Chap 25

3.8K 211 7
                                    

Airah berjalan menuju ruangan wakil kepala sekolah dengan Perasaan yang takut.
Airah mengetuk pintu kepala sekolah lalu masuk ke dalam sambil menggigit bibir bawahnya.Disana sudah Ada ibu saras dan saras.

"Airah, mana orang tua kamu?" Tanya pak rendy membuat Airah menunduk dan menggigit pipi dalamnya.

"Eh anu pak orang tua saya lagi keluar kota, jadi gak bisa dateng. Bilangnya sih kemarin pulang tapi gak jadi" ucap Airah membuat pak rendy menghela napas panjangnya.

"Bilang aja alesan!" Sahut Saras sinis.

"Lo tuh ya kalo orang tuanya disuruh dateng ya dateng! Atau lo sengaja ya biar orang tua lo gak dateng terus orang tua lo gak tau kalo lo pengen di do" ucap Saras.

Tok tok tok

Seorang laki laki dan perempuan memasuki ruangan wakepsek. Ternyata Nathan dan febi.

"Mau apa kamu kesini?" Tanya pak rendy.

"Pak saya mau kasih bukti ke bapak kalau Airah gak salah karena udah nampar Saras pak" ucap Nathan membuat Nathan melebarkan kelopak matanya.

"Apa apaan gak salah?! Jelas jelas pipi anak saya memar" kata ibu saras marah.

"Kamu Jangan ikut campur ya sama urusan saya dan Airah!" Lanjut ibu saras sambil menunjuk Nathan.

"Urusan Airah urusan saya juga" kata Nathan tajam.

"Kamu punya bukti apa?" Tanya pak rendy.

Febi mengeluarkan ponselnya dari saku rok abu abunya lalu melihatkan video saat dimana saras dan Airah bertengkar. Saras semakin pucat saat pak rendy menatapnya tajam dan ibunya.

"Jadi, kamu membully lagi?" Tanya pak rendy membuat saras menundukkan Kepalanya dan Nathan tersenyum sinis.

"Maksud nya apa?" Tanya ibu saras.

"Bu, ibu harus tau kalau anak ibu disini sering membully dan melanggar semua aturan yang ada disini dan Pointnya sudah terlalu besar" Kata pak rendy membut Ibu Saras melihat tajam ke anaknya.

"Kalau saya lihat Airah memang tak salah, tapi lain kali kamu jangan main tangan ya. Jadi, Airah tidak dikeluarkan" ucap pak rendy membuat Airah menghela napas leganya.

"Tapi Saras yang saya keluarkan" lanjut pak rendy membuat saras shock.

"Hah? Kok saya pak?" Tanya pak saras.

"Point kamu sudah mencakup 100 kamu tau kan kalo point 100 itu harus dikeluarkan dan kamu sudah membuat banyak siswi keluar dari sini gara gara kamu fitnah dan kamu bully" ucap pak rendy emosi membuat Saras menundukkan kepalanya lagi.

"Pak, saya mohon pak. Jangan keluarkan anak saya" kata ibu saras.

"Saya akan kasih uang seberapa pun bapak mau tapi jangan keluarkan anak saya pak" ucap ibu saras lagi.

"Maaf, saya bukan gampang di sogok" ucap Pak rendy angkuh.

"Mulai besok kamu sudah boleh keluar dari sini" ucap pak rendy membuat ibu dan anak itu menghela napas lelahnya lalu keluar dri ruangan kepsek.

Trouble heart ( END )✔️Where stories live. Discover now