Married 40 -END-

226K 5.6K 250
                                    

Dua bulan setelah kepulangan Jonathan....

Pagi itu, Zolla terbangun dari tidurnya. Dia merasakan tubuh tegap suaminya memeluknya erat. Tubuh besar yang kembali memeluknya 2 bulan ini.

Belum sempat membangunkan Jonathan, Zolla merasakan mual dan langsung melepaskan lengan Jonathan dengan kasar dan masuk kamar mandi, Jonathan yang merasakan itu langsung terbangun dan menyusul Zolla.

"Zolla, kamu kenapa?" Tanya Jonathan sambil mendekat ke arah Zolla, tetapi Zolla menghentikannya dengan isyarat tangan.

"Oke oke... Aku ambilin obat dulu." Ucap Jonathan berlalu dengan perasaan cemas.

Beberapa saat kemudian, Zolla sudah duduk bersandar di kepala tempat tidur sambil meminum obat dari Jonathan.

"Kamu kenapa, Zoll?" Tanya Jonathan cemas.

"Gatau... Pusing banget, rasanya masuk angin deh." Ucap Zolla.

"Yaudah, kamu istirahat aja. Aku kerja dulu. Nanti aku delivery bubur aja kesini buat makan pagi." Ucap Jonathan. Saat hendak bangkit, Zolla menahan tangan Jonathan.

"Kamu gausah kerja, please... Aku mohon... Aku gamau bubur... Maunya kamu." Ucap Zolla dengan nada manja. Jonathan mengerutkan alisnya, sejak kapan Zolla jadi manja seperti itu?

"O-oke... Aku minta bantuan papi aja buat handle kerjaan hari ini." Ucap Jonathan tidak ambil pusing. Dia mengambil HP nya dan berjalan ke balkon untuk menghubungi ayahnya.

Saat kembali, Jonathan tidak melihat Zolla di tempat tidur. Dia mencari Zolla, dan akhirnya menemukannya mengeluarkan isi perutnya di kamar mandi.

Seusai itu, Zolla sangat lemas. Jonathan langsung menggendongnya ala bridal style dan menaruhnya kembali ke tempat tidur.

"Kamu istirahat aja." Ucap Jonathan.

"Pap---"

"Papa udah tau... Kamu gausah ke perusahaan dulu. Lagian otu juga perusahaan papa kamu." Ucapnya sambil mengecup kepala Zolla. Zolla memang sudah selesai kuliah S1 bulan lalu, dan dia menjadi sekertaris di perusahaan ayahnya sendiri.

"Aku mau kamu disini." Ucap Zolla sambil menahan dan menggelayut tangan Jonathan. Kepala Jonathan mengerut heran. Tapi dia hanya diam dan kembali berbaring sambil memeluk Zolla kembali.

Beberapa jam setelah Zolla tidur, dia bangun dan berusaha membuatkan bubur untuk Zolla melalui resep yang ia dapatkan dari internet.

Setengah jam kemudian, Jonathan selesai membuat bubur beserta teh hangat. Dia melihat hasil masakannya. Untuk teh hangatnya dia yakin dengan rasanya, tapi kalau untuk buburnya.... Dia tidak berani untuk mencobanya. Dia mengusap keringat di dahinya. Menurutnya, memasak lebih rumit daripada berkas berkasnya.

Dia masuk ke dalam kamar dengan makanan buatannya, dan menutupnya dengan salah satu kakinya. Dia meletakkan makanan di atas nakas dan menepuk pipi Zolla pelan.

"Zoll, ayo bangun. Makan dulu." Ucap Jonathan. Zolla membuka matanya perlahan. Jonathan membantunya untuk duduk di kepala tempat tidur.

"Jam berapa ini?" Tanyanya.

"Udah jam 12. Makanya makan ya." Ucap Jonathan sambil mengambil bubur dan menyuapi Zolla. Setelah menyuapinya, kemudian Jonathan menyuapkan mie instant yang tadi sudah dibuatnya juga untuk dirinya ke dalam mulutnya.

"Jon..." Panggil Zolla. Jonathan menghentikan makannya dan menatap Zolla.

"Aku mau mie kamu. Gak mau bubur." Ucap Zolla. Jonathan menggeleng tegas.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang