••26°°

42.1K 4K 129
                                    

~••°°precious baby•°°••~






Sehari berlalu sosok kecil yang hari kemaren mengeluhkan tubuhnya sakit,sekarang sudah lebih membaik.

Terbukti dari tadi tingkah nya yang membuat orang gemas ingin memeluk tubuh kecil itu saking gemasnya.

Untuk satu Minggu ini,ley libur dari belajar nya,karena kondisi anak itu sering tiba-tiba menurun,jadilah lena menghubungi guru pembimbing homeschooling ley untuk meliburkan sang anak seminggu ini.

Ley tentu saja bahagia, otaknya seakan mau pecah mengerjakan tugas dan mendengar kan penjelasan dari guru nya itu.

"Bahagia sekali mommy lihat,kenapa hm?"
Tanya Lena,saat melihat ley yang dari tadi terus merekahkan senyuman manis,ditangan wanita itu terdapat sepiring nasi,lengkap dengan lauk dan sayuran,sudah siang namun dari tadi anak itu terus saja menolak untuk makan,tidak biasanya seperti itu.

"Iya,Amy suka kan ley bahagia?" Ujarnya tak lupa memeluk perut sang mommy dengan erat.

Lena mengangguk saja menanggapi perkataan ley "yaudah kalau gitu saatnya anak mommy makan siang" lanjut Lena,ley menatap piring yang berisikan nasi dengan lauk ayam dan sayur brokoli.

"Tidak mau!ley sudah kenyang mommy,mommy saja yang makan" tolaknya dengan menutup mulut dengan kedua tangan.

Lena menghela nafas,pagi tadi juga ley makannya sedikit,biasanya ley tidak pilih-pilih makanan atau menolak saat disuruh makan.

"Yaudah kita tunggu Daddy saja, sebentar lagi Daddy pulang" ujar Lena sedikit mengancam agar ley mau menurut.

"Yaudah makan,tapi pakai mie aja.."lirihnya pelan,melihat nasi dengan ayam saja membuat perut nya mual,dia juga tidak tau kenapa tiba-tiba seperti itu.

Lena melihat raut wajah Ley yang menyendu,ada apa dengan anaknya ini, padahal tadi baik-baik saja.

"Makan ini dulu,habis itu makan mie,mau?"
Hanya sebagai perantara saja,jika tidak begitu pasti ley tidak mau makan.

"Tapi mommy janji ya" matanya menunjukkan harapan,membuat Lena jadi kasihan,jika suamiku tau ley makan mie,sudah pasti akan ada keributan.

"Iyaa"
Ley tersenyum senang,setelah makan nanti dia bisa menikmati mie,sudah lama dia tidak memakan mie.

"Ayo buka mulut aaaa"
Ley yang dihadapkan dengan sesendok nasi, langsung membuka mulut nya.
Menikmati makanannya dengan kunyahan pelan.

Lena terus menyuapi ley dengan sabar,meskipun pelan anak itu masih mau menerima suapan demi suapan.
Namun pada suapan terakhir ley menggeleng menandakan perutnya sudah kenyang.

"Satu lagi sayang"

Ley menggeleng ribut dengan mata berembun,perutnya mual jika dipaksakan lagi,bahkan dia sudah berusaha keras untuk menelan makanan nya agar nanti bisa makan mie.

Lena pasrah dan memberikan segelas air putih ke arah ley "Yaudah sekarang minum"

Ley menerima saja,saking hausnya anak itu menghabiskan segelas air tersebut.

"Amy ayo main di depan" ajaknya, tangannya sudah menarik tangan Lena yang masih memegang gelas.

"Iya sayang sabar ya..aduh bentar.. bentar" dengan sedikit susah Lena berdiri,meninggalkan piring makan yang nanti di bereskan oleh maid.

Lebih baik menuruti kemauan ley,Lena bahkan bersyukur jika anaknya itu tidak meminta mie setelah makan.

"Mommy ayo main kejal-kejalan" ujarnya dengan antusias,membuat Lena memberhentikan langkahnya,yang otomatis ley juga berhenti menarik tangan sang mommy.

"Ley baru selesai makan,tidak baik lari larian loh," peringat lena,ley melepaskan genggaman tangannya dengan tangan sang mommy,sebelum berlari pelan menuju pintu keluar.

Ley menghiraukan pekikan dari sang mommy yang terdengar di telinganya.
Lagi pula selama dia masuk ke tubuh ini,dia jarang untuk bermain di luar, daddynya seakan membatasi langkahnya untuk keluar mansion.

"Ley jangan lari-larian!"peringat Lena kembali, membuat ley yang tadi berlari kecil langsung menghentikan langkahnya.

Bukan karena teriakan sang mommy,namun di depannya ada daddynya yang berjalan ke arahnya.

"Mau kemana?"suara berat itu mengalun memasasuki indra pendengaran ley,itulah penyebab ley berhenti saat berlari.

"Ley mau main" jawab ley dengan senyuman,dibelakang terdapat Lena dengan nafas sedikitpun membuat karena tergesa-gesa menyusul sang anak.

"Dia baru saja selesai makan mas" ujar Lena membuat leonard menatap ke arah sang anak dengan nyalang.

"Sekarang masuk" perintah Leonard yang membuat ley menggerutu tak terima.

Matanya menatap sang mommy tajam,bukannya seram malah terlihat menggemaskan,apa lagi dengan bibir yang sudah maju dan hidung kempas kempis.

Ley hanya diam,tanpa beranjak dari tempatnya,sehingga Leonard langsung menggendong ley dengan satu tangan,tas kantornya sudah berpindah ke tangan sang istri.

Ley cemberut dengan tangannya menarik pipi tirus sang Daddy,membuat leonar meringis karena tarikan tangan kecil yang tak main-main itu.

"Pipi Daddy sakit loh ley tarik" kata leonard seakan angin lalu bagi ley,dia tak peduli,tangannya gatal untuk menampar bibir daddynya itu,saking keselnya.

Anak itu mendengus saat mendengar ringisan yang di buat-buat leonard  "bialinn ley gak dengel tuh" acuhnya,setelah itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher leonard.

"Selesai makan itu gak boleh lari,nanti perutmu bisa sakit" tegur leonard dengan lembut.

Ley menatap mata leonard tajam"Yang lali kan kaki,bukan pelut" jawab ley mengangkat wajahnya dari ceruk leher leonard.

"Terserah ley saja"
Pasrah leonard sambil duduk di sofa dengan ley di pangkuannya.

"Daddy jangan kelja telus,bial ley saja yang kelja,kasihan Daddy ya mommy?" ujar ley ke arah sang mommy,membuat istri dari leonard itu tertawa mendengar kan ucapan dari sang anak.

"Iyaa,emang ley bisa kerja?"

Ley menggeleng dan meremas tangan besar daddynya dengan pelan "no! Ley dilumah saja,Abang yang kelja,ley jadi bosnya mommy,bial bisa suluh-suluh Abang"

Leonard yang mendengar jawaban polos dari ley langsung mencium brutal pipi bulat anaknya itu.

Ley yang merasa geli langsung menampar wajah daddynya,tidak keras dan tidak terasa bagi seorang leonard.

Bahkan pria itu semakin gencar mencium dan menggigit pipi bulat ley.
Sehingga membuat ley berteriak histeris dengan tangan dan kaki yang juga ikut andil mendorong dada bidang daddynya.

"Yakhk haha no no!dasal Daddy jelekkkkk,amyy!!" Teriakannya semakin keras sambil tertawa geli,Lena yang tak tahan melihat suaminya yang terus menjahili anaknya memperingati sang suami agar berhenti.

"Sudah mas,nanti bisa muntah anaknya kamu uyel terus,tadi aja susah buat nyuruh makan,jangan sampai dimuntahin makanan nya nanti!"peringat Lena,apa lagi melihat leonard yang gencar mencium ley yang merasa kegelian itu.

Leonard tak mendengarkan ucapan Lena,dia bahkan sudah mencium gemas perut kecil ley yang tersingkap.
Lena mendengus melihat kelakuan suaminya itu.

"Hudahhh huaa Daddy jaaat,oeek!"

"Astaga mas!"
























Dalam fase malas ngetik brey..




Tbc

precious baby (✓)Where stories live. Discover now