-16.2-

80.1K 7.9K 151
                                    

[SEGERA TERBIT CEK IG @COCONUTBOOKS & @ SENDLYANYOURMAILS]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[SEGERA TERBIT CEK IG @COCONUTBOOKS & @ SENDLYANYOURMAILS]


SELAMAT PAGI, HAVE A NICE DAY!
-HAPPY READING-

CELINE menikmati makan malamnya dengan wajah tertunduk. Ia merasa malu saat Bagas terus-menerus mengatakan bahwa menu makan malam mereka adalah masakan Celine, padahal Celine hanya memasak kari ayam dan rendang sapi, sedangkan empat menu lainnya dimasak oleh Ani. Celine akui bahwa Ani sangat hebat dalam memask berbagai jenis makanan, berbeda dengan Celine yang hanya memiliki menu andalan kari ayam, rendang sapi, dan telur bombai... jika mie instan bisa dihitung, maka itu termasuk menu andalannya.

Celine mengangkat wajahnya sedikit, mencoba mencuri pandang pada Christopher yang nyatanya tengah makan begitu lahap, tidak memedulikan kepalanya yang basah akan keringat. Sendok makan juga terlihat terlalu besar untuk mulutnya yang kecil, namun apadaya... Celine tidak dapat menawarkan sendok yang berukuran sedikit lebih kecil karena ia tidak punya, kecuali sendok teh.

Celine mengikuti langkah Bagas yang mulai berdiri dari kursi dengan pandangan mata. Bagas masuk ke kamar Celine dan keluar dengan kipas angin berwarna hitam. Bagas menyalakannya sehingga udara dingin mulai memenuhi dapur.

"Kakek memang yang terhebat," puji Christopher dengan senyum lima jarinya. "Kakek tahu kalau Chris kepanasan," Christopher menatap Bagas dengan mata bulat yang berbinar-binar. Ibu jari tangan kanannnya juga teracung tinggi.

"Tentu," kata Bagas dengan bangga, "kakek tahu kalau Chris kepanasan. Chris suka makanannya?" Pertanyaan Bagas dijawab dengan anggukan antusias dari Christopher yang mulai kembali menyuapkan satu sendok besar nasi ke dalam mulut.

Santi yang melihat itu mencoba untuk menegur Christopher, "pelan-pelan makannya." Santi juga membersihkan pipi Christopher dari beberapa bulir nasi yang menempel.

"Hu-um," gumam Christopher sambil menganggukkan kepala. Mulutnya menggembung karena penuh dengan makanan.

"Chris paling suka yang mana?" tanya Thomas yang sudah menyelesaikan makanannya. Thomas meraih tisu yang terletak di tengah-tengah meja makan untuk membersihkan kedua sudut bibir secara bergantian.

"Hmmm," Christopher menaruh jari tangannya di bawah dagu, memberi pose tengah berpikir keras.

"Sepertinya Chris paling suka yang ini," kata Santi sambil menunjuk mangkuk kari ayam yang sedikit lagi akan habis, "dari tadi Chris sibuk ambil kari ayam." Santi tertawa lebar sambil mengacak rambut Christopher. Cucunya ini benar-benar suka menu makanan orang dewasa, dia tidak seperti anak kecil pada umumnya yang menyukai sosis, nugget, bakso, dan makanan instan lainnya.

"Iya! Iya! Iya!" jawab Christopher antusias. Ia menunjuk mangkuk kari ayam, "Chris paling suka ini!" Christopher menggoyang-goyangkan tubuhnya sambil tersenyum lebar.

"Enak, kan?" goda Bagas. "Itu buatan Tante Celine, lho," tambah Bagas, terdengar nada bangga yang sangat kental dalam ucapannya. Berbeda dengan Christopher yang langsung meletakkan sendok yang ia pegang, lalu duduk diam di atas kursi tanpa melanjutkan suapannya. Binar matanya juga langsung meredup.

Perubahan yang drastis itu mengundang rasa penasaran Santi, "eh? Kenapa Chris? Kenapa tidak lanjut makan?"

"Tidak enak," kata Christopher. Ia cemberut, "makanannya tidak enak." Christopher mengalihkan wajah dari Santi.

[OPEN ORDER DI INSTAGRAM @COCONUT BOOKS TGL 28 JUNI 2020 - 15 JULI 2020]

----------------------------------

FOLLOW IG :

(@)SENDLYANYOURMAILS

&

(@)CHRISTOPHERKURNIA

[SUDAH TERBIT] MY LOVELY DEVILSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang