-05.3-

101K 8.8K 101
                                    

[SEGERA TERBIT CEK IG @COCONUTBOOKS]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[SEGERA TERBIT CEK IG @COCONUTBOOKS]


Celine segera melepas pegangan tangannya pada rahang bawah Reinald yang terasa sedikit kasar karena bakal-bakal rambut halus. Ia berdeham untuk mengurangi rasa canggung serta mengelap kedua telapak tangan pada pakaian yang ia kenakan, mencoba untuk menghilangkan sensasi geli yang ia dapatkan tadi dari bakal rambut halus Reinald.

"Gak apa-apa?" tanya Celine sambil mencoba melihat dagu Reinald melalui celah tangan besarnya.

Reinald melepaskan pegangan tangannya lalu mendongakkan wajah agar Celine dapat melihat dagunya dengan jelas, "lihat sendiri... aku gak bisa lihat daguku sendiri."

Celine kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Reinald. Ia takut kepalanya yang cukup keras akan membuat rahang bawah Reinald bergeser maupun sedikit retak, mungkin.

"Merah banget," kata Celine sesudah mengamati dagu Reinald dengan jelas. Dagu Reinald benar-benar merah pada ujungnya. Celine harap, dagu Reinald tidak akan lebam. Meskipun jarang terlihat dagu orang lain yang lebam, tapi tidak menutup kemungkinan tidak ada kan?

"Kamu harus tanggung jawab," kata Reinald yang sudah duduk di sofa panjang tempat Celine duduk tadi.

Mau tidak mau Celine mengikuti Reinald untuk duduk di samping pria itu, namun ia menyisakan sedikit jarak di antara mereka berdua. "Iya, aku akan tanggung jawab. Aku turun untuk beli obat sebentar," jawab Celine patuh sambil berdiri dari sofa kemudian berjalan memutari sofa menuju pintu.

Reinald membalikkan tubuhnya untuk menangkap lengan Celine dengan kuat, "aku mau pertanggung jawaban dalam bentuk lain."

Celine berhenti melangkah kemudian melepas pegangan tangan Reinald, ia merasa jantungnya berdegup kencang... tidak seperti biasanya, terlalu cepat serta suhu tubuhnya tidak normal... benar-benar panas.

"A-aku harus bagaimana?" tanya Celine terbata-bata, mencoba untuk menenangkan jantungnya. Apakah ia terkena serangan jantung ringan?

Celine mencengkram erat sofa kemudian duduk kembali di samping Reinald sambil memegang jantungnya.

"Ada apa? Kamu kenapa?" tanya Reinald saat mendapati keringat mengucur deras dari pelipis Celine, ruangannya begitu dingin... bagaimana bisa Celine berkeringat seperti itu?

Reinald segera mengeluarkan sapu tangan yang terlipat rapi dari saku dalam jasnya kemudian mengulurkannya pada Celine. Namun Celine tidak kunjung menerima sapu tangannya sehingga Reinald berinisiatif untuk mengusapkan sapu tangannya pada pelipis Celine dengan lembut.

Tindakan Reinald secara tidak langsung membuat degupan jantung Celine semakin cepat, keringat yang mengucur juga semakin banyak.

"Hei, kamu baik-baik saja?" tanya Reinald lagi. Ia sudah menghentikan usapannya. Kedua tangan Reinald beralih untuk memijat bahu Celine lembut kemudian memutar tubuh Celine untuk menghadapnya.

[SUDAH TERBIT] MY LOVELY DEVILSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang