Extra Part 1

153K 4.7K 82
                                    

"Zolla, aku pulang." Ucap Jonathan pada Zolla yang ada di dapur.

"Masak apa kamu, Zoll?" Tanya Jonathan sambil mendekati Zolla. Zolla melirik dari sebelah matanya.

"Masak makan malem." Balasnya.

"Iyalah... Dimana mana, kalo malem ya makan malem. Gak ada makan pagi." Ucap Jonathan sambil memutar mata.

"Iya, iya... Masak ayam bakar, gurami asam manis, udang mayonaise, sama cah kangkung." Ucap Zolla menatap cah kangkungnya yang sudah matang. Dengan cekatan dia memindahkannya ke piring saji.

"Indonesian food, huh?" Tanya Jonathan, Zolla mengangguk.

"Kamu mendingan mandi dulu deh. Ada temen Sam dateng ya katanya?" Jonathan mengangguk.

"Yap. Cewek. Cantik banget. Pinter ya Sam milihnya." Ucap Jonathan membuat wajah Zolla berubah masam. Dia membawa makanan ke ruang makan dan menaruhnya tanpa mempedulikan ada Jonathan yang dilaluinya.

"MAMAA... KAK SAM BAWA CEWEK KE DALEM RUMAAHH." Terdengar suara Natha melengking di seluruh rumah. Zolla hanya memijat kepalanya lelah.

Beberapa saat kemudian, Natha datang ke dapur sambil berusaha meredakan tawanya.

"Ma, aku bisa bantu apa?" Ucap Natha. Zolla tampak berpikir sejenak. "Kamu susun piring sama gelas di meja makan ya. Enam orang." Ucap Zolla. Natha mengangguk dan segera mengambil peralatan makan, mengelapnya dengan tisu satu per satu, lalu mulai menatanya.

Saat Natha sedang menata meja makan, datanglah Sherra. "Aku bantu apa?" Tanyanya.

"Kamu tolong cuci piring bekas alat alat masak ya." Sherra hanya mengangguk dan mulai mengerjakan tugasnya. Sedangkan Zolla langsung berjalan melalui Jonathan, setelah mengambil tas kerja dari tangan Jonathan.

Jonathan mengerutkan alisnya bingung. Dia segera berlari menyusul Zolla yang sudah mencapai lantai atas, tempat kamar mereka berada.

"Zoll, kamu kenapa, sih?" Ucap Jonathan sambil menahan pintu yang akan ditutup oleh Zolla.

"Zoll, bukain. Tangan aku bisa kejepit kalo kamu keras kepala gini. Bicarain baik baik." Ucap Jonathan tegas. Inilah kelemahan Zolla. Jonathan memang sabar padanya, tetapi bisa juga menjadi tegas saat menurut Jonathan, dirinya mulai kekanak kanakan.

"Maaf." Zolla langsung membuka pintu dan Jonathan masuk, lalu menutup pintu kamar itu dan menguncinya.

"Sekarang, bisa jelasin apa salah aku?" Ucap Jonathan sambil menarik tangan Zolla lembut untuk duduk di pinggiran tempat tidur.

"Kamu inget umur dong. Vanessa itu beda berapa tahun sama kamu." Ucap Zolla sambil memijat keningnya.

"Hah?" Hanya itu yang dikeluarkan Jonathan. Dia benar benar tidak mengerti.

"Kamu tadi bilang Vanessa cantik." Ucapan Zolla memperjelas semuanya. Jadi, anak perempuan yang bersama Sam tadi bernama Vanessa. Dan, dia rasa, Zolla cemburu saat dia mengatakan Vanessa cantik.

"Oh... Dia memang cantik. Bahkan Sam pasti sadar kalo Vanessa itu cantik." Ucap Jonathan menggoda Zolla. Bakat menggoda Jonathan itu ternyata juga menurun pada Sam. Terbukti dengan Sam sering menggoda Vanessa yang notabene adalah sahabat baru Sam.

Wajah Zolla hanya diam. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain. Apa dia gak tau, aku gak suka dibanding bandingin. Huhh... Dasar suami tidak peka. Batin Zolla geram. Jonathan yang mengetahui kekesalan Zolla hanya terkekeh pelan lalu masuk ke kamar mandi. Meninggalkan Zolla yang mendumel sendiri.

Beberapa saat kemudian, Jonathan keluar dari kamar mandi, topless seperti biasa. Dia hanya menggunakan celana panjang hitam.

"Mau pamer bentuk tubuh ke temen Sam itu?! Silahkan... Aku gak peduli!!!" Zolla langsung mendorong dada bidang Jonathan dan masuk ke kamar mandi. Jonathan hanya terkekeh dan geleng geleng melihat tingkah istrinya ini. Dahulu, saat masih muda, Zolla hanya akan menangis atau melancarkan fake smile di saat Jonathan dekat dengan perempuan lain. Tapi entah kenapa, sekarang -baru kali ini tepatnya- Zolla marah karena masalah itu.

Young MarriageWhere stories live. Discover now