24 Kenzo Yang Berbeda

26.8K 2.1K 74
                                    

Kedekatan Rama dan Evelyn tentu saja membuat kehebohan di sekolah. Awalnya mereka berpikir Evelyn hanya main-main saja, apalagi dulu kan perempuan itu suka sekali menjahili Rama.

Tetapi setelah diperhatikan lagi, mereka malah semakin romantis membuat semua pun beranggapan jika sepertinya hubungan Kenzo dengan Evelyn pun berakhir.

"Dimana Evelyn?!" tanya Kenzo dengan suara bass nya. Menggema di ruang kelas itu, membuat semua penghuni di dalam langsung menatap ke arah pria tampan itu di ambang pintu.

"Kalau gak salah tadi pergi sama Rama. Sebelum ke kelas sempat lihat mereka di deket taman belakang, kayanya lagi makan siang," jawab seorang pria sambil mengangkat tangan, seolah meminta perhatian.

Tanpa mengucapkan terima kasih sedikit pun, Kenzo melenggang pergi begitu saja langsung menuju tempat yang di beritahu tadi. Ekspresi wajahnya terlihat dingin, membuat para murid yang dilewati nya di Koridor pun tidak berani menyapa. Sepertinya mood pria itu sedang kurang bagus.

Ternyata benar, Evelyn sedang di taman belakang sekolah, parahnya lagi bersama Rama. Kedua tangan Kenzo tanpa sadar mengepal. Setelah mengatur nafasnya hingga lebih tenang, Kenzo pun memutuskan menghampiri dua orang berjenis kelamin berbeda itu yang sedang suap-suapan, lebih tepatnya Evelyn yang menyuapi Rama.

"Ekhem!"

Deheman nya yang keras tentu saja menarik perhatian Evelyn dan Rama, hingga mereka pun menatap ke arah Kenzo dengan pandangan bingung. Bibir Kenzo saling menekan melihat sikap acuh Evelyn, perempuan itu malah kembali menyuapi Rama tapi tentu saja Rama tolak karena malu ada yang menonton.

"Ayo dong Rama habisin nasi goreng nya, ini kan spesial buatan aku langsung, rasanya juga enak karena penuh cinta hehe," ucap Evelyn yang kembali menggombal, membuat pipi Rama bersemu merah.

"Nanti saja Evelyn," gumam Rama pelan, berusaha tidak sampai terdengar Kenzo. Aura yang diberikan Kenzo sangat mencekam, tapi sedikitpun tidak membuat nya gentar.

Hembusan nafas berat keluar lewat celah bibir Evelyn mendapat penolakan itu, tapi Ia bisa mengerti sih dengan suasana ini. Akhirnya Evelyn pun berdiri dari duduk nya, menghadap pada Kenzo. Tatapan tidak suka pun langsung Ia berikan pada pria itu.

"Ngapain kesini? Tolong ya jangan ganggu, kita gak nyaman dilihatin dari tadi!" usir Evelyn sambil mengibaskan tangan. Ia tahu sikapnya sangat arogan, tapi itu pantas untuk seorang Kenzo.

"Aku mau bicara Evelyn, berdua!" kata Kenzo tegas tanpa menerima penolakan. Pria itu lalu melirik Rama yang masih duduk, menatap nya tajam seolah meminta untuk pergi.

Rama yang peka pun akhirnya berdiri. Tidak apalah Ia mengalah dulu, dua orang itu sepertinya benar-benar harus menyelesaikan masalah mereka. Karena setelah ini Rama tidak akan mengalah lagi.

"Nanti aku anterin kamu pulang ya Evelyn, sampai ketemu nanti sore," ujar Rama lalu setelah itu melenggang pergi.

Kernyitan dalam terlihat di kening Kenzo, sedikit tidak nyaman dengan panggilan mereka yang terkesan romantis. Jadi mereka sudah memanggil dengan sebutan aku-kamu ya? Kenzo iri, karena selama ini Ia hanya sepihak, sedangkan Evelyn memanggil nya tidak romantis.

"Mau ngomong apa?" tanya Evelyn langsung, tidak suka berbasa-basi karena tidak mau lama berduaan dengan Kenzo.

"Kenapa Papa kamu minta orang tua aku untuk batalin pertunangan kita? Bukannya waktu itu di restoran mereka gak setuju ya?"

Sudah Evelyn duga jika yang akan Kenzo bahas adalah hal ini, membuat Evelyn muak saja. Kenapa Kenzo bertele-tele sekali ya? "Soalnya Papa sayang sama gue, dia katanya kasihan sama gue karena punya tunangan tukang selingkuh kaya lo," jawab nya menohok.

"Tapi kan aku sudah putusin Arumi, aku juga sama dia gak ada hubungan lagi. Terus kenapa kamu masih minta Papa kamu untuk batalin pertunangan kita? Gak bisa begini dong, Evelyn!" kata Kenzo terdengar protes, dada nya sampai naik turun menahan emosi.

Saat Kenzo dikabari ini oleh kedua orang tuanya, tentu saja Ia sangat syok. Apalagi mereka juga sudah setuju jika pertunangan nya dengan Evelyn batal. Padahal Kenzo sudah berkorban dengan memutuskan Arumi, hanya demi memilih bertahan dengan Evelyn. Apakah perjuangannya kurang?

"Bisa, terserah gue dong mau gimana aja, lagian gue juga udah gak suka lagi sama lo. Kalau misal lo terpaksa mutusin Arumi, tapi di hati lo masih ada dia, mending jangan munafik deh Kenzo. Sekarang lo balik lagi aja ke dia sana, gue juga mau cari cowok lain." Setelah mengatakan itu, Evelyn pun membawa kotak makannya di bangku untuk pergi.

Tetapi baru saja dua langkah, pergelangan tangannya ditahan membuatnya membalikan badan menatap protes. Di kejauhan Ia bisa mendengar suara bel tanda jam istirahat sudah selesai, membuat suasana di sana semakin sepi saja. Evelyn harus tetap tenang, jangan sampai terlihat terintimidasi.

"Berhenti permainin aku Evelyn. Oke, kamu berhasil buat aku kalah, sekarang aku beneran pilih kamu. Jadi jangan kasar dan cuekin aku lagi, kita bisa mulai dari awal, seperti yang selalu kamu mau," ujar Kenzo dengan nada suara rendah nya.

Melihat tatapan Kenzo yang lekat begitu, membuat Evelyn sampai menelan ludah susah payah karena jiwa nya terasa terusik. Padahal Ia tidak ada niat membuat Kenzo cemburu dengan mendekati pria lain, toh perasaan tertariknya pada Rama memang sungguhan.

Jadi ternyata Kenzo terusik ya melihat Evelyn dekat dengan pria lain? Enak saja, pria itu dulu bisa bebas bersama Arumi tanpa memikirkan perasaannya.

Evelyn memutar pergelangan tangannya hingga akhirnya terlepas. "Sudahlah Kenzo, lagian ini juga kan yang lo pengen dari dulu? Kita putus. Gue tahu lo pasti tertekan karena tuntutan orang tua lo itu untuk tunangan sama gue. Jadi--"

"Enggak!"

Evelyn sampai tersentak mendengar bentakan itu, membuatnya terdiam sampai tidak bisa melanjutkan perkataannya lagi. Bahu nya pun di cengkran Kenzo, membuat posisi mereka kini semakin berdekatan. Hidung Evelyn bahkan bisa mencium wangi parfume maskulin dari seragam pria itu.

"Ya awalnya aku memang terpaksa harus tunangan sama kamu, tapi.. Jujur semakin lama perasaan aku berubah. Aku gak bisa bohong mulai tertarik sama kamu, malah aku mulai abain Arumi." Wajah Kenzo terlihat merah tanda menahan malu, Ia harus menurunkan ego nya untuk mengungkapkan ini.

Tetapi kalau dipendam saja, bukankah kesempatannya untuk meyakinkan Evelyn akan berkurang? Kenzo tidak mau perempuan itu semakin jauh darinya. Berharap setelah mengungkapkan isi hati nya, perasaan Evelyn pun akan luluh dan bisa menerima nya lagi.

Kenzo lalu memeluk Evelyn erat, bisa merasakan perempuan itu yang memberontak minta dilepaskan. Tidak akan, Kenzo tidak akan lepaskan Evelyn lagi karena hanya miliknya seorang. Tetapi Kenzo malah terkejut merasakan tarikan dari belakang, hingga membuat pelukan nya dengan Evelyn pun terlepas.

"Sialan Gerald," desis Kenzo menatap tajam pria berambut perak itu yang selalu mengganggu kesenangan nya.

Dulu dengan Arumi, kini dengan Evelyn. Apakah mereka akan selalu menjadi rival? Memuakkan sekali!

***

Mau tanya serius, kalian nyaman gk sih bahasa nya campur aduk begini? Formal sama enggak 🤔

Kenzo memang sopan gitu manggil ke cewek, kalau Eve ke Kenzo nyebut lo-gw karena memang kesal sama orangnya.
Harus ngerti ya wkwk

Mantan Tunangan ProtagonisWhere stories live. Discover now