[ 34. ]

18.9K 3.2K 1.4K
                                    


hai,
aku habis kepanasan bingit
jadi butuh yang ijo-ijo seger
wkwkwkwkwkk

yang lebih suka baca buat entar malming, silakan dibaca nanti malam aja yha~

.

2.800 kata untuk bab ini
yang kangen Babi 1 bisa agak terobati, eaa ... selamat membaca.

Terima kasih banyak.

🍯

[ 34. ]

Pak Samadi, sopir keluarga Kanantya tengah bersantai-santai, menikmati segelas es limun dan semangkuk mie ayam hijau. Warna hijaunya dari campuran bayam, menurut info dari Mbak Anas itu karena Nyonya Rumah mencoba resep baru, persiapan menu kalau nanti kumpul keluarga.

Akhir pekan ini, kurang lebih tiga hari lagi memang bakal ada pertemuan penting, ditambah keluarga besan akan menginap, oleh sebab itu seharian ini Pak Samadi bersama tiga orang dari jasa kebersihan profesional mengurus dua kamar tamu di rumah utama dan dua kamar tamu lain di paviliun. Ia masih punya satu tugas lagi nanti malam, menjemput anak majikannya yang sedang mengapel ke Ambarketawang.

Sambil menikmati santapan mie ayamnya, Pak Samadi tersenyum senang, cita rasa lezat ditambah suasana rumah terasa membaik. Hari-hari belakangan ini sungguh menyenangkan baginya melayani keluarga sejahtera yang bahagia. Tuan dan nyonya rumahnya orang baik, layak atas setiap hal-hal baik yang dapat dituai setelah bersabar atas banyaknya kesedihan.

Suara kendaraan yang berhenti membuat Pak Samadi teralihkan. Ia buru-buru mengelap mulut dan bergegas memeriksa, begitu melihat siapa yang keluar dari taksi, langsung dibukanya pintu gerbang.

Kagendra keluar dari taksi langsung mendekat seraya menunjukkan dua paperbag di tangan kanan dan kirinya. "Pak, Mama lebih suka bunga anggrek apa tulip?"

Pak Samadi melongok ke isi tas dan mendapati dua buket yang sama cantiknya. "Wah! Bagus dua-duanya."

"Lebih suka yang mana?"

"Aduh, bingung ... kasih semua aja."

Kagendra menggeleng. "Ck! Nanti berlebihan kalau kasih semua, anggrek apa tulip?"

Pak Samadi berpikir sejenak. "Hari ini ruang tamu ganti gorden, kalau buat dipajang di sana lebih bagus buket anggreknya."

"Oke," kata Kagendra lalu menyerahkan tas berisi buket tulip. "Yang ini buat Bapak aja."

"Hah?" cetus Pak Samadi kaget.

Kagendra mengendik ke sopir taksi yang menurunkan tas dan dua paperbag lain. "Tolong tas sama bawaan saya dimasukin rumah ya."

"Nggih," jawab Pak Samadi, mempersilakan Kagendra masuk. Ia mengurus barang-barang, menyerahkan pada Mbak Anas lalu mengamati buket bunga yang diberikan.

"Nggo opo iki," sebutnya dengan keheranan. [Buat apa ini.]

***

"Bu, ada Pak Kagendra," ucap Mbak Anas yang membukakan pintu depan.

Soraya baru selesai menyiapkan hidangan mie ayam segera menegakkan diri. Ia beranjak ke wastafel, mencuci tangan dan melepas apron.

"Oh, kok enggak bilang mau pulang?"

"Main sebentar aja, Ma, enggak nginep," jawab Kagendra, mencium tangan lalu mengulurkan tas berisi buket bunga anggrek, agak malu-malu saat berujar, "Ng, ini tadi ditawarin sama mbak-mbak di airport ... fresh flower katanya."

REPUTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang