-28.3-

75K 7K 151
                                    


[OPEN ORDER DI INSTAGRAM @COCONUT BOOKS TGL 28 JUNI 2020 - 15 JULI 2020]

"PAPA...," panggil Christopher yang duduk di pangkuan Celine sambil memeluk guling kecilnya. Mata Christopher terlihat sayup karena menahan kantuk yang menjadi-jadi.

"Iya?" jawab Reinald sambil menatap Christopher sekilas.

"Chris dapat PR dari ibu guru. Chris bingung mau jawab apa," ucap Christopher sambil menaruh jari telunjuknya pada dagu, memberi tanda bahwa ia benar-benar bingung.

"PR apa?" tanya Reinald sambil membelokkan arah mobil ke kiri.

"Apa cita-cita Chris? Ibu guru minta Chris untuk tulis dan gambar cita-cita Chris," jelas Christopher sambil mengingat-ingat kembali pesan yang disampaikan gurunya siang tadi.

"Ada PR seperti itu di sekolah?" tanya Reinald pada Celine yang sedang mengamati interaksi mereka sambil memeluk Christopher dengan erat.

"Ada, anak-anak diminta untuk pikirkan cita-cita mereka, alasan, dan gambarkan di kertas gambar," jelas Celine sambil menatap Reinald yang sudah kembali memfokuskan pandangannya pada jalan kompleks perumahan yang dikenal Celine sebagai kompleks tempat Jonathan dan Rachael tinggal.

Untuk beberapa saat, Reinald tidak merespon jawaban Celine. Reinald sibuk mengendarai mobilnya sampai mobil berhenti di depan pagar menjulang. Reinald membunyikan klakson mobil sambil menunggu satpam keluarga Jonathan membukakan pintu gerbang untuk mereka. Reinald menurunkan jendela mobil kemudian menyapa satpam keluarga Jonathan. Sesudah gerbang dibuka, Reinald mengemudikan mobilnya masuk ke dalam lingkungan rumah Jonathan.

"Apa cita-citamu Chris?" tanya Reinald setelah berhasil memarkirkan mobilnya dengan rapi. Reinald memusatkan pandangannya pada Christopher.

"Astronot!" jawab Christopher penuh rasa antusias.

"Hahaha, pintar sekali anak papa! Kenapa Chris mau jadi astronot?" Reinald mengusap kepala Christopher penuh dengan kasih sayang sambil tersenyum lebar.

"Karena Chris mau lihat planet!" jawab Christopher. Beberapa detik kemudian raut bahagia Christopher berubah menjadi sedih, "Tapi...."

"Tapi?" ulang Celine.

"Teman-teman ketawain Chris. Mereka bilang, Chris tidak bisa jadi astronot."

"Jangan percaya Chris, semua orang bisa mencapai cita-cita mereka jika benar-benar berusaha," hibur Celine. Mereka masih berada di dalam mobil tanpa ada niat untuk keluar.

"Tapi, Chris sudah ubah cita-cita Chris," ucap Christopher dengan mata yang lebih berbinar dari saat ia mengungkapkan cita-citanya sebagai astronot.

Reinald menjulurkan tangannya kemudian mengusap kepala Christopher, "Apa?"

"Chris mau jadi seperti papa. Papa kerja apa?"

Reinald benar-benar senang saat mendengar bahwa Christopher ingin menjadi sepertinya. Sudah sewajarnya bukan jika seorang ayah merasa bangga jika anaknya ingin menjadi sepertinya?

"Kenapa Chris mau jadi seperti papa?" tanya Celine.

"Karena papa keren!" jawab Christopher dengan kedua jempol yang diangkatnya tinggi-tinggi.

"Papa itu businessman—"

Jawaban Reinald dipotong cepat oleh Christopher yang mengerutkan keningnya, "Batman? Kenapa papa gak pakai topeng dan celana dalam di depan?"

Celine tertawa keras, kontras dengan Reinald yang cemberut. "Businessman, Chris. Bukan Batman. Bisnis...bis-nis. Papa orang yang punya kantor," jelas Reinald.

"O," jawab Christopher dengan mulutnya yang bulat. "Berarti papa orang kaya?" tanya Christopher.

"Yes," jawab Reinald bangga.

"Kalau begitu, cita-cita Chris jadi orang kaya."

"Kenapa Chris gak mau jadi seperti papa lagi?" tanya Reinald.

"Karena Chris gak mau jadi Batman, maunya Superman."


-----------------

Selamat malam!

Terima Kasih!

Bantu share ya!

Jangan lupa baca Sweetest Karma, Help me, Chris! dan Mirabelle's Beast!

IG : sendlyanyourmails

LINE : sendlyanyourmails

[SUDAH TERBIT] MY LOVELY DEVILSWhere stories live. Discover now