34. ujian

1K 134 10
                                    

"bis-millah-hirrahman-nirrahim."

"oh ok D jawabannya." ucap Nabila lalu membulatkan huruf D pada lembar jawabannya.

ujian mendadak yang dilakukan ibu Rosa guru bahasa Indonesia mereka, membuat seisi kelas kalang kabut karena tidak mempersiapkan materi sama sekali untuk dipelajari, lebih tepatnya tidak mempersiapkan contekan dari rumah. termasuk Nabila, jadilah ia mengandalkan insting dan keberuntungan yang ia punya dalam menjawab.

sepertinya Nabila harus mulai belajar dirumah sekarang, karena pada minggu-minggu ini pasti akan ada ulangan setengah semester yang bisa jadi dadakan seperti yang dilakukan ibu Rosa.

"kesimpulan yang dapat diambil dari cerita di atas adalah?" Nabila membaca soalnya lalu membaca pilihan ganda dari A sampai E dan isinya hampir mirip membuta Nabila bingung menjawabnya.

"duh bikin pusing aja nih soal." keluh Nabila.

"cap cip cup kembang kuncup siapa yang kentut dia Ucup!" telunjuk Nabila berhenti di huruf A saat ia selesai merapalkan mantra yang ia buat sendiri.

"ok jawabannya A." putus Nabila.

Nabila berpikir keras pada soal-soal selanjutnya, setiap kali bingung ia akan membacakan mantra-mantra nya, dari mantra cap cip cup, mantra hitung kancing baju, mantra lempar dadu, mantra baca sholawat, sampai mantra nyanyi lagu baby shark ia lakukan demi mendapatkan jawaban yang ia yakini.

"sht nab." panggil Anggis berbisik.

Nabila menoleh, "kenapa?" jawab Nabila pelan.

"21 apa?"

"21 tanggal ulang tahun aku Anggis." jawab Nabila ngasal.

Anggis menepuk jidatnya, "bukan itu maksud aku, nomor 21 apa jawabannya?"

"oh C jawabannya."

"nomor 5?"

"A."

"nomor 50?"

"D."

"nomor 37?"

"D."

"nomor 38?"

"B."

Anggis terus mencatat atas jawaban yang diberitahu oleh Nabila. beruntung sekali Nabila tidak pelit dengan jawabannya sendiri.

Nabila juga merasa tak perlu dirahasiakan jawabannya kalau perlu satu kelas mau nyontek jawabannya juga akan ia persilakan. karena gadis itu merasa jawabannya ngasal semua hanya mengandalkan insting dan bantuan yang maha kuasa.

"kamu udah semua nya Nab?" tanya Anggis penasaran.

Nabila mengangguk, "nih liat aja."

Nabila menurunkan kertas jawabannya yang sudah terisi semua untuk di contek oleh Anggis, mata Anggis langsung berbinar ia langsung mencatat jawaban yang sama seperti milik Nabila tanpa bimbang dan ragu.

"udah nab, makasih yaa." seru Anggis pelan.

Nabila mengangguk mengacungkan jempolnya dengan bangga. karena titik kebanggaan seorang siswa bagi Nabila adalah saat ulangan ada yang ingin melihat jawabannya saat itulah berarti ia di anggap pintar, kalau gak pintar buat apa minta jawaban. yakan?

Nabila melirik Edo yang juga terlihat sudah santai tak lagi melihat soal.

"shht Edo Do." panggil Nabila pelan.

Edo menoleh, "apa?"

"udah semua?" tanya Nabila.

"udah." Edo memperlihatkan lembar jawabannya pada Nabila, "silang cantik aja!" nyengir Edo.

serendipityWhere stories live. Discover now