Chap 33

3.4K 205 4
                                    

Saras berteriak saat Melihat Laras yang mendekatkan pisau lipatnya ke Leher Airah.
Laras melihat ke arah pintu, disana Ada Nathan, Afief dan Adiknya.

"LARAS?! APA YANG LO LAKUIN KE ADIK GUE?!" bentak Afief kepada Laras yang membuat Laras gemetar.

"Gue kaya gini karena lo fief" ucap Laras lirih. "LO UDAH NINGGALIN GUE!" Ucap Laras dengan Nada yang dinaik kan.

""Gue nggak Ninggalin lo, tapi keadaan yang buat kita pisah Ras" ucap Afief.

"Tapi gue nggak mau pisah sama lo" ucap Laras melirih.

"Kita beda keyakinan ras, nggak mungkin kita bakal lanjut sampai akhir nanti!!" ucap Afief yang tersulut emosi.

"Gue nggak peduli!" Ucap Laras dengan nada yang membentak.

Laras mendekati Saras lalu menamparnya membuat semua yang ada disitu terkejut karena suara tamparannya yang begitu menggelegar dirungan lembab ini.

Nathan segera menghampiri Airah dan  membuka ikatan talinya, Nathan melepaskan jaketnya dan menyampirkan jaketnya di bahu Airah. Kemudian Nathan memeluk Airah sambil berjalan ke arah Afief.

"Pasti lo kan yang udah ngasih tau ini semua ke mereka!" Ucap Laras marah kepada Saras, membuat Saras memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya.

"Kalo iya kenapa?!" Ucap Saras membentak Laras.

"Berani lo ya!" Sentak Laras sambil menjambak Rambut Saras, Afief memisahkan kakak beradik itu.

"Sebenci bencinya gue sama orang, tapi gue nggak pernah sekali pun ada niatan buat bunuh orang itu"  Saras melepaskan Tangan Laras dari rambutnya.

"DASAR JALANG LO" ucap Laras sambil menampar Saras kembali. Airah awalnya ingin menghampirinya Namun, tangannya dicekal oleh Nathan.

"LO GILA KAK! GUE GAK SUDI PUNYA KAKAK KAYA LO!" Ucap Saras marah sambil memeganggi pipinya yang tadi ditampar dengan mata yang berkaca kaca.

Laras semakin emosi dan mendekatkan dirinya ke arah Saras Lalu....

Brukk

Saras Ambruk saat Pisau yang digenggam Laras tertusuk perut Saras, sangat dalam.  Airah Langsung memejamkan matanya saat melihat Saras ambruk sambil memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah, Airah segera menghampiri Saras. Laras yang melihat ia melakukannya pun melemparkan Pisaunya dan menjambak jambak rambutnya sendiri.

Afief yang melihat Laras seperti itu mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menahan Air matanya yang ingin jatuh. Kemudian,  Afief menghampiri Laras dan memeluknya. Laras terus meronta ronta dipelukan Afief.

"Maafin gue Ras" gumam Afief lirih sambil mencium kening Laras.

"GAK!!! LEPASIN GUE, LO BAJINGAN! LO BRENGSEKK!!!! GUE BENCI!!!! AKH SAKITTT" teriak Laras sambil menjambak Rambutnya sendiri.  Afief terus menenangkan Laras.

"Sar, lo pasti kuat" ucap Airah dengan mata yang berkaca kaca sambil menggenggam tangan saras erat yang tidak memegangi perutnya.

"G... Gue g.. Gak kuat, g... Gue nitip N... Nathan rah" ucap Saras berat, Nathan mengulum bibirnya sendiri.

"Gak!! Lo gak boleh pergi sar" ucap Airah melemah sambil terus mengeluarkan air matanya membuat Saras menggeleng lemah.

"Than, m.. Maafin g.. Gue... , gu... Gue udah ba.. Banyak salah s... Sama kalian. G... Gue harap k... Kalian selalu b... Bahagia d... dan se.. Selamanya. G... Gue p... Pamit" ucap Saras terbata bata kemudian menutup matanya, tangannya yang sedari tadi memegangi perut yang bekas tusukan kini terkulai lemas dan tangannya yang satu lagi di genggaman Airah pun terjatuh.

Trouble heart ( END )✔️Where stories live. Discover now