Dua Belas

8.6K 652 11
                                    

Evan masih di Washington. Menungguku sepulang kerja untuk membantuku mengambil barang di apartemenku yang akan kubawa.

"Kau tidak perlu membawa baju," kata Evan yang bersandar di ambang pintu kamarku saat aku membuka lemari dan mengeluarkan koper.

"Kau ingin aku telanjang di apartemenmu? Kau pasti bercanda."

"Aku ingin," seringainya.

"Tidak akan terjadi, Mr. Wright!" geramku sambil memasukkan pakaian dengan kesal.

"Sungguh? Bahkan jika kita sudah menikah?"

Uhuk! Aku tersedak ludahku sendiri. Tercekat dengan kalimat yang baru saja kudengar.

Apa dia baru saja mengatakan menikah? Tiba-tiba aku merasa dingin. Menggigil. Menggertakkan gigi. Menikah? Ya Ampun!

"Aku belum pernah membayangkan itu, Evan."

"Aku tidak percaya kau masih lajang di usia dua puluh tujuh—setidaknya itu berakhir beberapa hari yang lalu, karena sekarang kau milikku. Kau begitu menarik. Banyak yang menginginkanmu."

"Ya," kataku lagi tanpa menatapnya dan masih berkutat pada koperku. Mengalihkan wajahku yang merah muda karena mendengar kata menikah dari mulut pacarku. "Kau tahu mengapa aku masih lajang. Seminggu yang lalu, aku terlalu kolot untuk berkencan."

"Pernahkah seseorang melamarmu?" tanyanya lagi.

Sialan. Aku beralih menatapnya yang sedang memandangku serius. Dia menginginkan jawaban jujur dariku. Aku berpaling lagi darinya. "Ya," jawabku singkat sambil memasukkan baju ke koperku.

"Apa aku pernah bertemu orang itu?"

Pasti yang dia maksud Ryan. Aku masih berkutat di koperku agar dia tidak melihat wajahku. Sebenarnya aku tidak menginginkan pembicaraan ini. "Ya."

"Sungguh kau tidak pelu memasukkan bajumu. Aku sudah menyediakan lemari untukmu lengkap dengan pakaian kerja, gaun, baju santai dirumah, dalaman—"

Aku menatapnya terkejut. "Katakan kau bercanda."

"Aku serius. Aku membelikannya sore tadi sambil menunggumu pulang kerja. Satu lemari penuh."

"SATU LEMARI PENUH?" Aku tercekat. Ya Ampun! Bahkan pakaian yang aku bawa ke Washington tidak memenuhi lemariku. Evan hanya mengangguk. Sialan dia dan semua uangnya. Aku benar-benar merasa seperti parasit saat ini. "Kau tidak harus melakukannya! Bagaimana bisa kau melakukan itu tanpa sepengetahuanku!? Dan dalaman? Apa kau bercanda!? Kau bahkan tidak tahu ukuranku!"

"Aku sudah bilang akan memenuhi kebutuhanmu. Percayalah aku punya seorang ahli yang bisa mengetahui ukuranmu hanya dengan melihat bentuk tubuhmu."

Ya Ampun! Aku tidak pernah merasa seperti ini dalam hidupku. Kenapa aku harus jatuh cinta kepada orang seperti ini!?

"Baiklah, berapa total semuanya?" tanyaku.

"Apa maksudmu?"

"Kau membelikanku barang-barang sialan yang tidak kubutuhkan. Aku akan membayar itu."

"Kau melukaiku, Rosaline."

"Persetan denganmu."

"Kau tidak akan bisa membayarnya hanya dengan tiga ribu tujuh ratus empat puluh tujuh dolar yang ada di rekeningmu. Bahkan jika kau mengumpulkan gajimu beserta bonus-bonusmu."

Sialan. "Bagaimana kau bisa mengetahui saldo rekeningku!?"

"Aku tahu."

"Kau menguntitku."

Crashing ControlWhere stories live. Discover now