3 Lebih Menyebalkan Aslinya

41.7K 3K 14
                                    

Pertanyaannya bagaimana Evelyn bisa sampai masuk rumah sakit? Karena saat itu Ia berencana akan menjatuhkan Arumi dari lantai tiga sekolah, hanya ancaman pada Kenzo agar pria itu berhenti tergila-gila pada Arumi karena sudah memiliki dirinya.

Namun tetap saja Kenzo memilih Arumi. Terjadilah keributan, sampai Kenzo mendorong Evelyn hingga perempuan itu lah yang jatuh. Entahlah apa Kenzo saat itu sengaja atau tidak, tapi Rachel yang membaca nya merasa geram.

Novel Obsessed With You memiliki Protagonis pria yaitu Kenzo, protagonis wanita Arumi dan second male lead Gerald. Dua pria itu dibuat jatuh cinta pada sosok Arumi yang lugu dan manis.

Kenzo dan Gerald yang memiliki jiwa dominan pun bersaing untuk mendapatkan hati Arumi, ya walau tetap yang menang adalah Kenzo. Itulah kenapa judul novel nya Obsessed, ya dua pria dibuat tergila-gila oleh Arumi.

"Evelyn, ini aku buatin salad sayur untuk kamu. Semoga kamu suka, dimakan ya," ucap Arumi menyimpan kotak makanan di meja sebelah ranjang nya, terlihat bola mata perempuan itu berbinar penuh harap.

Tetapi entah sudah bawaan atau bagaimana, ekspresi wajah yang Evelyn berikan terasa sinis membuat Arumi menunduk takut.

Kenzo yang dari tadi diam akhirnya pun membuka suara. "Arumi sudah repot-repot buatin kamu makanan, jadi kamu harus hargain dan habiskan, jangan di buang!"

Nada suara Kenzo terdengar ketus, merasa seperti bisa membaca isi pikiran Evelyn yang licik. Padahal sudah Ia perintah Arumi untuk tidak usah repot membuatkan makanan, hanya khawatir tidak dihargain.

Evelyn yang melihat sikap tunangannya itu sangat dingin kepadanya dan membela Arumi hanya berdehem pelan. Ia memang yang sedang lapar pun membawa kotak makan itu dan membuka nya, tindakannya itu tentu saja membuat ke-tiga orang di sana terkejut.

Bukankah seharusnya Evelyn lemparkan kotak makanan buatan Arumi? Sepertinya otak nya memang terganggu.

"Gimana rasanya Evelyn, enak gak salad sayur nya?" tanya Arumi yang repleks memegang tangan kanan Evelyn. Sanking terlalu bahagia karena baru kali ini perempuan itu menghargai nya.

Evelyn menatap tangan Arumi, dan Arumi yang baru sadar pun langsung menarik nya sambil meminta maaf. Kepalanya menunduk merasa enggan menatap Evelyn yang pasti sedang menatap nya tajam.

Arumi terkesan jadi berani, padahal baru dibaiki satu hari. Sungguh, Arumi tidak mau membuat mood Evelyn jadi buruk dan sifat nya kembali ke semula.

"Not bad lah," jawab Evelyn mengomentari makanan itu, kembali sikap nya itu membuat ke-tiga orang itu terheran-heran.

Sempat mereka menduga Evelyn akan memarahi Arumi karena sudah menyentuh nya, Evelyn kan sangat anti dengan Arumi. Bahkan Kenzo sudah berdiri memberi temeng di depan Arumi, namun ternyata pikirannya terlalu berlebihan.

Merasa dari tadi di perhatikan terus, membuat Evelyn mengangkat kepala memperhatikan orang-orang di sana. Bola matanya memutar dengan jengah, Ia jadi tidak nyaman menghabiskan makanannya jika terus di perhatikan.

"Kenapa, kalian mau?" tawar nya ogah-ogahan. Ini kan makanan untuk nya, tapi mungkin saja mereka tergiur.

"Kamu habiskan saja Evelyn, aku senang banget makanan buatan aku kamu makan. Sebentar ya aku keluar dulu mau angkat telepon dari Ibu." Setelah mengatakan itu, Arumi pun pergi keluar. Gerald pun ikut keluar, dan kini tersisa lah Evelyn juga Kenzo.

Saat akan menyuapkan salad nya lagi, Evelyn malah terkejut karena tangannya ditahan Kenzo. "Lo ngapain sih? Lepasin!" sentak nya dengan nada tidak suka. Mengganggu makannya saja.

"Kamu lupa ya kalau kamu alergi tomat? Jangan dimakan, nanti badan kamu ruam-ruam merah," kata Kenzo dengan ekspresi datar. Pria itu tidak mau dianggap sedang perhatian, Ia hanya kasihan saja, sebagai rasa kemanusiaan.

Evelyn mengerjap matanya perlahan, lalu menurunkan tangan kanannya yang memegang sendok berisi potongan tomat. Ternyata Kenzo hanya mengingati alergi nya, Ia kira pria itu ingin minta makanannya makanya tadi sempat sensi.

"Oh gitu, gue lupa," sahut Evelyn kembali membuka suara, lalu menyimpan potongan tomat itu di bagian pojok kotak makanannya. Tunggu, apa si Arumi itu sengaja ya menyimpan tomat di sini, apa mau mencelakakan nya? Kurang ajar memang.

Kenzo terlihat mengangguk pelan melihat perempuan itu menurut, ya memang biasanya juga seperti itu, terkecuali saat dirinya meminta Evelyn tidak merundung Arumi, sudah pasti akan ditolak.

"Kamu beneran sempat hilang ingatan atau sekarang lagi rencanain sesuatu buat narik perhatian aku lagi? Kamu selalu saja bertingkah Evelyn, mau sekeras apapun usaha kamu itu, perasaan aku gak akan berubah," ujar Kenzo dengan senyuman mengejek di bibir nya.

Kepala Evelyn terangkat memperhatikan wajah Kenzo yang sial nya sangat tampan, bahkan lebih tampan dari Gerald. Percaya diri sekali pria itu pikir nya menganggap sekarang dirinya sedang mencari perhatian agar Kenzo luluh dan lebih mementingkan nya dibanding Arumi.

Jika di novel mungkin benar begitu, tapi sekarang Rachel yang berada di jiwa Evelyn tidak mengharapkan begitu. Ia tidak punya perasaan apapun pada Kenzo.

"Bukannya seharusnya kamu minta maaf sama aku Kenzo?" Suara Evelyn terdengar berat, dengan tatapan tajam Ia berikan pada pria itu yang kini sudah melunturkan senyuman culas nya.

"Kamu dorong aku dari lantai tiga sampai aku jatuh dan pingsan, sebelah kaki aku sampai patah loh. Melihat sikap kamu ini, kayanya kamu gak merasa bersalah ya? Dasar psychopath,"  lanjut nya.

Kedua tangan Kenzo yang menggantung di samping tubuh terlihat terkepal, Evelyn yang merasa sudah memancing emosi Kenzo hanya tersenyum datar tidak merasa takut sedikit pun. Pria itu memang harus diingatkan agar tahu diri.

Akhirnya Rachel bisa mengungkapkan kekesalannya saat membaca adegan ini pada orangnya langsung.

"Itu salah kamu sendiri, Evelyn. Kamu yang ancam aku duluan dan akan menyakiti Arumi. Saat itu aku kalap karena khawatir kamu serius dorong dia dari lantai tiga, kamu itu orang nya nekat dan gak punya hati!"

Kenzo yang tidak terima dituduh jahat pun tentu langsung membela diri. Dadanya terlihat naik turun dengan nafas tidak beraturan. Mereka memang tidak bisa mengobrol dengan tenang, ya begitulah jika api bertemu api. Makanya  tidak cocok.

Tatapan tidak suka langsung Evelyn berikan, tidak bisa menerima alasan apapun dari Kenzo. Ya sampai kapanpun dirinya akan tetap salah di mata Kenzo, pria itu tidak menyukainya dan membenci nya karena selalu mengganggu pujaan hati nya, Arumi.

Evelyn mendengus kasar lalu memalingkan wajah, "Sekarang kamu keluar, ngapain juga datang kesini? Bahkan sampai saat ini pun kamu masih sombong, benar-benar gak punya perasaan," usir Evelyn dengan suara serak nya.

Sial, kenapa kedua mata nya berkaca-kaca seperti akan menangis? Rachel tidak mengerti dengan perasaan ini, seperti bisa merasakan sosok Evelyn. Mungkin karena Ia berada di tubuh nya dan jiwa mereka sudah bersatu.

Mantan Tunangan ProtagonisWhere stories live. Discover now