x 0-2

28.4K 2.4K 211
                                    


~•precious baby•~








Pembelajaran berakhir dengan cepat, waktunya untuk pulang,kelas 11 lebih dahulu keluar,dari pada itu Rean sudah standby di depan kelas sang kakak.

Tak lama murid kelas 10 pun juga mulai keluar, Ley pun juga sama,di belakangnya terdapat Ardo yang setia mengikuti.

"Aku ada latihan taekwondo,kamu pulang lah terlebih dahulu" ujar Ardo kepada Ley,biasanya jika Ardo tidak ada latihan,dia akan ikut mengantar teman mungilnya itu ke gerbang,meskipun ada Rean yang menunggu Ley,tetap saja Ardo akan mengantarkan ke depan,namun sekarang tidak bisa.

"Ley mau juga" pinta Ley,tak lupa mengayunkan tangan milik Ardo, sedangkan pemuda tampan itu hanya terkekeh dan mengelus rambut yang lebih pendek dengan lembut.

Rean menarik pelan tangan Ley,yang masih asik bergelayut itu,merasa cemburu jika kakaknya lebih menempel pada Ardo, meskipun Ardo juga temannya sekaligus.

"Itu hanya untuk orang besar, sekarang pulang" ujar Rean,namun langkah nya terhenti saat Ley menahan langkah "Ley kan besal,udah bisa pakai baju sendili,udah besal Ley tuh"

Rean menatap datar "untuk orang yang tubuhnya besar" bohong Rean agar Ley percaya.

Sedangkan Ley terdiam menatap Ardo yang juga menatapnya,anak itu berdecak kesal saat melihat bagaimana tubuh Ardo yang tinggi dan juga besar,berbeda dengan tubuhnya.

"Loh Ley kan nanti juga besal" sungut Ley tak terima,enak saja,secara tak langsung Rean menghinanya kecil begitu?

"Berarti?" Tanya Rean,melihat kelanjutan dari jawaban Ley "belalti Ley nanti besal dong!enak saja!emang Lean doang yang besal, Ley juga besal nih!" Pekiknya tak terima,tak lupa memperlihatkan lengannya yang dia pikir besar itu.

"Yakhh!dasal Lean jelek!" Anak itu terpekik saat Rean tiba-tiba menggendong nya,meninggalkan Ardo yang masih berdiri di depan pintu,menatap kedua adik kakak itu dengan santai.

Sedangkan Ley masih saja protes dalam gendongan Rean,tak hanya suaranya yang terdengar,bahkan tangan itu juga ikut mencubit perut Rean,saking keselnya "liat ya nanti di lumah,aduin Daddy loh"

"Ley tidak mau pulang!Lean dengal Ley tidak?"lagi anak itu memekik tak terima,bukan hanya mencubit perut Rean, bahkan tangannya juga ikut memukul pundak Rean.

Rean tentu saja tidak menghiraukan,kakinya terus melangkah dimana mobil jemputan sudah ada disana.

Max bodyguard khusus yang dipekerjakan oleh Leonard untuk Ley,melihat kedua tuan mudanya,dengan sigap membuka pintu mobil.

Saat Rean akan memasuki Ley ke mobil,anak itu dengan cepat kembali keluar,untung saja Rean memiliki insting cepat untuk menghalangi tubuh kecil itu.

"Ley!Kamu ingin tinggal?" Sengit Rean saat Ley masih kekeh untuk keluar mobil "Ley mau main.." Ley menangis,apa lagi kedua tangannya yang ditahan oleh tangan besar Rean.

Rean tidak memiliki cukup kesabaran,dengan mudah membawa Ley untuk duduk di dalam mobil,tidak peduli jika tangisan Ley yang semakin keras.

Sedangkan Max juga ikut memasuki mobil,menjalankan mobil tanpa mendengarkan perintah terlebih dahulu,apa lagi tuan muda kecilnya yang masih menangis di kursi belakang.

precious baby (✓)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن