Part 6 : Selina Nicola Adam

12.1K 269 8
                                    

Restoran yang mereka datangi cukup mewah. Selina, Amanda dan Juga Kevin menikmati waktu yang ada untuk makan malam bersama. Dering ponsel Amanda memecahkan acara mereka.

Amanda memasang tatapan penuh maaf dan meminta waktu untuk menerima telepon yang tidak diharapkan. Sepeninggal Amanda, Kevin dan Selina hanya berdua di dalam restoran. Selina tetap menyantap makanan yang dipesannya dan sesekali menyesap anggur yang dipesannya.

“Kau cantik Selina,” Kata Kevin memecahkan kesunyian mereka.

Selina hanya tersenyum mendengar pujian Kevin yang sudah dianggapnya sebagai kakak lelakinya.

“Panggil Aku El, please,” Pinta Selina pada Lelaki dihadapannya yang ia tahu hanyalah sia-sia belaka.

Kevin menggeleng tegas

“Aku suka nama depanmu, dan Aku tetap memanggilmu seperti itu,”

Amanda kembali ke meja, kali ini dia tidak sendiri. Amanda datang bersama Daren, kekasih Amanda.

Selina beranjak dari duduknya segera memeluk Daren dengan hangat, sedangkan Kevin menjabat tangan Daren dengan tatapan menilai lelaki dihapannya. Karena ini kali pertama mereka bertemu, tentu saja ini akan dilakukan oleh seorang kakak laki-laki yang menginginkan adiknya tidak salah memilih pria.

Tak berapa lama, mereka mampu mengbrol bahkan tertawa layaknya kawan lama.

Aneh sekali para pria ini pikir Selina dalam hati.

Setelah selesai makan malam, mereka berempat mmutuskan untuk melanjutkan malam yang panjang ke sebuah kelab malam yang cukup ramai untuk akhir pekan. Amanda tentu saja bersama Daren, karena Daren membawa mobilnya.

Disinilah Selina dan Kevin, didalam mini cooper Amanda.

Tidak butuh waktu yang lama, mereka berempat tiba ditempat yang mereka tuju. Mereka menghentikan mobil mereka tepat di valet dan membiarkan orang yang bekerja disana memarkirkan mobil mereka.

Samar-samar terdengar suara house music dari tempat mereka berdiri, dengan tidak sabaran Amanda bergerak mengikuti irama lagu.

“Sabar sayang, didalam pasti lebih menyenangkan,” kata Daren meraih pinggang Amanda dalam jangkauannya dan mereka berjalan beriringan.

Kevin hanya tersenyum melihat adiknya itu, dan meraih tangan Selina kedalam genggamannya. Mengikuti pasangan didepan mereka.

Mereka memilih tempat yang cukup privat, Selina lebih memilih duduk dan menyesap anggur yang sudah dipesan. Sedangkan Daren dan Amanda sudah tidak terlihat lagi. Kevin menemani Selina dengan sabar.

“Ada masalah?” Tanya Kevin pada Selina

Selina hanya menggeleng pelan menjawab pertanyaan Kevin, dan menyesap kembali anggur yang masih tersisa dalam gelasnya.

Kevin hanya menghela nafas melihat Selina yang nampak seperti orang pesakitan.

“Kau jenuh dengan pekerjaanmu?” Tanya Kevin yang tentu saja membuat Selina takjub.

Perubahan wajah Selina tentu tidak luput dari pandangan Kevin yang menyayangi perempuan dihadapannya lebih dari seorang kakak kepada adiknya.

“Apakah aku mudah sekali terbaca?” Tanya Selina pada Kevin.

Kevin mengerutkan keningnya tanda tidak mengerti kemana arah pembicaraan Selina.

“Amanda bilang, kalau aku sangat mudah terbaca,” lanjut Selina.

Akhirnya Kevin mengerti kemana arah pembicaraan perempuan dihadapannya. Kevin mengambil posisi mendekati Selina.

“Kau sangat ekspresif Selina, dan aku menyukai itu,” kata Kevin menatap langsung mata Selina.

Jarak mereka hanya terpaut satu senti, Kevin mendekatkan wajahnya semakin dekat mengurangi jarak diantara mereka, belum sempat bibir mereka bertemu Selina memalingkan wajahnya sehingga bibir Kevin mendarat mulus di pipi Selina.

Kevin hanya mampu menatap Selina dengan pandangan bersalah pada Selina, lelaki ini tahu bahwa Selina menganggapnya sebagai kakak lelaki yang tidak dia miliki, tetapi Kevin berharap lebih pada Selina. Penolakan halus yang dilakukan Selina padanya cukup menyakitkan hatinya, dan dia juga memikirkan pasti akan terasa canggung sesudah ini.

“Maafkan Aku Selina, Aku terbawa emosi,” Kata Kevin setelah menguasai keadaan.

Selina hanya mampu mengangguk kaku, tidak tahu harus berbuat apa.

Daren dan Amanda kembali ke tempat dimana Selina dan Kevin berada, mereka berdua tidak mnyadari bahwa atmosfer disekitar mereka berubah. Selina berdiri dan berpamitan untuk pulang terlebih dahulu, barulah dua anak manusia yang sedang dilanda asmara tersebut menyadarinya.

___________________________________________________________________

Catatan penulis :

Terimakasih yang sudah membaca cerita pertamaku, semoga suka dan terhibur. kritik dan saran penulis akan terima, untuk meningkatkan kemampuan menulis :) jadi tolong tinggalkan komentar ya.

Love - Anyelir

Accident in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang