••17°°

50.8K 4.4K 243
                                    


••°°precious baby°°••
















Mata anak itu sudah mengeluarkan cairan bening"Daddy!huaaa tidak mau sendili!!"tubuh kecilnya berusaha bangkit dari bathub,saat kaki mungilnya ingin melangkah keluar dari bathub,tanpa sadar kaki kirinya malah salah pijak.

Bruk!!

karena tergesa-gesa anak itu malah tersungkur kelantai,dengan satu kaki masih di dalam bathub.

"Bhuaaaa!!!!hijsk Dy.."kakinya sakit bibirnya juga terasa perih.

Leonard yang mendengar suara jatuh,langsung membuka pintu dengan kasar,melihat kearah sang anak yang sudah tersungkur di samping bathub.

"Astaga ley!"ley mendongak dengan wajah merahnya.
Leonard kaget melihat bibir anak itu sudah terdapat darah yang mengalir.
Tangannya langsung meraih tubuh ley yang sudah basah.

Berlari ke arah luar,mengambil handuk dan membungkus tubuh kecil anaknya secepat mungkin,sedangkan ley hanya menangis lirih,dadanya sedikit sakit akibat terbentur sisi bathub, sedangkan bibirnya beradu dengan lantai,kakinya juga sakit akibat tergelincir.

Di ruang keluarga masih ada saudara dan juga ketiga anaknya.

"Periksa anakku! cepat!"perintah leoanard kepada leozard yang sedang menonton.

Semuanya kaget mendengar suara Leonard yang menggema,apa lagi melihat keadaan ley yang tidak bisa dikatakan baik.

"Yakh!apa yang kau lakukan kepada nya!"
Marah leozard melihat kondisi ponakan kecilnya itu.

"Jangan banyak omong,cepat periksa!"ujar Leonard dengan nada bentakan.

Tanpa banyak bicara,leozard mengambil tas yang berisikan peralatan rumah sakit miliknya.

Ley direbahkan di atas sofa,masih menangis lirih karena bibirnya perih,di sampingnya ada Leonard menemaninya.

Di belakang om dan daddynya ada Leogard(papa),Mavin,Lavin,rean dan kedua Abang sepupunya.

Mata ley membulat,saat om nya itu mengeluarkan peralatan rumah sakit didalam tas hitam,tubuhnya memberingsut menolak saat leozard mengeluarkan stetoskop.

"Tidak mau huaaa Amy..!!!"tangisnya kembali pecah, sesuatu yang berhubungan rumah sakit,walaupun hanya pemeriksaan dengan stetoskop jangan di hadapkan ke depan ley,dia takut.

Leonard memegang tangan ley yang berusaha menghalangi tangan leozard "ley diam,hanya di periksa"perkataan Leonard tidak di ingahkan oleh ley,anak itu sibuk memberontak.

"Baby..om hanya periksa,tidak sakit"
Ujar leozard dengan lembut,saat Leonard sudah memegang kedua tangan ley,barulah leozard leluasa memeriksa keadaan ley.

"Huaaa tidak mau kata ley tuu!!mau mommy..!"tangisnya semakin keras,membuat Lena yang tadi di dapur bersama Yeri langsung menghampiri anaknya,tadinya dia sibuk membuat cookies coklat untuk ley bersama Yeri,namun tangisan keras dari luar membuat Lena kaget.

"Hey kenap_astaga anakku kenapa!"kaget Lena saat melihat sang anak yang menangis keras dengan darah kering di bibir,bahkan darahnya sudah kering di area leher.

Leozard menghela nafas "tidak terlalu parah,bibirnya sedikit sobek,dan dadanya sempat terbentur,namun tak terlalu parah,kompres dengan air dingin untuk penghilang nyeri,kakinya juga sedikit memar,2 hari memarnya akan hilang"
Lena dan Leonard menghenal nafas lega.

"Amy huhu!"
Tangan kecil itu terangkat,ingin meminta pelukan,saat Lena ingin meraih ley,suara Leonard kembali mengurungkan niatnya untuk mengambil sang anak.

precious baby (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang