67. menjalankan misi

894 128 19
                                    

"aku menaruhmu jauh didalam hati, sehingga kesalahan apapun yang kamu lakukan aku selalu memberi kesempatan dan memaafkan."

-SERENDIPITY-
🌻🌻🌻

hari-hari Paul terasa berat, semua cara ia lakukan agar Nabila mau kembali bicara dengannya, tapi gadis itu tetap pada pendiriannya. mengabaikan Paul dan menganggap Paul tidak ada.

tapi Paul tetap pada pendiriannya, ia akan selalu berusaha untuk mendapatkan maaf Nabila. seperti pada pagi ini, di apartemen nya Paul sedang memasak untuk Nabila.

"Nyoman kamu lagi buat apa?"

"ayam suwir." sahut Paul yang masih fokus memasak.

Eca tersenyum mengambil duduk di dekat Paul, "buat aku?"

"buat nabila." sahut Paul.

"Nabila egois ya, padahal kamu udah berusaha buat jelasin semuanya tapi dia gak mau denger, kasih kesempatan buat kamu jelasin aja dia gak mau." ucap Eca mengompori.

"kenapa sih masih mau kejar Nabila? Nabila nya aja gak mau lagi Nyoman, dia selalu tolak kamu, dia aja udah gak anggap kamu lagi." kesal Eca.

Paul menatap Eca tak suka, "lo kalau gak ada kepentingan mending pulang sana, ngapain masih di apartemen gue?"

Eca membungkam mulutnya, "maaf." cicitnya pelan.

Paul tak peduli. lebih tepatnya tak se-peduli dulu lagi, karena bagaimanapun Paul tak bisa meninggalkan Eca sendirian dalam kondisi kesehatan Eca yang masih belum stabil.

setelah semuanya beres, Paul mengambil kunci motornya, ia akan pergi ke kampus Nabila untuk memberikannya langsung. sebelum pergi ia menatap Eca dulu.

"jangan lupa obat nya diminum udah gue siapin di atas meja." ucap Paul.

Eca menatap kepergian Paul dengan nanar. gadis itu tahu semuanya, tahu soal keretakan hubungan Paul dengan Nabila yang di akibatkan olehnya. sejujurnya Eca senang karena ia melihat Paul dan Nabila bertengkar.

tapi perkiraan Eca meleset, ia pikir Paul dan Nabila akan putus, tapi ternyata cinta Paul masih besar untuk Nabila, sehingga Paul rela berusaha memperbaiki semuanya, selalu membujuk Nabila agar mau mendengarkannya.

"apa yang jadi milikku akan selamanya jadi milikku, aku gak akan biarkan dia jadi milik orang lain." kata Eca serius.

"aku akan lakukan apapun buat dapatkan Nyoman kembali." lanjutnya dengan tersenyum smirk.

***

Nabila menghela napasnya saat dari kejauhan ia melihat Paul ada di parkiran, entah sudah berapa lama laki-laki itu menunggunya disana.

sebisa mungkin Nabila mengabaikannya.

"nab." panggil Paul.

Nabila tak mendengar ia terus melangkahkan kakinya dengan pasti melewati Paul.

Paul segera mencegah kepergian Nabila, ia meraih tangan Nabila untuk di genggam nya erat.

"lepas!" perintah Nabila.

Paul menggeleng, "gak akan sebelum kamu mau dengerin aku dulu."

"lepas Paul! tanganku sakit!" geram Nabila.

Paul refleks melepaskan cekalannya, sekali lagi ia mengutuk dirinya sendiri karena udah buat memar merah di pergelangan Nabila. sungguh ia tak sadar bahwa genggamannya tadi sangat kuat.

serendipityTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon