X 0-5

20.4K 2K 153
                                    

~•°precious baby°•~




Langit yang tadinya jingga berganti menjadi gelap,semua berkumpul di meja makan,untuk melakukan rutinitas seperti biasanya.

Ley yang duduk di pangkuan Lavin hanya diam dengan hidung memerah,sebelum nya anak itu sempat menangis,saat Leonard kekeuh untuk mengganti baju kebesaran yang dipakaikan Leozard pada Ley,namun si mungil itu menolak,dengan dalih dia menyukai 'baju hantu nya'.

Leonard hanya diam di tempat duduknya,menunggu semua makanan tersaji,sesekali menatap si mungil yang sibuk sendiri dengan ibu jari yang berada di mulut.

Di samping kanan Lavin tempat duduk Lena,sedangkan di kirinya ada Archer.
"Tangannya jangan masuk Ley" larang Lavin yang memegang tangan Ley yang sudah sedikit basah.

Sedangkan Ley hanya merengek tak terima,tak lupa melepas tangan Lavin yang memegang pergelangan tangan nya "uh tangan punya Ley" ujarnya menatap Lavin dengan mata yang masih basah.

"Loh bukannya tangan hantu?" Lavin sedikit bergurau,namun mendapatkan respon lain dari si mungil.

"Tidak mau!" Ley kembali menangis,
sedangkan Leonard menatap datar ke arah Lavin.

"Stttt oke,Abang sorry Ley" Lavin kembali menenangkan Ley yang menangis lirih di dadanya,di seberang Gabriel,gilden,Vander dan Rean hanya diam menatap,awalnya Ley duduk dengan Gilden,namun tiba-tiba Lavin datang dan langsung merebut sang adik.

"Liat Ley,mommy buatin mie loh" ujar Lena yang sudah duduk,dengan meletakkan semangkok kecil mie berbahan sayur di atas meja.

Lena tau jika sudah menangis lama,akan sulit untuk membujuk sang anak,dari pada itu untuk kali ini saja,Lena membuat sesuatu yang menarik,agar Ley tergiur.

Dan yah tentu saja,Ley menatap ke arah mommy nya,Lena yang di tatap tersenyum lembut,tak lupa menghapus air mata yang menggenang di pelupuk mata dengan sayang.

"Jangan menangis lagi,kalau Ley nangis mie nya nanti di makan Rean loh" Ley menggeleng,tak lupa kembali duduk dengan baik menghadap ke depan,sedangkan Rean hanya mendengus di kursi paling ujung.

Matanya yang berair semakin membuat si mungil itu terlihat lebih menggemaskan.
"Mau Ley,itu" tunjuknya ke arah mie dalam mangkok.

"Mommy suapin,oke?"

Ley menggeleng,menolak ucapan dari sang mommy "tidak mau,Ley sendili" ucapnya tak lupa turun dari pangkuan Lavin dan berpindah ke kursi khusus yang ada di samping Leonard,jadilah Ley duduk berdekatan dengan Leonard dan Mavin.
Sedangkan di kiri Mavin terdapat Leozard.

Mavin membantu Ley untuk duduk dengan baik,sedangkan Ley duduk manis dengan menatap sengit ke arah Leonard.

Leonard yang ditatap hanya perlu diam,tanpa menjawab atau melakukan apapun yang nantinya akan mendapatkan kemarahan lagi dari si mungil ini.

"Ayo makan" ujar Leonard untuk memulai makan malam.

Lena memberikan mie ke arah Mavin,untuk di letakkan kembali di depan Ley.

"Makan nasi terlebih dahulu" suruh Leonard,tentu saja mendapatkan tatapan julid khas dari Ley.

"Tidak boleh bicala ya,dilalang!" balas si mungil dengan ambekan khas miliknya,mana matanya menatap julid ke arah Leonard.

Namun saat Leonard menaruh telur mata sapi di piringnya,membuat si mungil tidak lagi bersuara kecuali memegang sendok nya untuk menyuapkan nasi kemulut.

Lena menatap Leonard dengan senyuman,merasa lucu melihat interaksi anak dan ayah itu,sedangkan Leonard hanya menghela nafas pelan.

Sesekali Mavin membantu Ley menyendok makanan,dan Leonard yang meletakkan sayur atau daging ikan di atas piring Ley.

precious baby (✓)Where stories live. Discover now