Chap 34

3.5K 205 4
                                    

Celi mau doain kak Airah juga deh, semoga Kak Airah dan bang Nathan bisa kaya mama dan papa aku ya.

- Celi

**********

Airah mengantarkan Afief ke rumah sakit jiwa untuk menjenguk Laras. Afief melangkahkan kakinya dengan gontai sambil sesekali menghela napas panjangnya.
Airah tau sebenarnya Afief itu sayang sekali dengan Laras. Namun, apa boleh buat yang di atas berkehendak lain. Saat di lorong RSJ ini banyak pasien yang sedang menyanyi nyanyi tak jelas, ada yang dirinya seolah olah menjadi seorang presiden, dan sebagai macam yang lainnya.

Airah terus mengikuti Afief sampai berada di tamannya, Saat Afief melihat Laras sedang duduk di rumput sambil memeluk boneka bayi. Laras mengeluarkan Air matanya namun tidak mengeluarkan isak tangisannya. Afief hanya memandangnya tidak menghampirinya.

"Samperin gih kak" ucap Airah membuat Afief menatap ke Arahnya. Airah menunjuk Laras dengan dagunya, yang membuat Afief mengangguk dan menghampiri Laras.

"Laras" panggil Afief lirih, namun bisa membuat Laras mengalihkan pandangannya ke arah Afief.

"Kamu siapa?" Tanya Laras sambil menjauh.

"Ini aku. Afief" ucap Afief lirih.

"Aku nggak kenal Afief. Iya kan sayang?" Tanya nya pada boneka yang digendongnya.

Afief memejamkan matanya sekejap lalu menatap Laras dalam, Afief mendekatkan Dirinya pada Laras yang membuat Laras semakin menjauh.

"KAMU JANGAN DEKETIN AKU!! AKU NGGAK KENAL SAMA KAMU" teriak Laras kepada Afief.

Airah yang melihatnya menggigit bibir bawahnya dengan mata yang berkaca kaca.

Afief langsung memeluk Laras dan menghirup Aroma tubuh yang sangat ia rindukan ini.

"Kamu! Lepasin aku" ucap Laras sambil meronta ronta untuk minta dilepaskan.

"Nggak ras, maafin aku" ucap Afief lirih dan menggelamkan wajahnya pada leher Laras.

"Kamu siapa?! Aku nggak kenal!" Ucap Laras dan berhasil mendorong tubuh Afief hingga pelukannya terlepas.

"Yaudah, Aku pulang ya" ucap Afief dan pergi dari Laras meninggalkannya sendirian di taman ini. Dan menghampiri Airah di depan pintu masuk taman.

Airah mengusap bahu Afief dan memeluknya.

Saat di jalan, Airah dan Afief pergi ketempat pom bensin. Airah izin kepada Afief untuk menunggunya karena ia ingin ketoilet sebentar. Aiah segera membuka pintu mobilnya dan berlari ke toilet pom bensin. Saat sudah keluar dari toilet, Airah bertubrukan dengan seorang cowok yang memakai Jaket kulit dan wangi parfum yang sangat Airah kenal ini menerobos masuk ke indra penciumannya.

"Airah?"

"Al?" Ucap mereke berbarengan.

"Al, lo kenapa nggak masuk masuk sekolah? Satu sekolah nanyain lo tau" ucap Airah membuat Al menghela napas.

"Lo belum tau? Gue kira satu sekolah udah pada tau" kata Al sambil tersenyum masam.

"Kenapa si?"

Trouble heart ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang