82. dalang

1.1K 158 38
                                    

bukhh!

doorrr!

paul menendang pistol yang sedang terarah pada Nabila dengan cepat, sehingga suara tembakan itu terdengar mengenai dinding ruangan yang mencekam itu.

sedikit lagi. andai Paul tak cepat menendang pistol itu sangat dipastikan Nabila sudah pergi untuk selamanya. satu detik sangat berharga untuk nyawa Nabila.

Paul menyelamatkan Nabila.

"BANGSAT LO! ANJING!" umpat Paul marah.

seluruh emosinya dikuasi oleh kemarahan yang sangat memuncak.

satu bogeman keras Paul layangkan untuk orang yang tadi hampir menembak Nabila. Paul terus memukuli sampai membabi buta.

Rony juga melakukan hal yang sama ia memukuli orang yang ada di dalam ruangan itu tanpa ada perlawanan.

tubuh Nabila menegang seketika. ia mendengar ada pertikaian disana. dirinya juga mendengar suara Paul yang tengah mengumpat, tak hanya Paul, Nabila juga mendengar suara Rony.

apa mungkin Nabila sedang bermimpi di selamatkan oleh Paul dan Rony?

atau apa Nabila benar-benar selamat?

Nabila tak tahu pasti, entah ini nyata atau halusinasi dirinya sendiri. Nabila kebingungan. apa ia sudah di surga? tapi ia mendengar sangat jelas pukulan demi pukulan di dalam ruangan itu, seperti banyak orang disana.

tim kepolisian datang untuk melerai perkelahian antara Paul, Rony dengan dua penculik itu.

Fachri segera berlari ke arah Nabila dengan tangan gemetar Fachri melepaskan ikatan di kaki dan tangan anaknya itu, ia juga membuka penutup mata anaknya.

Nabila mendongak, menatap tak percaya karena ada Abi nya di depannya sekarang, sepasang mata nya langsung berkaca-kaca.

"abi..." lirih Nabila.

Fachri tersenyum getir melihat anaknya baik-baik saja, ia langsung berhambur memeluk Nabila sangat erat seakan ia tak akan membiarkan anaknya hilang kembali dari pandangan nya.

Ini nyata.

Nabila merasakan pelukan Abi nya sangat nyata. itu artinya Nabila tidak bermimpi.

Nabila berhasil di temukan.

Nabila selamat dari kematiannya sendiri.

mata Nabila terpejam menikmati pelukan Abi nya, ia sangat merindukan Abinya. Nabila pikir ia tak akan bisa merasakan pelukan ini untuk terakhir kalinya.

ketakutan yang selama ini Nabila tahan ia runtuhkan dalam pelukannya bersama Abi nya.

"Abi Nabila takut..." lirih Nabila terisak.

"Abi ada disini sayang semuanya baik-baik saja." ucap Fachri parau, ia melepaskan pelukan itu lalu menatap lekat-lekat manik mata anaknya.

"Nabila jangan tinggalin Abi sendiri lagi ya." mohon Fachri.

"Nabila jangan hilang lagi dari hidup Abi." lirih Fachri.

Rony dan Paul menyeka air mata mereka yang jatuh begitu saja. keduanya juga bernapas lega melihat Nabila selamat.

dua laki-laki itu dengan tulus mencintai Nabila. mereka tak akan bisa membayangkan jika Nabila pergi untuk selama-lamanya.

"Paul, kak Rony." ucap Nabila tak percaya melihat keduanya.

yang Nabila dengar tadi ternyata bukan halusinasi. Paul dan Rony memang ada dan datang untuk menyelamatkan hidupnya.

Paul dan Rony tersenyum tulus ke arah Nabila lalu keduanya menghampiri Nabila.

serendipityWhere stories live. Discover now