7 Berusaha Mendekati

39.1K 3.1K 42
                                    

"Hai," sapa Evelyn riang pada Rama yang duduk di depan nya.

Setelah di perhatikan lebih lekat lagi, dugaan Evelyn benar jika Rama memiliki wajah manis, membuatnya semakin tertarik saja. Rama hanya diam, tidak tertarik untuk membalas sapaan Evelyn karena menurut nya sangat aneh.

Melihat dirinya diabaikan tidak membuat Evelyn menyerah. Ia sempat memperhatikan sekitar, bisa melihat banyak murid menatap ke arah nya. Bagus, sekarang Ia menjadi pusat perhatian lagi. Evelyn mengedikkan bahu berusaha acuh.

"Ngapain duduk di sini, mau gangguin gue lagi?" Tidak terduga, pertanyaan bernada sinis itulah yang Rama keluarkan.

Evelyn pun segera menggeleng membantah. Tidak heran sih pria di depan nya berprasangka buruk begitu, toh keseharian nya juga biasanya mengganggu. "Enggak kok, gue cuman pengen duduk aja di sini. Anggap aja gue pengen mulai akrab sama lo, boleh gak?"

Rama terlihat menatap nya lekat dengan kening mengerut ke dalam, seperti orang yang sedang mencurigai. Evelyn pun langsung menunjukkan ekspresi lugu nya, dengan kedua mata berbinar agar pria di depan nya itu tidak curiga. Ia tidak bohong kok jika memang ingin berteman dengan Rama.

Tidak lama Rama terkekeh kecil, membuat Evelyn kini yang bingung. Apa ada yang lucu? "Gue gak percaya, pasti lo lagi ngerencanain sesuatu kan sama sahabat lo itu," tuduh Rama, membuat Evelyn mengerucutkan bibir nya.

"Ck beneran kok gue pengen akrab sama lo, gak ada niat buruk di balik nya. Sekarang gue udah berubah, bisa gak lo gak mandang gue jahat lagi?"

"Gak bisa," jawab Rama singkat lalu kembali melanjutkan memakan mie ayam nya, tidak mempedulikan Evelyn di depan nya yang masih mencari perhatian.

Decakan pelan lagi-lagi terdengar dari bibir Evelyn melihat sikap acuh Rama, benar-benar dingin. Tetapi anehnya membuat nya tertantang untuk semakin mendekati. Ia hanya perlu bersabar dan terus menunjukkan keseriusan nya pada Rama, yakin sekali dalam waktu dekat pun pria manis itu akan luluh.

Siapa juga yang bisa menolak pesona seorang Evelyn?

Saat Evelyn masih asik memperhatikan Rama yang makan dengan senyuman tipis nya, perhatian nya teralih merasakan seseorang berdiri di sisi tempat duduk nya. Kepalanya pun menengadah untuk melihat.

Mengetahui itu adalah Kenzo, membuat senyuman di bibir nya pun seketika luntur. Evelyn tidak sadar jika di kantin ini ada mantan tunangan nya, apa dari tadi memperhatikan gerak-gerik nya?

"Ngapain kamu Evelyn? Jangan lagi buat masalah dan gangguin orang," tanya Kenzo dengan nada sinis nya. Pria itu lalu tiba-tiba menarik tangannya hingga berdiri. "Ikut aku, ada yang ingin aku bicarakan!" perintah nya tegas.

Belum sempat Evelyn menolak, tangannya sudah ditarik kasar membuat nya pun terpaksa mengikuti Kenzo. Entah kemana pria itu akan membawa nya, Evelyn sepanjang jalan terus mengata-ngatai pria itu dan minta di lepaskan. Dasar tidak punya hati, padahal kaki nya masih pincang.

Ternyata Kenzo membawanya ke sebuah ruangan kosong di belakang sekolah, bahkan pintu nya sampai di tutup rapat. Merasa cengkraman di tangan nya mengendur, Evelyn pun langsung menyentak kasar hingga terlepas.

Melihat pergelangan tangannya sampai merah membuat nya kesal, tidak bohong jika ini sangat sakit. Evelyn pun langsung menatap nyalang Kenzo, sedang pria itu berdiri angkuh di depan nya dengan ekspresi datar, tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Ada apa sih? Mau apalagi hah?! Urusan kita udah selesai ya, anggap aja sekarang kita orang asing, urus aja hidup masing-masing," ucap Evelyn dengan nada ketus nya, masih kesal dengan sikap kasar Kenzo.

"Belum, urusan kita belum selesai," kata Kenzo pelan lalu satu langkah mendekat. Melihat ekspresi bingung Evelyn, Ia pun melanjutkan menjelaskan. "Kalau kamu beneran serius mau putusin pertunangan kita, kamu juga harus yakinin Papa kamu itu. Bilang sama dia kalau ini kemauan kamu, dan jangan nuduh aku!"

Tatapan Evelyn memicing setelah mendengar itu, apa hanya itu saja yang ingin Kenzo sampaikan? Ck mudah sekali bagi Evelyn, Ia yakin Papa nya pun tidak akan masalah. Toh seingat nya saat membaca novel itu, Evelyn yang memohon-mohon pada Papa nya untuk di jodohkan dengan Kenzo.

"Oke nanti gue pasti bilang kok sama Papa, setelah pulang sekolah juga bakal langsung kabarin ke dia. Sudah, kan? Ada lagi? Kalau sudah, gue mau ke kelas," ucap nya entang seraya mengedikkan bahu.

Melihat ke terdiam Kenzo dan merasa memang urusan mereka sudah selesai, Evelyn pun berbalik untuk keluar. Tapi saat membuka pintu, ternyata dikunci membuatnya menghembuskan nafas kasar.

Dengan malas melirik Kenzo, yakin kunci nya ada di tangan pria itu. "Buka pintu nya, bel sudah masuk!" pinta nya dengan suara yang lebih tenang.

Tetapi Kenzo hanya diam, tidak bergerak sedikit pun, tatapan nya pun masih tertuju pada Evelyn membuat nya menggerutu kesal di dalam hati. Sebenarnya mau apalagi sih pria itu?

Dengan memberanikan diri, Evelyn pun mendekat lalu mengulurkan tangannya meminta kunci. Bukannya mendapatkan keinginannya, tangannya malah ditarik mendekat hingga membuat tubuh nya oleng dan menabrak Kenzo.

"Aduh!" pekik Evelyn mengaduh sakit karena kepalanya menabrak dada Kenzo yang keras. Sial seperti menabrak tembok saja!

Merasakan pinggang nya di peluk, membuat kesadaran Evelyn kembali terkumpul. Menyadari posisi mereka sangat dekat, membuatnya mulai dilanda rasa panik. "Hey apa-apaan ini? Lepasin gue!" sentak nya.

Lagi-lagi Kenzo tidak mendengarkan, Ia malah mengeratkan cengkraman nya di pinggang ramping gadis itu membuat Evelyn meringis sakit dan berhenti memberontak. Pandangan mereka pun bertemu, tanpa bisa ditahan detak jantung keduanya menjadi cepat.

Sebelumnya mereka tidak pernah sedekat ini, lebih tepat nya Kenzo yang selalu menolak. Lalu kenapa sekarang malah Kenzo yang lebih dulu melakukan kontak fisik? Kenzo juga tidak mengerti, tubuhnya seperti bertindak di luar kendali.

"Kamu sebenarnya kenapa Evelyn? Kamu berubah semenjak waktu itu. Apa sampai sekarang ingatan kamu belum kembali semua, apa kamu belum ingat aku?" Nada suara Kenzo terdengar berat, di telinga Evelyn malah menjadi seksi.

Tunggu, kenapa pria di depan nya ini terlihat sedang mellow? Evelyn bisa menduga sesuatu, jangan bilang Kenzo tidak rela lagi jika Ia berhenti mengejar-ngejar nya? Batin Evelyn.

Evelyn lalu mengalungkan tangannya di leher Kenzo, sepertinya dugaannya benar. "Memangnya kenapa, apalagi yang harus gue ingat tentang lo? Apa dulu kita punya kenangan indah bersama hm?" tanyanya setengah berbisik.

Evelyn sedang menggoda nya, Kira-kira setelah ini apakah Kenzo akan menurunkan sedikit ego nya? Pria itu kan punya gengsi setinggi langit.

***

Walaupun pembacanya belum banyak tapi aku senang karena kalian ninggalin jejak dengan vote dan komen. Bantu up ceritanya ya guys biar aku juga semangat nulisnya.
Terima kasih ❤

Mantan Tunangan ProtagonisWhere stories live. Discover now