••2°°

81.7K 5.8K 161
                                    


Ley dapat melihat semua keluarga tubuh ini telah bersiap dimeja makan,entah kenapa ley yg tadi berani sekarang sedikit terdistack,
tatapan tajam mereka membuat bulu kuduk ley berdiri.Sial kenapa mereka natap gw kayak pencuri!'batin ley meradang.

Namun tetap saja walaupun tatapan itu mengintimidasi nya,dia akan mengabaikan,salahkan saja mereka yg biasanya mengacuhkan tubuh lamanya ini.

Sedangkan yeri ketar ketir berdiri di belakang lay,bagaimanapun biasanya tuan kecilnya akan tersenyum dan menyapa keluarga nya di meja makan,sekarang tuan kecilnya itu hanya diam dengan tatapan polos yg menggemaskan.

Ley duduk dengan tenang seperti anak baik yg manis.
Matanya mengerjap menelisik meja makan yg terisi berbagai macam makanan yg tidak diketahui olehnya, dikehidupannya yg dulu,meskipun dirinya orang kaya,Gethan jarang untuk memakan makanan khas luar,makanya sekarang dirinya agak bingung melihat makanan yg tertata.

Ley mendengus tak lupa bibirnya mengerucut kecil,'aku hanya tau telur mata sapi dan telur dadar'
semua yg ada dimeja makan melihat ley dengan tatapan yg berbeda,tatapan bingung dari mommy ley,bukan..itu tatapan gemas yg sedang di tahan oleh mereka.

'Eeeeh aku bisa melihat tatapan kebingungan diwajah mereka',batin ley tersenyum puas.
dulu ley akan tersenyum dan menyapa mereka sekarang jangan harap itu akan terjadi.

keluarga itu yg melihat penampilan ley yg berbeda dari biasanya menjadi terpana,rambut yg biasanya bergaya bulat itu sekarang seperti ikatan apel,dan biasanya ley akan memakai baju kusut biasa dan terlihat tidak rapi,sekarang ley bahkan terlihat sangat manis dan menggemaskan dengan pakaian yg sedikit kebesaran di tubuhnya.

"Terlambat"
Suara berat dari tuan besar itu tak menggoyahkan ley yg hanya diam.
'lihat-lihat,mereka pikir sekarang siapa yg ada di depan mereka'.batin ley.

Leonard astano ayah ley yg bersifat dingin,wajahnya yg tampan dengan rahang tegas itu membuat siapa saja akan terpesona,namun sekarang hawa yg ada disekitarnya menggelap.

"Kau bisu?"
Sekali lagi tuan Leonard mengeluarkan suara agar anaknya itu berbicara,namun lihat anak itu tak sedikitpun ada tanda-tanda untuk menjawabnya.
'hehee aku tak takut tuan Leonard yg terhormat'
Ley tak henti-hentinya mencemooh sosok tegap yg berada di sampingnya itu dalam hati.

Entah kenapa jika biasanya dia tak akan memperdulikan sapaan ley,sekarang kenapa membuat nya tak suka,jika anak itu tak mengeluarkan suara sedikitpun bahkan senyumpun tidak.

Yg lain juga menatap ley dengan tatapan yg tak bisa di artikan.
Elena alvarin sang mommy,juga merasa hatinya tak nyaman,biasanya ley akan tersenyum kepadanya terlebih dahulu,sekarang senyuman itu tak terlihat di wajah manis anaknya itu.

"Ley apa kamu tidak enak badan?"
Tanya Lena membuat ley menatap mata wanita itu dengan seksama,Lena yg ditatap membuat hatinya terenyuh,mata bulat sayu itu entah mengapa membuat perasaannya kacau,mata sayu yg menurut Lena berisikan perasaan sedih,dia ingat mata bulat ley saat menangis ingin di gendong saat berumur 3 tahun.

ley tersenyum didalam hati,dengan tatapan yg dibuat-buat sedih ini pasti wanita yg merupakan ibu dari tubuh ini goyah,terlihat dari wajahnya yg menyendu.

"No,ley sehat"
Ya sehat di luar namun di dalam anak mu sakit nyonya.

Sekarang hari libur jadi tidak ada kegiatan,biasanya mereka akan berkumpul di ruang keluarga untuk menghabiskan waktu keluarga,tidak untuk ley yg biasanya akan di acuhkan bahkan bermain sendirian.

"Palingan sandiwara, menyedihkan"
Ujar adik bungsu ley,Rean astano,entah kenapa setiap ley menyapanya membuat rean jengkel,apa lagi dengan suara cadel nan lembut itu, menyebalkan.

precious baby (✓)Where stories live. Discover now