Married 31

131K 5.7K 213
                                    

Jonathan sampai di rumah Febby dan Vega. Dia tidak menemukan siapapun disana.

"Permisi..." Jonathan mencoba memanggil orang yang mungkin ada dan pembantu yang tidak dia kenal keluar dari rumah itu. Jonathan tau itu pembantu dari bau serta pakaiannya.

"Permisi bi, apa di rumah ini ada orang?" Tanyanya. Bibi itu menggeleng.

"Tidak ada orang den, bapak sama non Vega sama non Febby pergi tadi tadi belum pulang sampai sekarang." Ucap bibi itu. Terbuktilah kecurigaan Jonathan. Dia makin cemas dengan nasib Zolla.

"Yaudah, makasih ya bi." Bibi itu mengangguk dan kembali masuk ke dalam rumah itu. Jonathan kembali menuju mobilnya sambil memutar otak. Dimana kira kira mereka nyembunyiin Zolla? Batinnya.

Tiba tiba sekelebat ide melewati pikiran Jonathan. Boleh dicoba... Mungkin emang disana. Batinnya lagi.

Jonathan segera masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Jonathan terus menerus membunyikan klakson mobilnya karena kemacetan yang tidak bisa dia hindari.

"Please Zolla... Jangan kenapa kenapa." Ucapnya dengan cemas. Dia berpikir sejenak, lalu meraih ponselnya di dashboard mobil.

"Halo..."

"Ini gue Nath, cepetan panggil polisi, ke rumah Vega yang lama, sekarang. Lo pasti tau apa yang terjadi." Ucapnya lalu mematikan sambungan tanpa menunggu jawaban dari Nathan. Sebenarnya Jonathan tidak ingin meminta bantuan kepada Nathan, tetapi hanya merekalah yang mengetahui permasalahan ini. Dia juga yakin Nathan paham apa yang terjadi, karena dia mengetahui perilaku Vega dan Febby pada Zolla.

Jonathan kembali melajukan mobilnya dengan kencang saat kemacetannya sudah berlalu.

★★★★★★★★

"Kamu emang gak tau diuntung!!! Saya yang sering menemani kamu saat ayahmu keluar kota dulu, tapi papa kamu dengan tidak tau berterima kasih memecat sa---"

"Om korupsi kan?!! Aku tau om. Jangan kira aku gak nyari om!! Om yang nusuk papa dari belakang. Aku tau om!!! Om yang harusnya sadar, om itu udah buat papa susah, om yang buat papa berjuang keras buat ngelunasin minus di perusahaan. Untung papa orang yang tabah. Kita mulai dari nol lagi om!!! Harusnya om yang sadar!!!" Ucap Zolla keras dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Nafasnya terengah engah. Dia mencoba bangkit berdiri. Melewati Om Deon yang tengah mematung karena perkataannya.

"Dan-hhh... Untuk kalian berdua. Kalian gak perlu buang waktu kalian buat ngambil Jonathan dari gue!!! Karena gue cinta ke dia!!! Apapun yang udah lo lakuin ke dia, entah ciuman, atau bahkan tidur bareng, gue gak peduli. He's mine. Dan selamanya akan tetap begitu. Foto sampah dan kejadian ciuman itu cuma sebatas masa lalu Jonathan yang kelam." Ucap Zolla pada dua saudara kembar itu sambil memegangi perutnya dan mengusap darah di ujung bibirnya.

"Lo tuh gak tau diuntung ya. Kita suruh lo cerai baik baik sama Jonathan tapi lo malah nyolot. Dasar cewek murahan. Gue gak tau apa Jonathan tertarik sama lo atau cuma badan lo itu." Ucap Febby sengit. Dia langsung menampar pipi Zolla dan menjambak rambutnya diikuti Vega yang menendang perutnya.

Zolla kembali terbatuk dan mengeluarkan darah. Dia mengusapnya dan menyeringai. "Cih, bertengkar ala cewek huh?! Jambak jambakan itu gak jaman!!! Dasar lemah!" Ucap Zolla yang berhasil menyulut api kemarahan Febby dan Vega. Mereka langsung mengepalkan tangan dan mengarahkannya ke arah Zolla. Tetapi Zolla menahannya dan mencengkeramnya erat dengan tenaganya yang tersisa. Febby dan Vega dibuat meringis olehnya.

Zolla menghempaskan tangan mereka berdua dan menendang kedua tulang kering di kaki kanan saudara kembar itu. Flatshoes yang dipakai Zolla membuatnya lebih mudah melakukannya. Vega dan Febby mengerang kesakitan.

Young MarriageWhere stories live. Discover now