Joshua (Seventeen) X You

5.5K 103 6
                                    

thank you 17Monsta for request this XD

hope you like it ^^


Hatimu tersentuh mendengar nyanyian yang dikumandangkan oleh Joshua. Hari ini memang hari perayaan kalian yang ke dua setelah menjadi sepasang kekasih. Kau memang yang memintanya untuk menyanyikanmu sebuah lagu. Kau kini ada di studio musik miliknya karena segudang kesibukannya yang tidak bisa pergi keluar bahkan hanya untuk makan malam berdua. Kau tadi memberikannya sebuah sweater sebagai hadiah perayaan hari jadi kalian. Kini kau melihat Joshua mencoba mengangkat sweaternya agar terlepas dari tubuh setelah menaruh gitarnya.

Kau mencoba membantunya dan melipat sweater itu kemudian menaruhnya di atas meja di dekat sebuah piano. Kau terkejut saat melihat Joshua sudah membuka satu persatu kancing kemejanya. Kau melihat ia tersenyum sangat nakal. Membuat bulu tengkukmu berdiri.

"I'll give you another present," ucapnya saat sudah menurunkan celana berwarna beigienya.

Kau tertawa melihatnya, kau tentu sangat tahu apa yang ingin diberikan oleh kekasihmu itu. Kau mengangkat kaos berwarna baby pinkmu. Menyisakan bra biru pastelmu. Kau juga menurunkan sleting rok lipat hitammu, membiarkan kain itu turun hingga mata kakimu.

Joshua menelusuri tubuhmu dengan matanya. Memandang begitu cantiknya dirimu, "Aku selalu kagum melihatmu, sayang," ia mendekat padamu. Menarik tubuhmu yang pas dalam pelukannya.

Kau mengalungkan lenganmu pada lehernya. Memainkan rambutnya dengan jarimu tanpa memutus pandanganmu pada matanya. Kau mendekatkan wajahmu padanya. Mencoba untuk menyatukan bibir kalian namun kau tak menempelkan keduanya.

Kau berbicara padanya dalam jarak yang sangat dekat, "Bagaimana kalau Woozi tiba-tiba datang?"

Kau merasakan hembusan nafasnya menyapu wajahmu, "Tidak akan ada yang datang menganggu kita, sayang."

Kau tertawa sebelum mencium bibirnya. Kau menekan mulutnya dengan milikmu. Membiarkannya menggoda kulit punggungmu dengan jemarinya. Kau menggesekkan vaginamu yang masih berbalut celana dalam dengan miliknya yang sudah membesar di balik boxer biru tuanya. Kau menggeram merasakan bagaimana gagahnya milik Joshua yang kau sentuh dengam milikmu.

Kau menyelipkan salah satu tanganmi diantara tubuh kalian. Meremas miliknya dan di sambut dengan desahan Joshua. Kau tersenyum di sela ciuman kalian, merasa puas mendengar suaranya.

Kau mendorong tubuhnya yang lebih tinggi darimu itu hingga tubuhnya terduduk di sebuah kursi. Kau langsung menduduki pahanya dan melanjutkan ciuman kalian. Dirinya memulai terlebih dahulu menggoda lekuk bibirmu dengan lidahnya. Kau lantas tak mengambil waktu lama untuk menyatukan lidah kalian. Kau memutar lidahmu, mengajaknya menemukan siapa yang mampu mendominasi.

Joshua membuka pengait bramu. Membiarkan bra tak bertalimu itu turun melewati pinggang dan jatuh ke lantai. Kau menggerakkan tubuh bagian bawahmu, melanjutkan gesekan kewanitaanmu pada penisnya. Sekali lagi, Joshua mendesah penuh gairah.

Kau juga menggesekkan dadamu pada dada telanjangnya. Kau menggoda kulit halusnya dengan putingmu. Hal ini membuatmu merasakan panas di daerah vaginamu. Kau yakin kewanitaanmu itu pasti sudah basah.

Kau melepaskan ciuman kalian, "Aku sangat mencintaimu."

Joshua mengangguk. Kau tentu tahu apa maksudnya. Ya, ia juga pasti sangat mencintaimu.

Joshua mengangkat tubuhmu sebentar, menyibakkan celana dalammu hingga vaginamu terbebas dari kain. Ia mengeluarkan penisnya dari boxer dan kau mengerjapkan matamu. Penisnya sudah sangat terangsang karena gesekan menggodamu tadi. Kau menyentuhkan ujung penisnya dengan vaginamu.

Kau memperhatikan Joshua membimbing penisnya menyusup ke dalam vaginamu. Terimakasih untuk cairan cintamu yang tercipta akibat tak kuatnya kau menahan nafsumu sehingga penis besar dan panjang Joshua kini sudah habis di dalammu. Kau mengerjapkan matamu akibat gerakan tiba-tiba Joshua.

"You like it?" Tanyanya.

Kau mengangguk.

Ia memutar pinggulnya. Kau merasakan benda itu seperti akan merobek milikmu. Namun, bukan rasa sakit yang kau terima. Rasa nikmat yang luar biasalah yang menghinggapi dirimu. Kau membantu Joshua dengan menaik turunkan tubuhmu. Membuat suara desahan kalian saling bersahutan memenuhi studio. Beruntung studio musik pastilah kedap suara, sehingga kalian tidak perlu bingung mengalihkan nikmatnya saat-saat mendesah.

Bunyi tamparan antar kulit kalian terdengar menggoda di telingamu. Kau menyadari semakin cepatnya gerakan Joshua menghujam vaginamu walau dalam posisi duduk seperti ini. Ia menggeramkan namamu, merasakan cairan yang hangat menyelimuti lubangmu. Ia melemas sesaat saat kau tetap menaik turunkan tubuhmu. Joshua tahu kau belum mencapai orgasmemu saat ia sudah merasakan rasa yang sangat nikmat di bawah sana.

Ia menuntunmu agar turun dari pangkuannya. Kau mengerutkan keningmu karena tidak tahu apa yang ia inginkan. Penisnya yang ada di dalam vaginamu membuatmu merasakan sesuatu hilang di sana. Joshua kini mengarahkanmu untuk duduk di atas kursi menggantikannya. Ia berlutut di hadapanmu. Membuka pahamu sehingga ia bisa melihat vaginamu.

Kau melihat Joshua menjilat bibir bawahnya sebelum akhirnya kau merasakan lidahnya menggoda klitorismu. Kau merasa seperti ada kupu-kupu berterbangan di perutmu. Sangat geli tapi nikmat dan kau menyukainya.

Joshua menjilati klitorismu dan sesekali memainkannya dengan mulut dan giginya. Kau meremas rambutnya, mengharapkan sesuatu yang lebih di sana. Joshua menjejalkan dua jarinya di dalam vaginamu. Nafasmu tercekat merasakan jarinya langsung memainkan vaginamu. Ia memberikan gerakan memutar di sana. Membuatmu mendesah sembari menahan nafasmu demi rasa nikmat yang sangat besar.

Keinginan Joshua untuk memberikan orgasmemu di hari spesial kalian benar-benar membuatnya diselubungi semangat. Kau dengan refleks menggerakkan pinggulmu. Membiarkan mulut serta jarinya meningkatkan adrenalinmu untuk mencapai titik kepuasan. Nafasmu semakin tak beraturan, tanda kau akan meneriakkan namanya dengan keras.

Joshua semakin liar memainkan lidahnya pada benda tersensitifmu. Jarinya terus menggoda liang vaginamu dengan segala gerakan yang mungkin ia lakukan. Kau menegangkan tubuhmu, menghentikan nafasmu sejenak dan akhirnya menghela nafas sambil menyebutkan namanya, mengatakan kau sangat mencintainya.

Joshua berdiri dari posisi semula. Kau tersenyum dalam posisi masih duduk di atas kursi dan Joshua mendekatkan wajahnya dengan wajahmu. Ia mengecup pelan bibirmu dan menyatukan kening kalian. Kau merasakan rasa seperti seseorang yang sangat dicintai. Kau memejamkan matamu, membiarkan kulitmu disapu oleh nafasnya. Diam dengan pemikiran masing-masing.

Hingga sebuah kalimat keluar dari mulutnya, "Ayo kita menikah."

-end-


vote + comment~

love Changkyun~

KPOP Mature Stories 21+Where stories live. Discover now