DUA PULUH

19.7K 839 92
                                    

"Astagfirullah Ikmal!!"

Abi Muslih tidak habis pikir, jika putranya bisa melakukan hal kasar seperti ini kepada istrinya. Mulanya ia pikir hanya salah dengar saat mendengar suara keras dari kamar putranya.

Siapa sangka Ikmal, putranya bukan hanya membentak Ashilla tapi juga menyakiti dan memperlakukannya dengan kasar.

"Keterlaluan kamu! Kamu marah karena Shilla memakai gelang ini hah? Demi Allah Ikmal, ini pemberian Abi. Sebagai hadiah pernikahan kalian."

Gus Ikmal hanya mengepalkan kedua tangannya.

"Istighfar Ikmal. Tidak semua perempuan itu sama!!"

"Sudahlah Abi, jangan terus membelanya!!" Gus Ikmal geram karena Abinya lebih memilih untuk membela wanita yang jelas-jelas sangat salah ini.

"IKMAL!!" Abi Muslih ikut emosi. Putranya ini sudah sangat keterlaluan. "Kamu akan menyesal karena sudah melakukan ini pada Shilla. Abi berkata jujur tentang gelang ini!!"

Gus Ikmal mendengkus. "Terserah!"

Gus Ikmal pergi tanpa pamit, Abi Muslih menatap Ashilla yang masih menangis histeris dan tubuh yang bergetar, ia lantas memeluk sang menantu seraya mengucapkan maaf, karena gelang pemberiannya Ashilla mendapatkan perlakuan kasar dari Ikmal.

“Maafkan Abi nggih . Sungguh maksud Abi baik, tapi Ikmal malah salah paham,”

Ashilla tidak menyahut ia masih saja menangis histeris. Gus Ikmal sudah terlalu menyakiti hatinya.

Ting

Asisten Rafka
10 menit lalu

Maaf pak, tidak ada mutasi penarikan sama sekali dari akun bank tersebut.

Namun sayang, sampai Gus Ikmal keluar dari rumah pesan dari asistennya itu tidak ia buka. Gus Ikmal terlanjur emosi karena Ashilla, sampai ia menyakitinya. Ia memukul kemudi dan mengemudikan mobilnya tanpa tujuan, ia menyesal telah memperlakukan Ashilla dengan kasar.

Gus Ikmal berhenti di sebuah cafe, memesan minuman dan duduk dekat jendela kaca yang tertutup rapat, melihat langit yang mulai gelap, dengan di iringi sambaran kilat dan gemuruh petir, hujan turun dengan derasnya.
Ia sebenarnya memiliki trauma. Masih ingat jika sebelumnya ia adalah seorang duda?

Ia pernah menikah sebelumnya dengan seorang perempuan bernama Flora Apriani, seseorang yang ia temui di sebuah kajian beberapa kali mereka bertemu, Flora juga sering datang di setiap kajian yang ia bawakan. Singkatnya mereka menikah, Flora tinggal di pondok dan menjadi istri dan menantu yang baik sampai ia hamil dan melahirkan Aila. Sejak saat itulah semuanya berubah, Flora yang semula begitu baik dan penurut mengalami baby blues ia menelantarkan Aila dan bahkan terkesan benci melihat anaknya sendiri.

Sampai hari itu tiba, Flora melepas jilbab dan pakaian longgar yang selama ini di kenakannya, menggantinya dengan pakaian seksi, bahkan dengan terang-terangan mengatakan ia menyesal menikah dengannya.

Flora merasa terkekang, kebebasannya di renggut. “Saya bertahan dengan pernikahan ini karena kamu kaya raya. Kamu bahkan tidak pernah bertanya ke mana perginya semua uang yang kamu berikan. Ini, aku membeli semua pakaian minim ini, tas mahal, sepatu, dan perawatan salon menggunakan uangmu!”

Gus Ikmal dan Abi Muslih terkejut melihat isi koper milik Flora yang penuh dengan pakaian minim. Bukan hanya itu, Flora bahkan mengeluarkan dua buah koper lagi yang ia sembunyikan di kolong ranjang. “Sekarang, Saya sudah bebas. Anak itu juga sudah lahir. Silakan besarkan anak itu sendiri, saya tidak sudi!”

Dan begitulah perceraian itu terjadi. Sejak saat itu ia hanya fokus untuk membesarkan Aila yang bahkan masih berusia 14 hari, dan menutup diri dari perempuan. Karena Flora, ia jadi men-cap semua perempuan itu sama. Tamak, dan hobi menghamburkan uang, Flora membawa semua barang yang ia beli dari uang bulanan yang di berikan Gus Ikmal, bahkan membawa satu unit mobil milik Gus Ikmal, setelah itu ia meninggalkan ATM atas nama Flora yang sudah terkuras habis di atas nakas kamarnya.

Ashilla [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now