemudian dia gunakan untuk membalas Pangeran Jing Ke dengan cara berteriak dan mengatai jika pria itu telah melecehkan dirinya.

Sialnya, Ayahnya tanpa mencari tau kebenaran langsung memberinya hukuman di tempat. Mempermalukannya di depan begitu banyak orang, syukurlah waktu itu ada adiknya, Xue Yue yang langsung memberi pelajaran kepada Putri AnYu dengan diam-diam menyelipkan sebuah cicak di rambut hitamnya.

"Xue Yue..", Pria itu tersenyum mengingat bagaimana adiknya selalu bertingkah dulu. Kini gadis itu telah beranjak dewasa, dia sudah menikah walau secara paksaan. Hanya bisa berdoa, agar dia dapat bahagia setelah ini. Mungkin saja, menikahi Kaisar Han bukan kesalahan fatal, melainkan keberuntungan yang sebenarnya.

Ya, Pangeran Jing Ke merasa tidak boleh pesimis dengan kebenaran yang terjadi saat ini. Dia hanya harus bersandiwara sesuai permintaan Kaisar Han agar Xue Yue tidak curiga dan mendengar kabar tentang kematian kedua orang tuanya,

Senyuman di wajah Pangeran Jing Ke memudar, mengingat betapa menyedihkannya kehidupan di keluarganya sekarang, adiknya di paksa menikahi kaisar, ayahnya mati karna kekurangan banyak darah setelah perang antar istana kemarin-kemarin, sang ibu, Ratu Jing memutuskan untuk bunuh diri dengan alasan tidak bisa hidup tanpa suaminya, dan langsung meminum racun mematikan.

Dia? Berakhir di kandang kuda, meski ini lebih baik dari pada harus mati konyol akibat seorang pria brengsek seperti Pangeran Wei Jin, karna dia yakin suatu saat nanti pria itu akan menerima akibatnya. Ya, tidak lama lagi pasti. Entah kenapa, Pangeran Jing Ke mendapatkan sebuah firasat demikian,

"Hei! Kenapa kau diam saja, penjaga kuda?! Kerjakan tugasmu dengan baik atau kau mau kelaparan satu minggu lagi?", Bentak seorang prajurit melihat Pangeran Jing Ke diam saja dan memandangi langit yang begitu cerah. "Jangan kira, Karna ini hari pernikahan Yang Mulia Wei Jin dan Putri AnYu kau bisa bermalas-malasan. Lihat saja, akan ku laporkan padanya nanti!",

Pangeran Jing Ke menyeringai, "Maafkan aku Tuan, aku hanya sedang berdoa kepada langit supaya pernikahan Yang Mulia Wei Jin dengan Putri AnYu berjalan lancar. Itu sebabnya aku menatap ke langit dan menghentikan pekerjaanku sejenak..", Ujarnya secara tidak langsung meledek dan memaksudkan kalimatnya menjadi kalimat bermakna ganda.

Ya, bisa Pangeran Jing Ke akui. Keduanya pasangan yang serasi, terlalu serasi malah. Yang satu brengsek dan angkuh, yang satunya lagi seperti pelacur di rumah bordil. Sungguh, mereka terlalu serasi untuk di jauhkan. Kenapa tidak sejak awal saja, mereka di jodohkan? Kenapa harus sekarang, paling tidak jika mereka sudah menikah. Xue Yue tidak akan terluka seperti sekarang ini,

Mungkin, dia akan menikahkan adiknya dengan pria desa saja. Seperti kenalannya, yang bernama Xiao Ma. Seorang pedagang sekaligus petani, awal mereka bertemu karna Pangeran Jing Ke yang di rampok oleh bandit-bandit bajingan di hutan. Disanalah mereka bertemu dan berteman,

Bahkan, Xiao Ma tau jika Pangeran Jing Ke adalah seorang Pangeran. Dan beberapa kali dia membawa pria itu datang ke istana, dan tentu saja keluarganya menyambut dengan baik pria itu. Xiao Ma, jika tidak salah ingat pria itu juga pernah dikenalkannya pada Xue Yue beberapa kali.