S.Coups (Seventeen) X You

6.9K 122 9
                                    

Menjadi satu dari beberapa mahasiswa tidak terkenal membuatmu hanya bisa mengagumi seorang laki-laki dari jauh. Ya, kau memang menyukai seorang mahasiswa, ketua klub tari, Hoshi. Namun, kau harus menerima kenyataan bahwa ia sudah memiliki seorang kekasih. Jauh lebih cantik dan pintar dari dirimu--itu kata pemikiran kolotmu.

Kau mengerjapkan matamu melihat Hoshi baru saja melaluimu dengan tangan menggandeng kekasihnya. Kau harus pasrah menundukkan kepalamu dan mensugesti dirimu bahwa Hoshi-lah yang tidak cocok untukmu, bukan dirimu yang tidak cocok untuknya. Terkadang hal ini sukses membuat rasa kekalahanmu hilang. Ajaib memang.

Kau berdiri di salah satu papan pengumuman gedung kampusmu. Melihat banyak sekali poster di sana, semua sudah kau baca. Kau sering mengulangnya setiap hari karena memang hanya itu yang kau lakukan bila jam pergantian mata kuliah berlangsung. Ingin diam di kelas, terlalu banyak mahasiswa populer di sana, kau tidak mau menjadi bahan pembicaraan mereka bila mereka kehabisan topik.

Kau melihat jam tanganmu. Sekitar 20 menit lagi mata kuliah terakhirmu hari ini akan berlangsung. Waktu yang sangat lama untukmu kembali mengulang semua poster pengumuman di depanmu. Bisa-bisa kau mengingat setiap tanda bacanya bila ada yang menanyakan berapa jumlah titik pada poster berwarna hijau tua di pojok kanan atas. Kau memutuskan untuk pergi ke kafe kampus, mungkin membeli eskrim mampu membuat perasaan kacaumu yang masih bersisa di benak karena Hoshi hilang.

Saat kau membalikkan tubuhmu, kau terkejut melihat sebuah dada laki-laki di depanmu. Kau mendongakkan kepalamu, melihat sebuah senyuman, Choi Seungcheol?

"Hai, ayo ikut aku," ucapnya menarik tanganmu.

Kau hendak berontak, namun langkah kaki Seungcheol yang panjang membuatmu tak sempat melakukannya karena harus mengimbangi langkah. Kau mengetahui arah jalannya. Sebuah lorong sepi di belakang gedung kampusmu. Apa yang ingin dilakukannya?

Seungcheol menghimpit tubuhmu pada tembok kampus. Kau menyadari ada yang tidak beres dengannya. Senyumannya ketika tangannya menyentuh pipimu dan mengelusnya denga ibu jari, oh Tuhan, apa dirinya akan membulimu?

Seungcheol adalah anak dekan fakultasmu. Ia tampan, sangat tampan. Ia kaya, sangat kaya. Ia pintar, sangat pintar. Ia terkenal, amat sangat terkenal. Ia seniormu. Itu yang kau tahu selain informasi lainnya (yang sudah lumayan kau ketahui) dan kau sedikit bangga akan itu.

Ia menarik kacamata yang kau kenakan. Memasukkannya ke dalam kantong kemejanya, "Kau sangat cantik. Sudah kuduga dari pertama kali aku melihatmu."

Kau mengerjapkan matamu. Pertama kalinya untukmu mendengar seorang laki-laki setampan Seungcheol berbicara kepadamu, bahkan memujimu? Kau menggelengkan kepalamu, refleks, Seungcheol tertawa melihatnya.

"Mengapa sunbae membawaku kemari?"

Seungcheol mendekatkan mulutnya ke sisi kanan wajahmu, dekat telinga, "Berikan saja apa yang kumau. Kau tahu kan aku akan lulus tahun ini?"

Kau mengangguk, berharap Seungcheol melihat gerakan kepalamu.

"Let's make a momment to remember," bisiknya, sangat pelan.

Ia kemudian mengarahkan mulutnya pada lekuk lehermu. Kau membulatkan matamu saat sebuah benda hangat dan basah menggoda lehermu. Kau yakin lidahnyalah yang melakukan. Kau menarik ujung kemejanya, meremasnya. Setan di otakmu meminta kau untuk tetap tenang menikmati apa yang dilakukan oleh seniormu itu.

Seungchel menaikkan tangannya. Merengkuh tengkuk lehermu, ia memberikan sedikit hisapan pada salah satu bagian lekuk lehermu sebelum akhirnya menyatukan bibir kalian. Ia langsung mencari keberadaan lidahmu. Kau tentu terkejut dengan apa yang ia lakukan. Kau memejamkan matamu, membiarkan Seungcheol membimbingmu dalam ciuman kalian.

KPOP Mature Stories 21+Where stories live. Discover now